Brooklyn county mungkin bukanlah tempat yang spesial bagi kebanyakan orang, tapi untuk musisi dan para penggiat musik, Brooklyn dapat dikatakan sebagai tanah suci. Terlebih, banyak genre musik populer berkembang secara revolusioner di Brooklyn, mulai dari jazz sampai hip-hop. Aaron Chopland, komposer musik klasik kelahiran Brooklyn pun terinspirasi untuk mengaransemen musik yang dapat membawa suasana tanah kelahirannya itu pada pendengar. Jadi, tentu tidaklah aneh jika pada akhirnya tempat dan sejarah Brooklyn direpresentasikan oleh sebuah karya seni lain yang memiliki tema musik amat kental, dalam hal ini adalah serial anime Carole and Tuesday. Dalam anime Carole and Tuesday, suasana Brooklyn dan sejarahnya dihadirkan melalui desain latar tempat dan juga cerita utama, yang di mana anime inimembawa cerita revolusi pada keadaan industri musik di dalam animenya.
Anime Carole and Tuesday bercerita di masa depan, saat manusia sudah berhasil mengkolonisasi planet Mars. Seluruh pekerjaan manusia sudah mulai tergantikan oleh kehadiran AI, bahkan dalam bidang membuat musik. Sayang, musik berakhir menjadi sebuah barang hiburan semata, tidak beremosi, tidak berpesan, hanya kumpulan melodi menyenangkan yang tidak memberikan apa pun pada pendengarnya. Berseberangan dengan itu, Carole dan Tuesday justru menganggap musik adalah sesuatu yang berharga bagi mereka, karena bagi mereka musik adalah media untuk mengatakan apa yang tidak pernah mereka bisa katakan pada dunia.

Berlatar tempat di sebuah kota bernama Alba, Carole dan Tuesday tinggal di sebuah apartemen kecil di pinggiran kota, berdekatan dengan jembatan besar menuju pusat kota Alba. Banyak orang yang kurang beruntung dari seluruh bagian Mars beradu nasib di sana. Sudut kota penuh dengan coretan dinding dan terlihat junky, berbeda dengan pusat kota di seberang dengan gedung-gedung pencakar langit dan kemajuan teknologi.
Sedikit banyaknya, latar seperti ini benar-benar menggambarkan keadaan Brooklyn bersamaan dengan Manhattan yang terpisah oleh East River. Jembatan pada anime ini pun memiliki arsitektur yang serupa dengan Brooklyn Bridge di dunia nyata. Bahkan pada adegan pembukanya, benar-benar terlihat latar tempat yang dipakai adalah jalanan kota Manhattan bersamaan dengan tong-tong air di atas bangunan yang khas Brooklyn.

Manhattan sendiri dalam sejarahnya memiliki pengaruh besar pada revolusi musik hip-hop di Brooklyn. Dilansir dari artikel di situs Mic, founder Brooklyn Hip-hop Festival, Wes Jackson, berargumen tentang bagaimana warga kelas menengah dari Manhattan benar-benar berpengaruh secara finansial, penyebaran dan tentu perkembangan musik hip-hop. Dalam anime Carole and Tuesday pun ini terjadi saat Carole dan Tuesday ‘memaksa’ bermain di teater Mars Immigrant Memorial Hall yang kemudian secara spontan direkam oleh seorang producer musik AI, Roddy, dan kemudian disebar luas lewat internet.
Produksi anime Carole and Tuesday dapat dikatakan benar-benar memiliki riset yang matang, membawa tempat dengan sejarah musik yang kental seperti Brooklyn untuk dijadikan acuan produksi. Terlebih tema musiknya adalah inti utama dari anime ini, tim produksi sepertinya tidak ingin setengah-setengah dalam hal ini.

Elemen musik anime ini bahkan juga digarap dengan matang oleh Mocky pada musik latarnya yang selalu tepat sasaran. Musik yang dibuat benar-benar dapat membawa penonton untuk enjoy menikmati berbagai adegan yang hadir, seperti adegan komikal yang disaat tepat dapat menghasilkan kesan glamor, maupun melodi-melodi hangat saat para karakter bercengkrama bercerita tentang diri mereka masing- masing.
Melihat banyak seiyuu maupun orang Jepang sendiri terkadang kesulitan untuk berbahasa Inggris, adalah sebuah pilihan tepat untuk memberikan porsi lagu “The Loneliest Girl” yang dinyanyikan dalam bahasa Inggris pada Celeina Ann dan Nai Br.XX. Lagu sisipan yang dinyanyikan oleh mereka jadi benar-benar mampu menyalurkan emosi dengan baik bersamaan dengan animasi yang dikerjakan dengan halus.
Sejauh ini Carole and Tuesday dapat dikatakan berhasil untuk menghadirkan anime yang mampu menghibur para penontonnya, terlebih bagi mereka yang juga adalah penikmat musik. Rasanya seperti sebuah konser, tiap episode yang tayang selalu berhasil membawa emosi pada adegan yang hadir dengan tetap menghadirkan tayangan yang menghibur lewat penampilan musik yang tidak pernah absen dari anime ini.