Setelah serangkaian uji coba internal yang cukup panjang, PT LRT Jakarta selaku operator LRT Jakarta akhirnya membuka uji coba rangkaian LRT Jakarta secara umum. Tim Cemplus pun tidak mau ketinggalan untuk merasakan layanan operator Kereta Api (KA) terbaru di Indonesia ini. Apa saja yang kami rasakan dan fitur apa saja yang kami dapat selama uji coba ini? Berikut adalah laporan perjalanan Tim Cemplus selama uji coba LRT Jakarta dengan rute Stasiun Velodrome, Rawamangun menuju Stasiun Boulevard Utara, Kelapa Gading.
Berawal Dari Stasiun Velodrome
Memulai perjalanan, Tim Cemplus berjalan kaki dari Halte Pemuda Rawamangun menuju Stasiun LRT Velodrome tempat berlangsungnya Uji Coba LRT, Dilihat dari luar area stasiun, Stasiun Veledrome untuk saat ini masih terlihat belum 100 persen selesai dikerjakan, masih banyak petugas proyek yang mondar-mandir membangun stasiun ini. Satu yang patut disoroti adalah akses parkir yang belum tersedia saat kami menyambangi Stasiun Velodrome. Hanya tersedia lahan untuk drop out calon pengguna LRT ini dan lahan parkir untuk kendaraan umum masih belum tersedia. Jadi untuk menggunakan LRT saat ini, calon penumpang tampaknya harus menggunakan kendaraan umum seperti TJ (Trans Jakarta) atau jasa transportasi online untuk menuju stasiun LRT

Suasana sangat berubah ketika kami memasuki lantai atas Stasiun Velodrome ini. Hawa sejuk terpancar dari dalam stasiun dikarenakan posisi kami berada di atas. Segala macam peralatan seperti mesin tiket otomatis dan gate untuk memasuki peron stasiun pun sudah dipasang dengan apik dan rapih. Namun, terdapat kekurangan di bagian gate untuk melakukan tap in di mana sistem sensor pada gate tap in kurang memuaskan. Kami harus benar-benar meletakkan kartu tiket seperti KMT ini dengan posisi yang lurus.
Berikut adalah foto-foto yang kami ambil ketika berada di stasiun Velodrome





Selesai melakukan tap in, para calon penumpang dipersilahkan memasuki area peron Stasiun Velodrome. Yang unik dari stasiun ini, di bagian peron dipasang Platform Screen Door(PSD) yang bertujuan untuk membatasi antara penumpang dan jalur LRT untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti jatuhnya barang atau calon penumpang ke dalam area rel kereta LRT tersebut mengingat LRT Jakarta ini menggunakan sistem elektrifikasi 3rd Rail atau Listrik Aliran Bawah (LAB). PSD ini sudah lazim digunakan di berbagai negara dengan sistem transportasi kereta yang sudah maju seperti Jepang dan Korea Selatan.

Suasana sejuk dan dingin di dalam LRT Jakarta dengan fitur elegan dan nyaman menjadi nilai tambah pada armada yang dibuat oleh perusahaan Hyundai Rotem di Changwon, Korea Selatan ini. Akan tetapi, terdapat hal yang kami rasa kurang yaitu tidak tersedianya tempat untuk menaruh barang bawaan seperti tas atau koper pada rangkaian ini. Dibalik kekurangannya tersebut, fitur-fitur lainnya sangatlah memuaskan bagi kami dan para tamu undangan pada uji coba LRT tersebut.


Tidak hanya fitur interior yang kami rasakan, namun di bagian guncangan ketika kereta berjalan di atas kecepatan 30 km/h sangatlah minim. Hampir tidak ada suara roda kereta menggesek rel layaknya kereta lain. Kami hanya mendengar suara mesin yang menggerakkan kereta LRT Ini.
Stasiun Boulevard Utara
Di sini lah stasiun akhir fase 1 LRT Jakarta. Untuk pemandangan di stasiun Boulevard Utara ini sendiri tidak berbeda jauh dengan stasiun Velodrome, masih banyak petugas proyek pembangunan yang bekerja di sini. Namun, meski bisa dibilang progress pembangunan stasiun ini telah mencapai 80 persen, fitur-fitur pendukung yang disediakan sudah dibangun, yakni berupa toilet umum yang sangat bersih, dan mushola yang nyaman beserta tempat wudhunya yang terletak di lantai dua stasiun Boulevard Utara ini. Terdapat beberapa rangkaian yang stabling atau diparkir sementara di tempat ini dikarenakan depo LRT yang terletak di Pegangsaan Dua masih dalam tahap pembangunan.

Secara keseluruhan, sudah cukup banyak hal baru yang diberikan kepada para pengunjung pada uji coba ini. Namun, pekerjaan rumah yang dimiliki PT LRT Jakarta ini tidaklah sedikit. Akses kendaraan yang kalah dengan pejalan kaki, pembangunan stasiun yang belum jadi 100 persen, dan masih banyak hal lainnya. Hal ini dapat dimaklumi karena moda transportasi ini masih dalam tahap uji coba. Bila sesuai rencana, LRT ini akan memulai perjalanan perdananya pada awal tahun 2019. Kita harapkan progress pembangunannya dapat selesai tepat waktu sehingga masyarakat terutama di daerah Jakarta dapat menggunakan alat transportasi terbaru ini.
Cemplus Newsline By KAORI