Touken Ranbu: Hanamaru
Karya Asli | Game Browser produksi DMM |
Pengisi Suara | Daiki Yamashita sebagai Imanotsurugi Hidenori Takahashi sebagai Ishikirimaru Junji Majima sebagai Nikkari Aoe Kaito Ishikawa sebagai Kasen Kanesada Kazuyuki Okitsu sebagai Hachisuka Kotetsu Kento Hama sebagai Mutsunokami Yoshiyuki Mitsuhiro Ichiki sebagai Yasusada Yamatonokami Reona Irie sebagai Maeda Tōshiro Ryota Ohsaka sebagai Shishiō Seiichirō Yamashita sebagai Yagen Toushirō Sōma Saitō sebagai Namazuo Tōshirō Takuya Satō sebagai Shokudaikiri Mitsutada Tarusuke Shingaki sebagai Heshikiri Hasebe Tomoaki Maeno sebagai Yamanbagiri Kunihiro Toshiki Masuda sebagai Kiyomitsu Kashū Yuuki Tai sebagai Sōza Samonji Yuuta Kasuya sebagai Gokotai |
Sutradara | Takashi Naoya |
Penulis Skenario | Pierre Sugiura (Kumamiko, Barakamon) |
Desain Karakter | Junichiro Taniguchi (Genshiken, Prison School, Gekkan Shoujo Nozaki-kun) |
Lagu Pembuka | “Hanamaru◎Biyori!” oleh Mitsuhiro Ichiki dan Toshiki Masuda |
Lagu Penutup | “Ake Kue Nikki” oleh Mitsuhiro Ichiki dan Toshiki Masuda |
Studio | Doga Kobo |
Situs resmi | http://www.touken-hanamaru.jp/ |
https://twitter.com/touken_hanamaru | |
Mulai tayang pada | 2 Oktober 2016 (1500 GMT, 2200 WIB), 3 Oktober 2016 (0000 JST) |
Pada tahun 2205 masehi, Pasukan Revisionis Sejarah muncul dan mencoba untuk mengubah alur sejarah. Melihat hal ini, dibentuklah pasukan pelindung sejarah yang diciptakan dari inkarnasi para pedang bersejarah. Diantara para pedang tersebut adalah Yasusada Yamatonokami, yang dahulu merupakan salah satu pedang bersejarah milik Souji Okita. Sebagai seorang pedang, Yasusada sangat mengagumi tuannya. Mampukah Yosisada dan kawan-kawan menghentikan niat jahat Pasukan Revisionis Sejarah?
Sebagai sebuah studio animasi, Doga Kobo dikenal piawai menganimasikan anime-anime bergenre slice of life. Meskipun begitu, Doga Kobo ternyata mampu menganimasikan adegan aksi dalam Touken Ranbu: Hanamaru dengan cukup apik. Adegan pembuka menceritakan tentang penyerbuan ke penginapan Ikada, serta adegan dimana Yasusada bertarung melawan monster Pasukan Revisionis Sejarah, mampu dikoreografikan dengan sangat baik dipadu dengan sudut kamera yang cenderung sempit dan dekat dengan karakter, cocok untuk menggambarkan suasana mencekan pada pertarungan pedang yang terjadi pada ruangan yang sempit. Diluar itu, coloring yang cenderung gelap akan berubah menjadi lebih cerah pada adegan kehidupan sehari-hari para pedang. Pada adegan ini, suasana cenderung santai dan dipenuhi komedi-komedi ringan, serta sesekali diselipi oleh eksposisi dan informasi cerita latar belakang para pedang. (Dany Muhammad – The Indonesian Anime Times)
Trickster: Edogawa Ranpo “Shounen Tanteidan” Yori
Karya Asli | Adaptasi lepas dari serial “The Boy Detectives Club” karya Edogawa Ranpo |
Pengisi Suara | Azusa Tadokoro sebagai Nao Nakamura Daiki Yamashita sebagai Yoshio Kobayashi Daisuke Ono sebagai Kogorō Akechi Gackt sebagai Fiend With Twenty Faces Ibuki Kido sebagai Makoto Noro Makoto Furukawa sebagai Hisashi Ōtomo Ryota Ohsaka sebagai Kensuke Hanazaki Takuya Masumoto sebagai Masaharu Katsuta Yoshitaka Yamaya sebagai Tasuku Yamane Yuichiro Umehara sebagai Ryō Inoue |
Sutradara | Masahiro Mukai (Hyperdimension Neptunia) |
Penulis Skenario | Erika Yoshida (Tiger & Bunny) |
Desain karakter | PEACH-PIT |
Lagu Pembuka | “Kimi dake no Boku de Iru kara” oleh GACKT |
Lagu Penutup | “1HOPE SNIPER” oleh Azusa Tadokoro |
Studio | TMS Entertainment, Shin-Ei Animation |
Situs Resmi | http://trickster-project.com/anime/ |
https://twitter.com/trickster_anime | |
Mulai tayang pada | 3 Oktober 2016 (1505 GMT, 2305 WIB), 4 Oktober 2016 (0105 JST) |
Di masa depan, terdapat sebuah perkumpulan detektif bernama “Shounen Tantei Dan”. Sebagai perkumpulan detektif, para anggotanya mendedikasikan dirinya untuk membantu memecahkan masalah-masalah dalam masyarakat, baik masalah kecil ataupun masalah besar. Pada suatu hari, Hanasaki, salah seorang detektif muda di perkumpulan tersebut, bertemu dengan seorang pemuda misterius saat menyelidiki sebuah kasus anjing hilang. Pemuda misterius tersebut memiliki kekuatan yang membuatnya tidak bisa mati, bahkan ketika dia mencoba bunuh diri. Merasa tertarik, Hanasaki mengajak pemuda tersebut bergabung dengan perkumpulan mereka. Disaat bersamaan, seorang penjahat berjuluk “Manusia Dua Puluh Wajah” datang meneror kota.
Setelah Rampo Kitan: Game of Laplace pada tahun lalu, sebuah adaptasi lepas dari Shounen Tantei Dan (Judul Inggris: The Boy Detectives Club) karya Edogawa Rampo kembali disiarkan. Seperti Rampo Kitan, Trickster juga lebih menceritakan sebuah cerita baru dibanding mengadaptasi ulang karya asli Edogawa Rampo. Pada episode perdananya, secara visual Trickster mampu tampil memukau. Background art yang menawan, komposisi digital serta pewarnaan yang enak dipandang, dipadu dengan musik yang tepat, menghasilkan sebuah anime yang cukup menghibur. Sayangnya secara cerita Trickster masih tampil lemah. Secara umum ada 2 plot yang disajikan pada episode perdananya yaitu plot Akechi melawan aksi teror Manusia Dua Puluh Wajah, dan pertemuan antara Hanasaki dengan Kobayashi, seorang pemuda dengan kekuatan misterius. Perpindahan antara kedua plot ini masih terasa melompat-lompat dan kurang fokus, sehingga penonton sendiri akan susah untuk masuk kedalam cerita dan bersimpati terhadap karakter-karakternya, terutama karakter Kobayashi yang digambarkan sebagai tragic hero, namun pada eksekusinya lebih terasa sebagai karakter yang menyebalkan. (Dany Muhammad – The Indonesian Anime Times)
Udon no Kuni no Kiniro Kemari
Judul Lain | Poco’s Udon World |
Karya Asli | Manga karya Nodoka Shinomaru |
Pengisi Suara | Akiko Kimura sebagai Nakajima’s mother Hiroshi Naka sebagai Souta’s father Jun Fukuyama sebagai Shunsuke Fujiyama Kaede Hondo sebagai Nozomi Tanaka Kana Hanazawa sebagai Sae Fujiyama Kikuko Inoue sebagai Souta’s mother Kousuke Toriumi sebagai Manabu Saeki Kujira sebagai Fumi Yoshioka Mai Nakahara sebagai Rinko Ouishi Shiho Kokido sebagai Poco Shinnosuke Tachibana sebagai Hiroshi Nagatsuma Tomokazu Sugita sebagai Shinobu Nakajima Yu Shimamura sebagai Yukie Saeki Yuichi Nakamura sebagai Souta Tawara Yuko Minaguchi sebagai Mai Tanaka (Manabe) |
Sutradara | Yoshihide Ibata |
Penulis Skenario | Natsuko Takahashi (Dan Detective School Q) |
Desain Karakter | Eriko Itou (Sekkou Boys) |
Lagu Pembuka | “S.O.S.” oleh WEAVER |
Lagu Penutup | “Sweet Darwin” oleh GOODWARP |
