Penerbit Haru Terbitkan Novel Jepang Confessions di Indonesia

0

Confessions adalah makhluk langka dalam fiksi,” ujar Kevin Nance dalam ulasannya tentang Confessions karya Minato Kanae di Chicago Tribune. Pujian Nance terhadap Confessions yang akan terbit versi bahasa Indonesianya pada Agustus 2019 di bawah Penerbit Haru ini menyabet penghargaan Japan Bookseller Awar pada 2009 karena kejelian si penulis menjalin cerita. Minato Kanae mengobservasi sisi gelap manusia dengan sangat jeli, menunjukkan bahwa sisi kelam tersebut sangat dekat dengan kehidupan nyata kita.

Membaca novel bergenre misteri thriller ini, pembaca diajak mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan terdekatnya. Masyarakat Indonesia pernah dihebohkan dengan sebuah kasus perisakan seorang gadis SMP di Pontianak pada kuartal pertama tahun 2019. Kasus ini menjadi sorotan besar terutama sejak adanya sebuah petisi berjudul “JusticeForAudrey” di media sosial yang menjadi topik populer nomor 1 di Indonesia maupun internasional. Audrey, si korban, mengaku dikeroyok oleh 12 siswi SMA. Kedua belas siswi SMA itu akhirnya diinvestigasi dan akhirnya 4 orang di antaranya dijadikan tersangka dugaan kekerasan. Dampaknya, masyarakat mulai menyerang akun-akun media sosial tersangka dan mulai memaki dengan kata-kata kasar, bentuk dari sebuah pembalasan dendam masyarakat terhadap pelaku yang juga bisa dikategorikan sebagai perisakan verbal. Namun, setelah dilakukan investigasi dan visum, hasilnya berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Audrey ke tim penyidik. Diketahui bahwa tersangka juga merupakan korban. Hal ini membuat opini publik berubah dan mulai mempertanyakan mana sebenarnya yang salah dan mana yang benar.

Kasus tersebut adalah sebuah contoh perisakan, persekusi massa, dan tindak kriminal remaja yang berusaha digali oleh Minato Kanae dalam karyanya.

Bercerita tentang pembalasan dendam seorang ibu guru atas kematian putri semata wayangnya, pembaca akan dibingungkan untuk menentukan mana yang benar dan salah pada sebuah persoalan ganjil. Dalam Confessions, pembaca akan digiring untuk menyadari bahwa ada banyak lapisan dalam sebuah kasus kejahatan. Pada awalnya, pembaca akan bersimpati pada tokoh utama, seperti saat masyarakat yang awalnya bersimpati pada Audrey. Namun, simpati itu tidak bertahan lama saat latar belakang kasus pembunuhan oleh siswa SMP ini sedikit demi sedikit menjadi jelas.

Confessions ditulis dengan sudut pandang pertama dari para tokoh. Jika pada bab pertama Moriguchi Yuko, ibu guru yang menjadi tokoh utama, menceritakan kisahnya dengan sudut pandangnya, pada bab-bab lainnya, karakter lainnya, termasuk tersangka pembunuhan, akan saling melengkapi kisah pembalasan dendam paling mengerikan ini.

Pendapat Kevin Nance dalam Chicago Tribune muncul karena Minato melakukan investigasi yang sangat ambisius terhadap sisi gelap manusia, disajikan lewat jalinan cerita dan deskripsi kondisi emosional para tokoh yang sangat detail. Di Jepang, genre ini disebut Iya-misu, sebuah sub-genre dari fiksi thriller yang menimbulkan perasaan ganjil seusai membacanya.

Dalam sebuah pembahasan di World Literary Today, Erik R. Lofgren dari Buckhell University membahas secara spesifik soal perasaan ganjil yang muncul setiap kali membaca novel ini. “Kegelisahan besar ini kemudian menerbitkan pertanyaan mendasar seperti, ‘Jadi apa yang kau pikirkan soal balas dendammu sekarang?’ yang menghasilkan beragam reaksi dan keberpihakan benar-salah dan baik-jahat dalam diri pembaca.”

Iya-misu bisa dikatakan sebagai thriller psikologi yang biasanya menceritakan kisah misteri yang menonjolkan sisi gelap manusia. Di sini pelaku kejahatan bukanlah seseorang yang murni bertindak jahat, tapi terseret untuk melintasi batas benar-salah dan jahat-baik karena satu dan lain sebab. Istilah Iya-misu sendiri dipopulerkan oleh seorang kritikus bernama Shimotsuki Aoi pada tahun 2006.

Selain Minato, penulis kisah Iya-misu lainnya adalah Akiyoshi Rikako, Kirino Natsuo, dan Gilian Flynn. Masih ada banyak lagi kisah Iya-misu di luar sana.

Namun, di Jepang, di antara semua penulis Iya-misu tersebut, Minato Kanae sendiri diganjar dengan julukan, Sang Ratu Iya-Misu. Confessions sebagai karya debutnya, selain telah mendapatkan penghargaan juga telah difilmkan pada tahun 2010 dan menyabet empat penghargaan piala Oscar termasuk Film Asing Terbaik.

Nantikan segera novel Confessions dari Penerbit Haru!

KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses