Jika Anda adalah penggemar novel visual dari studio Pulltop (プルトップ), mungkin Anda sudah tidak asing dengan karyanya yang berjudul If My Heart Had Wings, sebuah novel visual yang cukup terkenal saat saya baru masuk sekolah menengah pertama. Saat itu banyak sekali orang membicarakan tentang betapa bagusnya desain karakter dan juga alur cerita yang dapat menguras air mata. Namun pada kesempatan kali ini saya akan membahas karya lain dari studio ini, yaitu Miagete Goran, Yozora no Hoshi o atau lebih terkenal dngan nama A Sky Full of Stars. Sedikit trivia, cerita dalam novel visual ini masih memiliki seting waktu yang sama dengan If My Heart Had Wings.
Diluncurkan pada 15 Desember 2017 di PC untuk platform Steam, terjemahan bahasa inggris game ini dikerjakan oleh MoeNovel. Game ini dijual dengan harga Rp104.999. Selain itu terdapat bundle beserta dengan soundtrack-nya yang dijual seharga Rp130.498. Novel ini berdurasi cukup lama, kurang lebih sekitar 30 jam gameplay untuk semua rute ceritanya. Sebagai catatan, gim ini memiliki 2 versi yaitu R-15 yang dirilis di Steam dan R-18.

Sinopsis
Ketika Akito masih kecil, ia selalu melihat kilauan bintang setiap malam bersama dengan kedua teman masa kecilnya, yaitu Hikari dan Saya. Akito selalu bersemangat ketika melihat kilauan bintang yang tak terhitung jumlahnya melalui teleskopnya yang terasa sangat dekat, hingga ia merasa mampu untuk menggapai bintang – bintang itu dalam genggaman tangannya. Hal kecil yang membuatnya bermimpi untuk menjelajahi luar angkasa, menjelajahi Bima Sakti, dan memecahkan semua misteri seluruh alam semesta. Namun, sekarang ia tidak lagi melihat ke arah langit malam karena suatu hal dan mendapat julukan “anggota klub astronomi yang tidak melihat bintang”.
Suatu hari ia menerima undangan untuk mendatangi pertemuan pembentukan ulang ‘Pertemuan Pleiades’ dengan klub astronomi dari sekolah lain. Di sana ia bertemu kembali dengan Hikari yang telah lama pindah di suatu tempat yang jauh. Bersama dengan Saya, sang senpai Orihime, dan sang kouhai Korona, hasratnya untuk melihat bintang telah kembali, dan masa muda yang berkilauan dipenuhi dengan kenangan berharga pun dimulai.

Ulasan
Grafis dan Art
Hampir tidak ada yang spesial ketika gim ini saya jalankan. Pada awalnya saya berpikir “Ah mungkin memang gak sebagus itu”, namun dalam sekejap pemikiran itu patah setelah melihat latar malam hari yang cerah dipenuhi bintang yang begitu banyak di langit. Hal ini membuat saya merasa tenang seakan membuka kembali sebuah kapsul waktu, ketika saat saya masih di bangku sekolah dasar kelas 4, saat itu saya sering memandangi langit dan melihat bintang – bintang yang berkilauan di atas langit.

Oke mari kita kembali ke topik awal, Pulltop seperti biasa sangat luar biasa ketika membawakan detail – detail kecil yang ada dalam gim mereka. Tak heran jika banyak yang beranggapan bahwa novel visual ini sangat baik dalam segi grafis, bahkan detail penggambaran bintangnya pun tampak sangat jelas dan teratur. Selain itu, masih ada hal lain yang sangat positif dari gim ini, yaitu penggambaran setiap karakternya yang memiliki kesan moe, tetapi sangat menyatu dengan penokohan yang ada dalam cerita. Art dalam gim ini juga tidak jauh dari novel visual “saudaranya” yaitu If My Heart Had Wings. Melihat aspek ini, saya bahkan tak ragu untuk menyarankan gim ini kepada teman saya jika ia ingin melihat novel visual dengan balutan grafis yang memanjakan mata.

Cerita
Jika membahas gim dengan tipe novel visual maka kurang pas jika membahas cerita tanpa membahas gaya pembawaan ceritanya. Novel visual A Sky Full of Stars menggunakan “branching storyline” atau “branching narrative”, ini berarti setiap pilihan akan menghasilkan akhir atau ending yang berbeda. Sebagai contoh jika pemain hendak memilih rute antara Hikari dan Saaya, maka di saat yang bersamaan pemain akan membuka trigger menuju rute Orihime. Tentunya hal ini akan membuat pemain semakin penasaran dengan konten yang terdapat dalam gim ini karena susunan heroine yang cukup unik serta cabang cerita setiap heroinenya menjadi daya tarik tersendiri bagi saya.
Membahas tentang keseluruhan isi cerita, saya sempat berpikir bahwa cerita yang sedikit datar di awal akan membuat saya ragu untuk melanjutkan lebih jauh. Saya dapat menyebut hal ini berdasarkan cara Pulltop membawakan cerita secara umum. Mengambil alur maju mundur merupakan sebuah ide yang brillian, akan tetapi cerita yang disajikan oleh novel visual A Sky Full of Stars bisa menjadi bumerang bagi sang pembuat cerita karena rentan akan adanya lubang dalam cerita (plot-hole), dan juga dapat membuat character development menjadi sedikit terhambat. Meskipun dalam gim ini tidak ada lubang yang mengganjal dalam cerita, akan tetapi perkembangan cerita yang lambat menjadikan gim ini sedikit membuat saya bosan di awal ceritanya.

Di luar dari perkembangan ceritanya, ada banyak hal yang berubah secara drastis ketika sudah memasuki pertengahan cerita. Tidak lain dan tidak bukan adalah drama yang disajikan dalam cerita di gim ini. Membawakan tema utama masa remaja, Pulltop sukses menceritakan lika – liku kehidupan masa muda di novel visual A Sky Full of Stars. Pencarian jati diri, konflik dalam kelompok, sebuah tujuan ambisius, dan kisah cinta semua terbungkus sangat rapi dalam novel visual ini.
Kesimpulan
Membawakan tema yang ringan Pulltop memberikan sebuah kenyamanan tersendiri dalam novel visual A Sky Full of Stars melalui ceritanya. Setiap konflik yang tersaji dalam gim ini benar – benar mendorong semua aspek dalam cerita tanpa terkecuali. Perkembangan sifat dan cara pandang tiap karakter juga tersampaikan dengan baik. Tetapi, cerita dengan tipe seperti ini sudah terlalu banyak dan mungkin membuat banyak orang berpikir bahwa ini adalah novel visual medioker. Meskipun demikian, saya masih merekomendasikan gim ini jika Anda adalah seorang penikmat cerita potongan kehidupan dengan suguhan konflik ringan.
ada EUE nya ngga???