Studio | LIDENFILMS |
Situs resmi | http://www.udonnokuni-anime.jp/ |
https://twitter.com/udonnokuni_tv | |
Mulai tayang pada | 8 Oktober 2016 (1755 GMT, 2355 WIB), 9 Oktober 2016 (0155 JST) |
Selepas kematian ayahnya, Souta Tawara memutuskan untuk mengambil cuti sejenak dari kesibukannya di Tokyo untuk menghadiri pemakaman ayahnya di prefektur Kagawa. Di kampung halamannya, ayahnya meninggalkan banyak hal kepadanya, termasuk sebuah restoran udon yang cukup terkenal. Sayangnya dia tidak tertarik untuk melanjutkan usaha tersebut, dan memutuskan untuk menutupnya. Pada hari kedatangannya ke restoran tersebut, dia menemukan seorang anak misterius tertidur bersama sekantung tepung. Kebingungan, dia memutuskan untuk melaporkan anak tersebut ke kantor polisi. Namun sebelum sampai disana, dia makin terkejut karena anak tersebut sebenarnya bukan manusia biasa melainkan seekor tanuki yang menyamar.
Ada sebuah charm tersendiri ketika menyaksikan sebuah anime yang menceritakan hubungan antara seorang pria muda dengan anak kecil, entah hubungan tersebut merupakan hubungan ayah-anak seperti Amaama to Inazuma ataupun hubungan persahabatan seperti Barakamon. Seperti kedua anime yang telah disebutkan sebelumnya, Udon no Kimi no Kiniro Kemari sukses menangkap charm tersebut. Poco mungkin tidak seenerjik Naru ataupun Tsumugi, tapi seperti kedua karakter tersebut, dia akan menjadi sumber afeksi dari penonton melalui kelakuan dan sifatnya yang mengemaskan, serta kepeduliannya terhadap Souta sang karakter utama. Charm tersebut juga datang dari Souta, yang digambarkan sebagai orang dewasa normal, tapi secara subtle dijelaskan memiliki permasalahan khusus dengan keluarganya, membuatnya memiliki alasan tersendiri mengapa dia tidak berminat melanjutkan usaha restoran udon ayahnya. Perpaduan akan sisi melankolis yang dibawakan Souta serta keceriaan yang dibawakan Poco akan menjadi daya tarik bagi para penonton anime ini. Jika anda merupakan penggemar anime slice of life yang sejenis dengan Amaama to Inazuma atau Barakamon, anime ini sangat direkomendasikan untuk anda. (Dany Muhammad – The Indonesian Anime Times)
WWW.WORKING!!
Karya Asli | Komik web karya Karino Takatsu |
Pengisi Suara | Haruka Tomatsu sebagai Hana Miyakoshi Kensho Ono Sebagai Yuuta SHindou Kouki Uchiyama Sebagai Mashiro Adachi Nana Mizuki sebagai Kisaki Kondou Yoko Hikasa sebagai Sayuri Muranushi Yuuichi Nakamura sebagai Higashida Daisuke |
Sutradara | Yumi Kamakura (Santa Company, Working!!!, Suisei no Gargantia) |
Penulis Skenario | Takao Yoshioka (Familliar of Zero, High School DxD, Ikki Tousen) |
Desain Karakter | Mayuko Nakano(Maiden Rose, Working!!!, Inazuma Eleven) |
Lagu Pembuka | “Eyecatch! Too Much!” oleh Haruka Tomatsu, Yoko Hikasa & Sora Amamiya |
Lagu Penutup | “Mujūryoku Fever” oleh Kensho Ono, Kouki Uchiyama & Yuuichi Nakamura |
Studio | A-1 Pictures |
Situs resmi | http://working-www.com/ |
https://twitter.com/Wagnaria | |
Mulai tayang pada | 1 Oktober 2016 (1430 GMT, 2130 WIB,) 2 Oktober 2016(0030 JST) |
Seri Spinoff dari WORKING!!. Menceritakan tentang cabang Wagnaria lain. Daisuke Higashida adalah seorang murid SMA. Karena perusahaan ayahnya tiba-tiba bangkrut, dia harus bekerja sambilan di sebuah Family Restaurant.
