Ueno-san wa Bukiyou sepertinya bukanlah salah satu seri anime yang cukup diantisipasi musim dingin 2019 ini. Dengan durasi kurang lebih sepuluh menit dan mengusung genre komedi romantis, anime pendek komedi ini secara mengejutkan menduduki peringkat keenam anime terpopuler di Jepang menurut survei yang dilakukan NTT Docomo, mengalahkan beberapa judul populer seperti Boogiepop wa Warawanai, Date A Live III dan Mob Psycho 100 II.

Anime Ueno-san wa Bukiyou sendiri bercerita tentang Ueno yang menaruh hati pada Tanaka. Tetapi karena ketidakberaniannya untuk menyatakan cinta, Ueno memilih untuk memancing Tanaka yang masih dalam masa pubertasnya dengan cara yang agak erotis dan cukup eksplisit. Ueno yang seorang ketua klub sains dengan otak jenius, akhirnya menciptakan alat-alat ajaib layaknya Doraemon untuk melancarkan rencananya. Tetapi, masalah hadir ketika ternyata Tanaka adalah seorang pengidap akut KY (kuuki yomenai) di mana Tanaka benar-benar tidak dapat membaca situasi yang ada di sekitarnya.
Tanaka yang benar-benar tidak dapat mengikuti situasi menjadi punchline untuk komedinya dan Ueno akan dengan kesal mengeluhkan kepolosan Tanaka. Hal ini jadi menciptakan situasi Tsukkomi-Boke. Tsukkomi-Boke sendiri adalah gaya komedi di mana ada orang yang melakukan hal lucu cenderung bodoh dan orang lainnya meluruskan tindakan orang yang melucu tersebut. Jenis komedi ini termasuk ringan dan sangat mudah untuk dipahami oleh orang banyak.

Dukungan frame animasi yang cukup minimal tapi tetap ekspresif, menambah kesan komedi pada visual yang dihadirkan. Sering kali animasinya yang digarap oleh studio Lesprit hanya menggunakan teknik motion graphics saja dengan zoom-in dan zoom-out untuk memberikan animasi perspektif, maupun hanya memindahkan posisi dari karakter untuk membuat mereka seperti berjalan, membuat anime Ueno-san wa Bukiyou benar-benar cocok tampil dalam bentuk anime dalam durasi singkat, cocok untuk menjadi selingan ketika menonton anime lain.
Komedi erotis yang dihadirkan akibat rencana Ueno pun cukup patut diapresiasi. Dengan membawa hal-hal yang cukup eksplisit tetapi tetap dapat fokus kepada sisi komedi dan erotisme secara bersamaan, membuat konten di anime ini jadi lebih cair. Penonton jadi lebih bisa memilih mana yang ingin dinikmati, komedinya atau fantasi erotisnya. Terbukti bahkan menurut survei NTT Docomo, Ueno-san cukup populer di kalangan penonton pria dengan berhasil menduduki peringkat empat dalam kategori pemilih pria.

Meskipun dengan semua komedi ringan dan erotisnya, di beberapa kesempatan anime Ueno-san wa Bukiyou tetap mencoba melakukan penekanan pada drama percintaan yang terjadi. Membuat pada setiap akhir ceritanya ada perasaan wholesome. Meskipun mengingat apa yang Ueno lakukan terkadang tidak dapat dibenarkan, tetapi dia melakukan itu semua atas dasar cinta.
Membuat seseorang jatuh cinta memang tidaklah mudah, terkadang lebih mudah untuk langsung saja menyatakan perasaan. Tetapi kembali lagi, Ueno tetaplah seorang gadis remaja yang memiliki ego dan ketidakberanian dalam persoalan cinta. Kemampuannya dalam menciptakan barang-barang ajaib seperti dalam seri Doraemon, ternyata tidaklah cukup membantu untuk membuat Tanaka tertarik padanya. Justru malah rencana dan alat-alatnya sendiri yang terkadang menjadi sebuah bumerang. Masalah percintaan Ueno akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang penuh akan perjuangan.

Sejauh setengah cour animenya, Ueno sendiri belum menemui rival cinta. Tetapi, itu tidak membuat ceritanya sendiri jadi membosankan. Anime Ueno-san wa Bukiyou tetap menyenangkan dan ringan, penuh komedi maupun unsur erotis penyalur fantasi, tetapi tetap wholesome secara bersamaan.