Beberapa hari terakhir ini, sebuah laman penggemar (fanpage) di media sosial Facebook bernama Transport for Jakarta – FDTJ mengunggah beberapa foto kondisi terbaru di Stasiun Juanda. Secara umum memang tidak ada yang berubah dari kondisi fisik di stasiun yang sekaligus menjadi area kantor dari PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) selaku operator kereta rel listrik (KRL) Commuter Line. Namun, ada yang sedikit berbeda di area peron penumpang.
Pada area peron, sebuah marka baru untuk penumpang dibuat. Marka ini bukan sembarang marka. Marka yang terdiri dari beberapa garis pembatas dan bentuk arah panah ini memiliki makna tersendiri.
Pada area pinggir peron dengan arah panah menunjuk ke arah rel atau pintu kereta merupakan area untuk alur masuk penumpang ke dalam kereta setelah tidak ada lagi penumpang yang akan turun. Di area tengah, terdapat arah panah yang menunjuk ke arah sebaliknya. Area ini merupakan area prioritas bagi penumpang untuk turun terlebih dahulu dari kereta.
Stasiun Juanda menjadi stasiun pertama yang dipasangi marka tersebut. Dengan adanya marka ini, diharapkan arus penumpang untuk naik dan turun kereta menjadi lebih tertib. Meski begitu, marka ini tidak selalu benar-benar presisi dengan posisi pintu jika masinis menghentikan kereta tidak tepat di batas berhenti. Selain itu, adanya armada KRL seri 205 yang memiliki kereta dengan 6 pintu bisa menjadi kendala.
Bentuk marka seperti ini juga dipakai di Jepang. Para penumpang berdiri tepat di belakang marka posisi pintu dan baru akan masuk ke dalam kereta jika tidak ada lagi penumpang yang turun.
Cemplus Newsline by KAORI