Meski terhitung baru, NaoBun Project, sebuah agensi kekayaan intelektual (intellectual property atau IP) yang berbasis di Jakarta, telah menunjukkan keseriusan yang luar biasa dalam mengembangkan bisnisnya. Dalam pameran bertajuk “We Are NaoBun Project” yang akan diselenggarakan di The Japan Foundation, Jakarta pada 6-13 Mei 2018, perusahaan start-up ini berniat mengumumkan akuisisi dua IP besar di Indonesia dan memperkenalkan tiga belas judul yang berada dalam pengelolaannya.
Dua IP tersebut adalah Mera Puti Emas karya komikus populer Kathrinna Rakhmavika serta Komik Ga Jelas: BECAUSE SCIENCE!, sebuah lini turunan dari Komik Ga Jelas karya Jasmine Surkatty. “NaoBun Project amat selektif dalam mengembangkan karya. Setiap karya yang kami kembangkan harus memiliki semangat edukasi dan misi sosial yang kuat. Kami melihat bahwa Mera Puti Emas dan Komik Ga Jelas: BECAUSE SCIENCE! sangat mencerminkan kedua karakter tersebut,” jelas Bonni Rambatan, CEO sekaligus cofounder NaoBun Project, tentang mengapa ia tertarik memasukkan kedua IP itu ke dalam roster NaoBun Project.
Mera Puti Emas berawal dari komik yang menceritakan petualangan Bawang Merah, Bawang Putih, dan Timun Mas di sebuah dunia fantasi yang menggabungkan berbagai dongeng Nusantara. IP ini menjawab kebutuhan anak-anak Indonesia akan konten yang mendidik dan sarat nilai lokal tanpa kesan menggurui. Di bawah pengelolaan NaoBun Project, Mera Puti Emas direncanakan untuk dikembangkan ke banyak lini, dimulai dari buku pendidikan.
Sedangkan, Komik Ga Jelas: BECAUSE SCIENCE! menunjukkan keahlian Jasmine Surkatty menyampaikan konsep-konsep fisika dan astronomi dengan gaya komedi absurd khas Komik Ga Jelas yang membuatnya memiliki banyak penggemar. Melalui NaoBun Project, Komik Ga Jelas: BECAUSE SCIENCE! akan menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi dan peneliti yang bergerak di bidang yang sesuai.
Perhatian serius pada riset dan kemitraan antar-organisasi adalah salah satu keunikan NaoBun Project yang membedakannya dengan perusahaan sejenis. Tak jarang, start-up ini memberikan fasilitas perjalanan riset bagi para kreatornya, seperti ke hutan Kalimantan untuk judul Primate Peril dan akses eksklusif ke Jakarta Fashion Week untuk judul Sofia: Fashion Investigations. Untuk memastikan setiap judul dipersiapkan dengan matang, NaoBun Project mewajibkan proses pengembangan dan inkubasi selama minimal enam bulan.
“Pengalaman saya di industri film dan penerbitan novel menunjukkan bahwa kualitas cerita akan meningkat secara signifikan jika kita menginvestasikan cukup waktu untuk menulis banyak draft dan melakukan penelitian. Industri komik belum banyak memakai pendekatan ini. Inilah yang hendak saya rintis di NaoBun Project,” kata Bonni.
NaoBun Project juga tidak main-main dengan urusan hak cipta dan kekayaan intelektual. Hal ini dibuktikan dengan merekrut Fallissa Putri, SH, pengacara profesional spesialis bidang industri kreatif dan hiburan, sebagai Chief Legal and Intellectual Property Officer. “Sebagai perusahaan manajemen IP, pemahaman tentang hukum amatlah penting,” lanjut Bonni. “Dengan adanya divisi ini, NaoBun Project memastikan setiap pengelolaan hak cipta tidak melupakan kepentingan kreator sebagai pemilik IP. Kami menjamin kreator mendapatkan kontrak yang adil dan pantas dari penerbit atau pihak ketiga lainnya.”
Selain pengumuman akuisisi Mera Puti Emas dan Komik Ga Jelas: BECAUSE SCIENCE!, ekshibisi “We Are NaoBun Project” juga akan memperkenalkan tiga belas judul lain yang siap diluncurkan tahun ini lewat berbagai format seperti webtoon, webcomic, maupun format cetak. Setiap judul tersebut menyuarakan pesan yang berbeda-beda — seperti kesadaran akan lingkungan hidup, konflik pekerja antarkelas, keberagaman, dan nilai-nilai positif lainnya.
Sebagai mitra penyelenggara ekshibisi, Tsukamoto Norihisa, Director General The Japan Foundation, Jakarta, sangat mengapresiasi acara yang berlangsung selama satu minggu ini. “NaoBun Project menggunakan komik untuk tujuan edukasi. Pemerintah Jepang pun menggunakan strategi serupa dalam rangka meningkatkan moral bangsa. Kami mendukung misi ini mengingat besarnya potensi dampak yang akan dihasilkan,” ungkapnya. “Komik atau manga, sebagai bagian dari budaya populer, juga diharapkan dapat menjadi jembatan yang menguatkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang. Terutama di tahun 2018 ini, di mana Indonesia dan Jepang sedang merayakan hubungan diplomatik yang ke-60 tahun,” pungkasnya.
NaoBun Project adalah perusahaan yang bergerak di bidang manajemen kekayaan intelektual (intellectual property atau IP). Perusahaan yang berdiri tahun 2016 ini berkomitmen menghasilkan karya-karya hiburan berkualitas yang mempromosikan nilai-nilai sosial budaya dan kesadaran lingkungan. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di akun media sosial mereka, @NaoBunProject (Instagram dan Twitter) serta NaoBun Project (Facebook), atau dengan melayangkan email ke [email protected].
KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI