Membangkitkan Harapan 34: Penantian yang Terbayar Pantas

0

comifuro-2-erbeh4

Menanti memang sulit dilakukan pada zaman yang serba instan ini. Idola instan, mi instan, bahkan menerabas pun rela dilakukan karena tidak sabar menunggu.

Gelar Jepang 19, Comifuro 2 yang “SNAFU” alhamdulillah telah berhasil dilalui, dengan wajah-wajah yang sumringah setelah melihat segala penantian itu terbayar tuntas. Mengapa SNAFU? Karena entah mengapa, berbeda dengan stan-stan sebelumnya, stan kali ini tidak terstruktur namun tidak ada dead weight, semua membaur dan menyatu, meramaikan stan. Jauh berbeda dari GJUI tahun lalu!

Salah satu orang yang sangat sumringah menanti-nanti GJUI adalah para pemesan jaket KAORI jilid ke-4. Setelah melalui berbagai drama, penundaan, mager, dan nyaris terlupakan, teman-teman Daop 1 hari Minggu kemarin telah menerima jaketnya dengan sukses. Demi jaket ini, saya berangkat hari Sabtu siang ke Bandung dan kembali ke Bogor jam satu pagi. Itu pun sayangnya masih ada empat nama yang tercecer (maaf ya!).

Misalkan saja Kazan dan Hiseei yang tadi mengambil jaket. Saya masih ingat betul betapa khawatirnya orang tua mereka karena jaket yang tidak kunjung sampai. Bagaimana tidak, jaket yang seharusnya sudah sampai pada akhir tahun, kenyataannya harus menunggu sampai tujuh bulan.

Penantian tujuh bulan ini setidak-tidaknya coba dibayar oleh tim produksi jaket dengan menyajikan jaket berkualitas. Berbeda dari jaket tiga jilid sebelumnya, khusus jaket jilid keempat ini dilengkapi dengan kantung di bawah dan dengan kain lagi di dalam, menjadikannya seperti jaket semi jas. Kain yang ada di dalamnya pun tetap membuat jaket terasa adem sangat dikenakan, nyaman dipakai naik motor, dan semakin serasi untuk dipadu-padankan dengan kemeja.

Tentu saja frizky (screw it, I have money) pun pantas merasa iri, karena jaket jilid-jilid sebelumnya tidak pernah sebagus ini. Semoga saja bila semua urusan jaket beres, maka nantinya produksi jaket (dan kemeja dinas) jilid kelima bisa sesegera mungkin dimulai. Kali ini tidak perlu menunggu sampai 7 bulan.

Saya pun juga melihat panitia Comifuro yang sumringah melihat acaranya kembali berjalan kemarin. Sebagai acara kedua, persiapannya sudah jauh lebih baik, dan Radityo sang eien no buchou pun optimis Comifuro ke-3 (yang diharapkan bisa mandiri) akan dilangsungkan lagi sebelum akhir tahun ini.

Comifuro sendiri diharapkan bisa menjadi Comic Market-nya Indonesia. Salah satu alasan mengapa menurut saya program Comifuro ini harus didukung adalah semangat tim AKIPA (komunitas anime Universitas Indonesia) yang tak kenal lelah mencoba, dengan tekad yang kuat, dan sebisa mungkin mandiri tanpa perlu mengemis bantuan ke pihak-pihak asing misalnya.

Tidak lupa pula ada Maid Garden. Ini acara yang kedua kalinya (sama seperti Comifuro) dan tim KAORI pun diberi kesempatan untuk meliput kafe ini. Salah satu hal yang menurut saya harus diapresiasi adalah dengan harga yang tidak terlalu mahal, saya bisa menikmati waktu yang cukup lama di dalamnya. Terima kasih juga kepada bang Andi dan timnya yang sudah sangat baik hati (sampai-sampai sepertinya direpotkan) melayani teman-teman KAORI. Semoga rejekinya semakin panjang!

Hal lain yang tidak boleh dilewatkan adalah antusiasme teman-teman Kaorin terutama yang sekaligus mengambil jaketnya, sehingga menjadikan Gelar Jepang UI ini acara dengan pengguna jaket KAORI terbanyak!

Di pojok, di panggung, di konter makanan, di area Comifuro, saya bisa melihat teman-teman KAORI berbaur (meskipun ada juga yang melakukan pencitraan seperti adi ww). Kondisinya sangat kontras dengan awal saya mengikuti Gelar Jepang lima tahun lalu sampai-sampai saya sempat terharu.

Sampai ada yang mengusulkan tadi, “supaya ramai, bagaimana bila pemesanan jaket dilakukan dan dibagikan sebelum Gelar Jepang?”. Rasanya seperti mengulang pengalaman tiga tahun lalu saat jaket KAORI pertama kali dihantarkan oleh teman-teman dari Daop 2, yang waktu itu juga penuh semangat menunggui tukang konveksinya demi mengantarkan jaket ke Depok!

Setelah melalui Gelar Jepang UI (masih dalam kondisi SNAFU), saya berharap dan mengejar penantian-penantian akan momen besar KAORI yang berikutnya. Termasuk berdoa agar kesempatan-kesempatan besar yang akan datang itu semoga tidak bertabrakan dengan acara lain yang sama besar dan sama pentingnya.

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu, ada kemudahan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu, ada kemudahan!

Shin Muhammad
Administrator KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses