Baru-baru ini, seorang wanita muda nan bersemangat menjadi sorotan publik Jepang terkait aksinya mengawali karir sebagai masinis di perusahaan kereta api (KA) lokal yang terletak di sebuah daerah yang pernah terkena dampak Gempa dan Tsunami yang melanda Jepang pada 2011 silam. Debutnya tersebut menuai reaksi positif dari berbagai kalangan.
Seika Utsunomiya, wanita berusia 23 tahun kelahiran kota Miyako, Prefektur Iwate yang mengawali karirnya sebagai masinis di perusahaan Sanriku Railway, sebuah perusahaan operator KA lokal setempat pada Sabtu (14/10). Utsunomiya menjadi wanita pertama dalam 11 tahun yang menjadi masinis di perusahaan KA tersebut.
“Saya merasakan beban tanggung jawab yang berada di pundak saya. Saya akan berusaha agar dipercayai dan dicintai oleh para penumpang,” tutur Utsunomiya seperti yang dilansir dari Asahi.

Utsunomiya sendiri bukan orang baru dalam bidang perkeretaapian. Sebelumnya, dirinya bekerja pada salah satu operator KA besar, Seibu Railway sebagai salah satu staf stasiun di daerah metropolitan Tokyo. Mendengar adanya lowongan sebagai masinis di Sanriku Railway, dirinya merasa terpanggil untuk mengabdi pada kampung halamannya dan segera membuat aplikasi lamaran untuk pekerjaan tersebut.
Lahir dan besar di distrik Taro, kota Miyako, Utsunomiya merasakan sendiri pahitnya bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang menghantam tempat tinggalnya. Dirinya sendiri mengaku sangat sedih ketika kehilangan banyak teman. Dirinya juga tak kuasa menahan kesedihan ketika melihat kotanya luluh lantak akibat bencana tersebut.
“Sebentar lagi, musim gugur akan mencapai puncaknya. Saya ingin penumpang melihat indahnya laut di musim gugur melalui jendela kereta. Saya berharap pekerjaan saya ini akan berkontribusi dalam proses rekontruksi daerah (Kota Miyako) kami,” ujar Utsunomiya menambahkan.
Sanriku Railway sendiri mengoperasikan dua jalur yakni jalur Utara dan Selatan. Utsunomiya sendiri berdinas di jalur Utara yang menjadi model dari Kita-Sanriku Railway yang pernah tayang di Japan Broadcasting Corp (NHK) sebagai drama pagi “Ama-chan” yang populer di Jepang.