Tak bisa dipungkiri bahwa eSports saat ini tengah naik daun di Indonesia. Dan salah satu game yang cukup beken di ranah eSports Indonesia adalah Mobile Legends. Game MOBA dari Moonton ini memang cukup digemari para gamer se-Indonesia, hingga berakibat banyaknya perlombaan hingga turnamen Mobile Legends, tak jarang dengan iming-iming nominal hadiah yang menggiurkan. Bahkan salah satu pemainnya, yaitu Jess No Limit bisa meraup pendapatan yang cukup besar dengan berprofesi sebagai atlet Mobile Legends profesional, bahkan sempat mendapatkan penghargaan Indonesian Choice Awards 5.0 dari NET TV. Namun siapa sangka, bahkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, atau yang lebih akrab dipanggil Jokowi ternyata juga mulai belajar bermain Mobile Legends?
Sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, Presiden Joko Widodo menceritakan dirinya yang sedang ‘berguru’ ke anaknya, Kaesang Pangarep supaya tak ketinggalan zaman, salah satunya belajar Mobile Legends. Menurutnya, generasi muda saat ini lebih cepat menerima perubahan zaman.
Hal itu disampaikan di hadapan 340 siswa SMA dan 170 siswa SMK beserta guru pendamping OSIS dalam acara Apresiasi Kebangsaan Indonesia yang digelar pada hari Rabu 10 Oktober 2018 lalu, di Grand Hotel, Bogor. Pada momen tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyebutkan bahwa dirinya awalnya saya enggak mengerti apa itu eSports, apa itu Mobile Legends. Namun lama-lama dirinya mulai mengenal lebih banyak, berkat putra bungsunya, Kaesang. Bahkan setelah itu, Presiden Joko Widodo juga mulai meminta Kaesang untuk mengajarinya bermain Mobile Legends.
Presiden yang juga akrab dipanggil Jokowi ini mengatakan bahwa perubahan zaman membuat eSport menjadi pekerjaan berpenghasilan mencapai ratusan juta per bulannya. Presiden mengetahui itu ketika bertemu Jess No Limit, beberapa waktu lalu.
Oleh sebab itu, Presiden berharap generasi muda benar-benar menyiapkan diri menghadapi perkembangan zaman agar tak tertinggal negara lain. Presiden menegaskan saat ini seluruh negara menghadapi revolusi industri 4.0. Dampak revolusi ini, menurut riset McKinsey, 3.000 kali lebih besar dibandingkan revolusi industri pertama.
“Ada kesempatan tapi ada tantangan. Kalau tidak bisa menyaring, bisa masuk ke jurang berbahaya. Tapi kalau bisa ambil manfaat akan ada kesempatan besar. Dan anak-anak memiliki kesempatan besar itu,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
KAORI Newsline | Sumber: CNN Indonesia