Panduan Anime Musim Gugur 2016

Brave Witch

Neuroi, musuh, umat manusia, tiba-tiba muncul di Wilayah Eropa. hanya gadis yang memiliki kekuatan khusus yang disebut Witches yang mampu mengalahkan Neuroi yang sulit dikalahkan dengan senjata konvensional. pada tahun 1944, Neuroi yang bersarang di Republik Galia berhasil dibasmi, dan keamanan Eropa Barat kembali aman. Tentara Sekutu memulai operasi serangan balik ke bagian Tengah dan Timur Eropa. Perintah terbang darurat diberikan ke Penerbang Temper Gabungan ke -502 “Brave Witches” yang bermarkas di Saint Petersburg, kekaisaran Prussia.

Brave Witches merupakan bagian dari Serial Witches World, yang Strike Witches juga termasuk di dalamnya. tidak ada kejadian yang besar pada episode satu ini, karena episode ini adalah pengenalan. cerita dari Brave Witches ini sebenernya mengambil latar pada era Perang Dunia kedua. kita bisa temukan para witches ini bertempur dengan senjata perang Dunia kedua. hal yang unik pada anime ini adalah ketika mereka, Majo menggunakan kekuatan sihirnya, dari tubuh mereka mengeluarkan Ekor dan Kemonomimi. selain itu daya tarik dari anime ini adalah desain karakter Majo yang Cute sehingga muncul keinginan untuk menonton Anime ini. (Andira Indrawan – KAORI Shop)

Bungo Stray Dogs (Cour 2)

Bagian kedua dari Bungo Stray Dogs. Melanjutkan kisah perseteruan antara kelompok-kelompok pemilik kekuatan supranatural di kota Yokohama.

Setelah meninggalkan penonton dengan dimulainya perang tiga sisi antara Armed Detective Company, the Guild, dan Port Mafia di episode ke-12 tiga bulan silam; episode ke-13 ini ternyata memutar dulu dengan menghadirkan kisah masa lalu Dazai dari salah satu novel spin off Bungo Stray Dogs: Kuro no Jidai. Cerita ini masih akan berlanjut ke episode 14 sehingga penonton yang sudah ingin melihat aksi-aksi anggota the Guild masih harus sabar menanti. Bagi peminat sastra mungkin mengetahui bahwa pemilihan Sakunosuke Oda dan Ango Sakaguchi sebagai sahabat Dazai saat masih di Port Mafia bukanlah pilihan asal-asalan. ketiga penulis asli yang menjadi inspirasi karakter-karakter tersebut dalam ranah kritik sastra dikenal sebagai “Buraiha” atau “Decadent School” karena kesamaan tema yang diangkat dalam tulisan-tulisan mereka. Gaya komedi visual Igarashi masih menyelip di sini, sekalipun isinya sebagian besar lebih serius dan kelam. (Halimun Muhammad – GM The Indonesian Anime Times)

Cheating Craft

Mainland adalah sebuah negeri yang paling makmur sejahtera di muka bumi. Semua orang bisa meraih seluruh impiannya di negeri ini yang ditentukan oleh satu faktor penting, yaitu pendidikan. Siapa yang bisa lolos ujian masuk universitas, ia bisa menjamin masa depan yang cerah. Di negeri ini setiap tahun diadakan sebuah ujian masuk spesial untuk masuk universitas (SBMPTN). Dalam ujian ini, terdapat dua tipe murid. Yang satu adalah mereka yang dari kecil rajin dan tekun belajar, para murid L-Type (Learning Type). Yang satu lagi adalah mereka yang berusaha sekuat mungkin bisa lulus ujian dengan cara apapun, murid C-Type (Cheating Type). Ini adalah kisah, dimana ujian masuk universitas adalah hal serius dan terjadi pergolakan hebat dalam urusan contek-mencontek di ujian.

