Selamat datang dalam ulasan anime dari KAORI Nusantara. Selama setengah tahun ke depan, kami akan mengulas beberapa anime yang menurut kami menarik dan tentu saja, berkualitas.
Kali ini, kami membahas Kindaichi Returns, adaptasi terkini dari seri detektif Kindaichi.
Kindaichi Returns Menyambung Masa Lalu
Detektif Kindaichi (Kindaichi shounen no jikenbou) awalnya adalah seri detektif yang dibuat oleh Yosaburo Kanari (kemudian Seimaru Amagi) dan Fumiya Sato. Selain membuat seri Kindaichi, mereka juga membuat seri Detective School Q (Tantei Gakuen Q) yang tingkat kesulitannya jauh lebih sederhana dari Kindaichi.
Komik ini mulai terbit di Jepang sejak 1994 dan diterbitkan di Indonesia melalui penerbit Elex Media Komputindo sejak awal 2000an. Seri animenya sendiri di Jepang tayang sebanyak 148 episode pada tahun 1997 sampai 2000, dan sempat pula ditayangkan di televisi Indonesia pada tahun 2002-2003an melalui TV7 (sekarang TRANS7).
Bila pernah menontonnya secara langsung di televisi, Anda tentunya sangat familiar dengan “Confused Memories”.
Kindaichi sendiri mengisahkan perjalanan Hajime Kindaichi (karena kefamiliaran, di sini dipergunakan urutan nama yang lazim didengar pembaca Indonesia), murid SMA Fudou yang nilai matematikanya selalu di bawah rata-rata, namun mampu memecahkan kasus-kasus rumit. Kakeknya, Kosuke Kindaichi (yang lantas diprotes sang ahli waris karena dianggap sembarangan mencatut) dahulu adalah detektif terkenal di Jepang. Ia didampingi oleh Miyuki Nanase, teman masa kecilnya (yang kini lebih familiar disebut osananajimi entah mengapa), dan kemudian, Ryuuji Saki yang setia memegang handycam. Ia dipercaya oleh inspektur Kenmochi dan memiliki “rival”, yakni inspektur Akechi Kengo yang ganteng.
Seri ini terkenal dengan adaptasi kasusnya yang panjang. Satu kasus dimuat dalam dua atau kadang tiga volume komik, dan dalam adaptasi anime aslinya, satu kasus dituntaskan dalam tiga sampai lima episode. Perbedaan kualitasnya cukup “jimplang”, terutama bagi pembaca yang biasa menikmati Detektif Conan.
Juga, kasus-kasus Kindaichi umumnya lebih banyak menampilkan pembunuhan sadis, berbeda dengan Conan yang banyak bermain dengan sianida atau drama organisasi baju hitam.
Kindaichi Dalam Kekinian
Pada awal 2014, beredar informasi adaptasi terbaru anime Kindaichi yang rencananya akan ditayangkan mulai awal April 2014. Adaptasi ini bukan remake, namun melanjutkan adaptasi sebelumnya yang berhenti 14 tahun yang lalu.
Anime terdahulu (di Jepang) berhenti di pembunuhan sirkus (Kindaichi Case kasus 6, file 25), sedangkan anime kontemporernya langsung “melompat” ke kasus pembunuhan Kowloon, berarti ada jeda sekitar 14 kasus yang terpaksa tidak akan pernah bisa dilihat adaptasi animenya.
Jadi, apa saja yang berubah dan tetap sama dalam adaptasi kekinian Kindaichi kali ini?
Mulai dari lagu pembuka. Kalau lagu pembuka dahulu lebih dekat dengan kesan-kesan “galau”, Toei Animation mengambil langkah “berani” dengan merekrut grup idol, Tokyo Performance Doll untuk membawakan lagu pembuka. Langkah “berani” ini mungkin cukup mengganggu bagi penggemar konservatif Kindaichi, namun sebuah keharusan di tengah gempuran “idol-idolan” saat ini. Hal yang sebelumnya juga ditempuh adaptasi Moyashimon dengan menggandeng ClariS.
http://www.youtube.com/watch?v=nHJpl0mNwuk
Nod to the past: elemen dalam klip pembuka Kindaichi yang masih ada dalam adaptasi kini
Bingkai orang-orang yang terlibat dalam kasus ini, mendapatkan pemutakhiran artistik.
Kindaichi, Miyuki, paman Kenmochi, dan bahkan detektif Akechi pun mendapatkan penyegaran desain karakter. Kita bisa melihat Kindaichi yang lebih “segar”, Miyuki yang lebih “berisi”, paman Kenmochi yang begitu-begitu saja, dan detektif Akechi yang lebih “ganteng” (meski, untungnya, tidak cukup ekstrem untuk menarik fujoshi).





Singkat kata, Kindaichi 2014 telah didesain dengan beberapa kompromi, agar bisa menarik penggemar berat Kindaichi sejak lama maupun generasi muda sekarang yang mungkin baru kali pertama mendengar nama Kindaichi.
Satu hal lagi, meski tidak mungkin mengharap adaptasi ratusan episode sebagaimana Kindaichi masa lalu, setidaknya Kindaichi yang ini diangkat sepanjang 26 episode. Oase dan sebuah kebanggaan tersendiri mengingat kartun idol-idolan kompetitornya cuma diangkat 12-13 episode saja.
Jadi, apa yang membuat Kindaichi ini menarik bagi mereka yang belum pernah menonton atau membaca komiknya?
Kasus-kasus yang panjang
Mengikuti tradisi komiknya, kasus Kindaichi diadaptasi sekitar 3 sampai 4 episode, bahkan kasus ketiga (dari episode 10) diceritakan dalam lima episode! Ini sudah cukup pendek mengingat pada “musim pertama”nya, satu kasus normalnya diangkat menjadi 5 sampai 6 episode.
Bila Anda pembaca atau penonton Detektif Conan, pasti akan merasakan cepatnya kasus diselesaikan. Satu volume komiknya bisa memuat 2-3 kasus, berlawanan dengan Kindaichi Returns yang memuat satu kasus dalam 2 sampai 3 volume!
Hal ini berarti kenikmatan menonton yang lebih panjang serta peluang detail yang bisa lebih banyak dinikmati setiap minggunya.
Misteri dan pembunuhan yang “lebih sadis” dan lebih rumit
Sejak dahulu, kasus pembunuhan di seri Kindaichi Returns khas dengan pembunuhan yang sadis. Korban (maaf) dimutilasi, lalu sengaja ditempatkan agar menimbulkan histeria bagi yang menemukannya.
Teknik membunuh pun disiapkan dengan lebih rumit, terkadang dengan petunjuk-petunjuk yang ternyata sengaja dibuat pelaku untuk menyesatkan kepolisian dan Kindaichi.
Motif sang pelaku – ironisnya – kadang terasa sepele, misalnya pada episode 9, motif pelaku untuk membalas dendam atas kematian adiknya. Tapi bukankah seperti itu juga kenyataan dalam keseharian kita?
Hanya kasus, nyaris tanpa fanservice dan unsur moe!
Mungkin cuma ini fanservice yang ada di dalam Kindaichi!
Saat menonton Kindaichi Returns, jangan berharap akan menemukan fanservice maupun moe sebagaimana yang ada dalam anime lain.
Kindaichi Returns adalah seri bagi yang jenuh, ingin tontonan yang berbeda, serta oase segar dari yang merasakan menurunnya kualitas cerita anime masa kini.
Walau tidak bisa dikatakan benar-benar bagus, alur cerita Kindaichi Returns mengajak para penontonnya untuk ikut berpikir dan yang paling penting, menikmati bagaimana Kindaichi menyelesaikan kasus.
Simak episode keempat saat Kindaichi mengungkapkan bagaimana caranya gantungan pakaian bisa “disulap” menjadi tali baja yang begitu panjang, atau episode kesembilan tentang bagaimana Kindaichi memaparkan cara “menjebol” pintu yang terbuat dari besi.
Kesimpulan (sementara)
Tayang di Jepang setiap Sabtu malam sampai bulan September mendatang, Kindaichi Returns tidak menyajikan sesuatu yang spesial. Tidak ada cerita aneh-aneh, tidak ada fanservice aneh-aneh, tapi inilah yang jadi nilai unggulnya: menyajikan cerita berkualitas tanpa tambahan apapun.
Bila tidak tertarik dengan cerita detektif, setidaknya masih ada yang bisa disyukuri: masih ada orang “tidak waras” yang membuat anime bukan untuk jualan merchandise. Sumpah, atas nama kakekku!
KAORI Newsline | oleh Kevin W
Oke.. untuk fans kindaichi jadul kayak saya, anime ini serasa ngeliad sesuatu yg lbh fresh. keliatan banged dari kualitas animasi dan ketajaman gambarnya. Yang versi baru ini bener2 eye catching
dan saya kaget juga.. miyuki ga dijadiin moe2. Buat saya, segitu masih bisa diterima