Sinopsis
Berlatar dunia yang diciptakan oleh eksistensi yang disebut “Story Teller”. Sejak lahir, semua orang yang ada di dunia ini dikaruniai sebuah buku bernama “Book of Fate” yang berisi pedoman hidup (role) dari lahir hingga akhir hidup mereka. Semua berjalan damai hingga pada akhirnya ada Story Teller jahat yang mencoba untuk mengubah alur cerita dengan menebar teror melalui monster-monster bernama “Villain”.
Komentar
Grimms Notes the Animation berfokus pada perjalanan keempat karakter utama kita yaitu Ekusu (Ex), Reina, Shane, dan Tao dalam perjalanan mengarungi berbagai dunia (atau di dalam Grimms Notes biasa disebut sebagai Story Zone) untuk mencari tujuan hidup mereka. Game Grimms Notes sendiri sekarang sudah tamat dan berlanjut ke arc berikutnya yaitu “Grimms Notes: Repage” dimana sudah sekitar seratus tahun berlalu dari seri Grimms Notes yang pertama. Grimms Notes the Animation dapat dianggap sebagai “bumbu pelengkap feels” untuk kalian yang baru mulai memainkan gamenya di arc Repage ataupun yang sudah lama memainkan Grimms Notes tetapi tidak dapat membaca tulisan Jepang.
Oh iya, latar cerita dan tokoh Grimms Notes selalu mengikuti cerita fiksi dan non-fiksi terkenal seperti Cinderella, Akazukin (Gadis Berkerudung Merah), dan Aladdin sehingga lebih mudah dicerna oleh kaum awam. Ada pula yang mungkin jarang dikenal seperti kisah Sir Don Quixote dari novel Spanyol yang berjudul “The Ingenious Nobleman Sir Don Quixote of La Mancha”. Selain refreshing penonton juga dapat belajar hal baru, menarik bukan?
Nah, episode pertama anime Grimms Notes langsung mengajak penonton masuk ke dalam dunia Akazukin dan permasalahan di dalamnya. Tidak sedikit yang mempertanyakan gender Ekusu yang tiba-tiba saja henshin menjadi seorang gadis berambut pirang nan imut, Alice (dari “Alice in Wonderland”) untuk membasmi Villain. Saya tidak heran akan hal tersebut karena memang tidak ada penjelasan sama sekali tentang sistem henshin Ekusu dan kawan-kawan. Jangan khawatir, saya berani jamin kalau mereka semua murni 100% laki-laki dan perempuan. Belum ada penjelasan resmi di animenya tetapi untuk mengalahkan Villain, mereka semua dapat henshin menjadi salah satu tokoh kisah dengan menggunakan bookmark. Bisa dibilang mereka cuma henshin untuk meminjam kekuatan tempur dari masing-masing tokoh.
Dari segi cerita, versi anime Grimms Notes jauh lebih cepat dibandingkan versi gamenya. Cerita langsung melompat ke tempat Akazukin dan dengan informasi minim, penonton mau tidak mau dipaksa menelan mentah-mentah semua kejadian di episode pertama. Untunglah di akhir episode dua diperlihatkan kalau ceritanya akan mundur ke dunia Cinderella di mana mereka bertemu untuk pertama kali. Butuh kesabaran ekstra karena tidak mudah mengemas seluruh cerita Grimms Notes yang penuh dengan feels train.
Selain dari segi cerita, Grimms Notes memiliki daya tarik lain yaitu pada musiknya. Unsur medieval dari musik Grimms Notes mampu membangkitkan rasa nostalgia dan membantu penonton untuk ikut merasakan apa yang dirasakan para tokoh di anime ini. Di akhir episode pertama terdapat insert song berjudul “Hero’s Psalm” oleh 未来古代楽団 feat. ダズビー (Mirai Kodai Gakudan feat. Dazbee). Menurut saya Hero’s Psalm adalah lagu yang benar-benar mewakilkan keseluruhan seri Grimms Notes secara utuh.
Untuk visualnya sendiri, semuanya tampak apik dan sangat memanjakan mata. Tidak hanya membuat para karakter perempuan menjadi lebih moe, karakter laki-laki juga ikut dibuat lebih mulus dan ganteng dibanding versi gamenya. Grimms Notes the Animation lebih fokus ke perkembangan cerita dibanding ke pertempurannya sehingga jika mencari anime imut dengan cerita dark maka anime Grimms Notes dapat menjadi pilihanmu.
Apa? Cerita semacam Cinderella dan Akazukin kok bisa dark?
Apakah Anda ingat kalau beberapa cerita dongeng masa kecil kita semua ada yang sudah ‘disesuaikan’ untuk anak-anak? Di situlah jawabannya. Tidak semua cerita berakhir bahagia dan tidak semua akhir bahagia akan selamanya bahagia. Tidak semua tokoh di dunia Grimms Notes senang dengan apa yang tertulis di Book of Fate dan tidak semuanya memiliki role di Book of Fate mereka. Ekusu, Reina, Shane dan Tao, tidak ada tulisan apapun di dalam Book of Fate mereka sehingga munculah berbagai pertanyaan. Bagaimanakah nasib mereka selanjutnya? Siapakah mereka semua sebenarnya? Kemanakah jalan hidup mereka akan berlanjut? Mari ikuti kisahnya bersama di Grimms Notes the Animation.
Fakta dan Data
Judul | グリムノーツ The Animation |
Karya asli | Game Ponsel oleh Square Enix |
Pengisi suara | Aoi Yuuki sebagai Shirayuki-hime Junji Majima sebagai Robin Hood Miyu Kubota sebagai Shane Miyu Kabuto sebagai Alice Reina Ueda sebagai Reina Reina Ueda sebagai Cinderella Risa Taneda sebagai Akazukin Ryota Ohsaka sebagai Ekusu Sumire Uesaka sebagai Curly Takahiro Mizushima sebagai Loki Takuya Eguchi sebagai Tao |
Sutradara | Seiki Sugawara (RIN-NE, D-FRAG!) |
Penulis skenario | Hiroshi Yamaguchi |
Desain Karakter | Kentarou Matsumoto |
Lagu Pembuka | “Innocent Notes” oleh Ayana Taketatsu |
Lagu Penutup | “Endless Notes” oleh i☆Ris |
Studio | Brain’s Base |
Situs resmi | http://www.tbs.co.jp/anime/grimmsnotes/ |
https://twitter.com/grimmsnotes_ta | |
Mulai tayang pada | 10 Januari 2019 (16.58 GMT, 2358 WIB), 11 Januari 2019 (0138 JST) |
Screenshot dan Video




