Secara visual, pertandingan shogi di anime Ryuuou no Oshigoto! disajikan dengan cukup heboh tetapi tidak sampai berlebihan. Gerakan para karakternya kadang digambarkan dengan dramatis, bahkan untuk hal yang simpel seperti meletakkan bidak catur di papan atau membuka kipas lipat (yang terkadang dibawa oleh seorang pemain shogi untuk menambah semangat). Lalu ada pula efek-efek spesial yang keren seperti mata yang berubah warna ketika seorang karakter menemukan taktik jitu. Inilah yang menjadikan pertandingan shogi dalam anime ini tidak membosankan. Meski demikian, efek-efek ini tidak terlalu mencolok atau bombastis jika dibandingkan dengan serial seperti Shokugeki no Souma atau Prince of Tennis. Hal ini membuat setiap pertandingan shogi tetap memiliki aura kesederhanaan dan tradisional ala Jepang.
Meski demikian, tidak hanya pertandingan shogi saja yang menjadi konflik dalam serial ini. Ryuuou no Oshigoto! tidak melulu mengenai bagaimana mengalahkan lawan di depan mata, tetapi juga bagaimana seseorang menangani kelemahan diri sendiri. Bagaimana menangani masalah seperti keraguan, pesimisme, etika dalam bertanding shogi dan ego adalah topik yang sering diangkat menjadi konflik. Hal itulah yang membuat para karakter menjadi menarik. Terkadang drama yang ada terkesan melodramatis dan beratmosfir cukup kelam. Meski kontras dengan atmosfir santai penuh canda tawa yang biasa dibawakan serial ini, drama-drama tersebut sangatlah krusial untuk perkembangan para karakter utama dan konklusinya pantas untuk disaksikan.
Satu lagi poin yang penting dari Ryuuou no Oshigoto! tak lain tak bukan adalah loli. Yap, banyak jenis rasa ada di sini. Baik tetapi punya sisi yang sedikit yandere? Ada Ai Hinatsuru. Tsundere? Ada Ai Yashajin. Genki tomboy? Ada Mio Mizukoshi (Yurika Kubo), teman satu grup latihan Ai. Loli berkacamata? Ada Ayano Sadato (Chinami Hashimoto) yang juga teman satu grup latihan Ai. Loli blonde alias pirang? Ada Charlotte Izoard (Yui Ogura), satu lagi teman grup latihan Ai yang berasal dari luar negeri. Para loli ini memang sering menyebabkan masalah untuk Yaichi dalam kehidupan sehari-harinya (biasanya karena tidak disengaja). Adegan-adegan tersebut cukup kocak dan sangat cocok untuk menjadi penyegar setelah menyaksikan pertandingan-pertandingan shogi yang sengit.
Namun tak hanya loli, bishoujo yang dimiliki Ryuuou no Oshigoto! sebenarnya mencakup segala umur. Desain karakter yang diadaptasi dari ilustrasi buatan Shirabi (ilustrasi novel ringan 86, Myriad Colors Phantom World) tIdak kehilangan daya tarik aslinya. Kualitas animasinya juga baik dan cukup stabil, semakin menonjolkan kecantikan dan keimutan para karakter cewek serial ini. Intinya dari segi visual, Ryuuou no Oshigoto! lumayan memanjakan mata. Dari segi musik dan suara juga cukup bagus. Beberapa musik latar belakang yang biasanya dimainkan ketika pertandingan mendekati klimaks bisa memicu adrenalin. Mendengarnya, penonton seakan-akan bisa merasakan betapa membaranya hasrat shogi para karakter. Untuk lagu pembukanya berjudul “Kore Kara” dibawakan oleh MACHICO, dan lagu penutupnya berjudul “Mamoritai mono no Tame ni” dibawakan oleh Miku Itou.
Meskipun memiliki tema yang cukup asing untuk khalayak umum, Ryuuou no Oshigoto! berhasil menyajikan sebuah tayangan yang sangat menghibur. Serial ini menunjukkan bahwa shogi tak kalah seru dari sepak bola ataupun basket. Catur Jepang yang kelihatan monoton tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi hal yang mengasyikan untuk ditonton oleh siapa saja. Dengan kombinasi yang harmonis antara animasi, musik dan cerita, anime Ryuuou no Oshigoto! telah menghasilkan sebuah papan shogi yang unik, ramai dan penuh warna.
