Minggu (27/1), lintasan KA (kereta api) di jalur utara mengalami gangguan berupa banjir dan longsor. Jalur KA yang terganggu yaitu di antara Stasiun Ujungnegoro-Batang dan Krengseng-Plabuan. Karena itu, beberapa KA yang melintasi jalur tersebut mengalami keterlambatan selama beberapa jam.
Diketahui banjir terjadi di KM 76+1/8 petak antara stasiun Ujungnegoro dan stasiun Batang, dan longsor di KM 51+1/2 antara stasiun Kuripan dan Plabuan. Menurut Direktur Operasional PT. KAI (Persero), Slamet Suseno. banjir pertama kali diketahui oleh masinis KP/2722B yang merupakan KA Semen pada Sabtu (23/1) pukul 23.42 WIB.
Genangan air yang terjadi di lintasan diketahui setinggi 50 cm dari KM 76+0/4 sampai KM76+1/8 pada pukul 00.20 WIB. Dan pukul 02.28 WIB jalur hilir ditemukan adanya gogosan di KM 76+2/4 dengan 4 titik sepanjang 4 meter. Akibatnya lintasan KA tidak dapat dilalui guna perjalanan KA.
Kejadian gangguan kereta api ini menyebabkan keterlambatan di jalur KA pantura dengan 11 KA terdampak. Dari arah Jakarta, KA yang terlambat yaitu KA 48 Sembrani dan KA 132 Barang Parcel di Stasiun Batang dengan keterlambatan 277 menit, KP/11844 Petikemas terlambat 308 menit, KA 150 Menoreh terlambat 235 menit, dan KA 4 Argo Bromo Anggrek terlambat 244 menit di Stasiun Pekalongan. Sedangkan dari arah Surabaya, KA 131 Parcel berhenti di Stasiun Kuripan dengan kelambatan 204 menit, KA 171 Kertajaya di Weleri dengan 211 menit, KA 171 Matarmaja dengan 212 menit dan KP/12393 Kirim Rangkaian di Kalibodri dengan 198 menit, dan KA 141 Majapahit di Semarang Tawang dengan kelambatan 130 menit.
Baca Juga: Minta Izin Sebelum Meraba, Seorang Bapak Paruh Baya di Tokyo Terciduk Polisi
Saat ini, jalur KA sudah dapat dilalui namun dengan satu jalur dengan kecepatan normal di KM 51 dan maksimum 60 km/jam di KM 76 di jalur hulu, sedangkan jalur hilir masih dilakukan perbaikan.
Cemplus Newsline oleh KAORI Nusantara | oleh Ramadhan Krisna