Satu lagi seri anime produksi tiongkok-Jepang yang hadir pada musim ini. Cheating Craft adalah seri anime berdurasi 12 menit yang mengangkat tema yang sangat unik, yakni bagaimana perjuangan para murid agar bisa lolos SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dengan cara apapun. Kegiatan contek-mencontek dalam anime ini digambarkan dengan sangat hiperbola, mulai dari murid yang mencontek dengan kacamata ajaib, implan kulit berisi rumus trigonometri, hingga pulpen berteknologi tinggi. Bahkan dalam episode satu, ditampilkan bahwa ujian SBMPTN sangatlah menegangkan sampai-sampai bumi dan langit gonjang-ganjing. Komedi dalam anime ini sangatlah mengena karena dibawakan dengan narasi dan musik latar yang serius yang siap mengocok seluruh isi perut, sanubari, dan membuat anda keram otak. Inilah yang terjadi saat Chow Yun Fat masih duduk di bangku sekolah belum mengenal dunia judi tapi sudah licik sejak kecil. Untuk anda murid SMP-SMA yang hendak menjalani UN atau SBMPTN, atau anda yang ingin mengenang masa-masa UN dan SBMPTN, Cheating Craft dengan segala komedi lebay dan menyebalkannya hadir untuk menghibur hari-hari anda. (Rafly Nugroho – KAORI Newsline)

ClassicaLoid

Kanae dan Sousuke adalah dua orang sahabat yang sama-sama menggemari musik dengan sifat yang bertolak belakang. Di rumah kediaman peninggalan nenek Kanae, tinggalah Mozart dan Beethoven, dua komposer musik klasik yang “hidup kembali” sebagai Classicaloid. Mereka memiliki kemampuan untuk memainkan musik yang disebut “Musique” yang dapat memanggil robot raksasa. Kemampuan Mozart yang dapat memainkan “Musique” pun mulai menarik perhatian para Classicaloid lainnya yang dipimpin oleh Bach.

Di episode perdananya, ClassicaLoid menghadirkan cerita yang menggabungkan unsur komedi dan drama yang tidak bisa ditebak. Episode ini dibuka dengan kekacauan di dapur dan kamar dengan alunan “Ode To Joy” gubahan Beethoven, kemudian kisahnya berlanjut dengan drama masa lalu antara Kanae dan Sousuke, dan ditutup dengan klimaks yang sedikit absurd dengan iringan Symphony No. 6 “Pastoral” dengan aransemen yang lebih nge-rock. Unsur komedi dan dramanya saat ini mungkin belum terasa begitu menonjol, namun unsur musik (atau… “musique”) dari anime inilah yang berhasil mencuri perhatian penulis. Berbagai komposisi musik klasik yang hadir di anime ini (seperti Symphony No. 6 “Pastoral”) terasa lebih segar karena ditangani oleh berbagai produser musik terkemuka Jepang. (Tanto Dhaneswara – KAORI Newsline)

Drifters

Toyohisa Shimazu adalah seorang samurai dari klan Shimazu. Pada pertempuran Sekigahara, Toyohisa yang seharusnya gugur dalam pertempuran, tiba-tiba muncul di sebuah ruangan aneh dengan banyak pintu yang berjejeran. Setelah pertemuan dengan seseorang yang misterius di ruangan tersebut, Toyohisa berpindah tempat ke sebuah dunia aneh penuh dengan mahkluk-mahkluk fantasi. Bertemu dengan tokoh-tokoh bersejarah lainnya seperti Oda Nobunaga dan Nasu no Yoichi, Toyohisa (yang dilabeli sebagai seorang Drifters) telah terjebak kedalam sebuah peperangan antara Drifters dan Ends.

Bohong rasanya jika kita tidak membandingkan Drifters dengan Hellsing Ultimate ketika menonton anime bertemakan perang ini. Diambil dari komik dengan pengarang yang sama, dengan staff yang juga sama, pengaruh dari Hellsing sangat tampak dari episode pertama ini. Meskipun begitu, Drifters telah berhasil menunjukkan ciri khasnya sendiri. Dibuka dengan adegan pertempuran Sekigahara, Drifters memiliki aksi yang terasa jauh lebih cepat dan memukau. Pengaruh dari komik aslinya sendiri pun sangat tampak sekali, dengan bahkan beberapa adegan terlihat sangat mengikuti panel-panel yang yang ada di dalam komik karangan Kouta Hirano tersebut. Singkat kata, Drifters adalah rekomendasi yang sangat bagus untuk ditonton, jika anda merupakan seorang penggemar anime yang penuh dengan aksi pertarungan dan dialog-dialog “keren”. (Marwa Hasani Pranata & Shofa Pranata – KAORI Newsline)

Panduan Anime Musim Gugur 2016 berlanjut ke halaman berikutnya.