Anda kangen dengan Working!! ? Setelah mendapat 3 musim anime (dan tamat dengan indah), kali ini restoran Wagnaria mendapatkan spinoff yang berasal dari Web serialnya. Cabang Wagnaria-nya boleh beda, namun kekocakannya tetap sama porsinya! (Naufalbepe – KAORI Newsline)
Yuri!!! on Ice
Pengisi Suara | Toshiyuki Toyonaga sebagai Yuri Katsuki Kouki Uchiyama sebagai Yuri Plisetsky Jun Fukuyama sebagai Takeshi Nishigori Yoshimasa Hosoya sebagai Otabek Altin Kenji Nojima sebagai Lee Seung Gil |
Sutradara | Sayo Yamamoto (Michiko and Hatchin) |
Penulis Skenario | Mitsuro Kubo (Moteki) |
Desain Karakter Asli | Tadashi Hiromatsu (Parasyte – The Maxim) |
Lagu Pembuka | History Maker oleh Dean Fujioka |
Lagu Penutup | “You Only Live Once” oleh Wataru Hatano |
Studio | MAPPA |
Situs resmi | http://yurionice.com/ |
https://twitter.com/yurionice_PR | |
Mulai tayang pada | 5 Oktober 2016 (1721 GMT, 0021 WIB), 6 Oktober (0221 JST) |
Setelah terpuruk di kontes Grand Prix pertamanya 5 tahun yang lalu, skater profesional Yuri Katsuki memutuskan untuk kembali ke Jepang setelah lulus dari bangku kuliah selama 5 tahun. Secara tidak sengaja rekaman dirinya yang mengimitasi rutin milik skater asal Rusia, Viktor Nikiforov, diunggah di internet dan menjadi viral. Viktor yang melihat rekaman tersebut datang ke Jepang dan memutuskan untuk menjadi pelatih Yuri.
Salah satu anime yang paling ditunggu di musim ini, Yuri!!! On Ice membuktikan bahwa ekspektasi besar yang dimiliki penikmat anime terbayar langsung di episode pertama. Sebelum tayang, Yuri!!! On Ice telah memiliki fanbase yang solid dimana kebanyakan dari fans tersebut adalah mereka yang terpikat dengan teaser demi teaser yang dikeluarkan. Yuri!!! On Ice tidak hanya menawarkan animasi yang luar biasa memikat namun cerita yang ditawarkan menjadi aspek yang tidak kalah penting. Konflik terjadi dari awal sampai akhir episode. Yang membuat anime ini menarik adalah dimana pembawaan konflik tersebut disajikan. Sayo Yamamoto, sutradara dari seri ini berhasil membuat penonton terpukau dengan animasi dan cerita yang menjadi arahan beliau. Dengan segala kelebihan dan pujian dimana-mana, apakah Yuri!!! On Ice adalah anime terbaik di musim ini? Masih terlalu dini untuk menentukan hal tersebut namun tidak ada salahnya berharap anime ini akan terus mengejutkan penonton episode demi episodenya. (Dirman Sugito – KAORI Newsline)
Panduan Anime Musim Gugur 2016 akan dimutakhirkan setiap hari saat ada judul anime baru yang mulai tayang. Ikuti terus informasi terbaru melalui media sosial KAORI Nusantara & The Indonesian Anime Times.
Dirangkum oleh tim KAORI Newsline & The Indonesian Anime Times.