Pada acara Akatsuki no Matsuri pada 20 Oktober lalu di Gedung Kesenian Gajayana, Malang, Jawa Timur, KAORI Nusantara berkesempatan untuk berbincang dengan Anizu Chie, salah satu guest star cosplayer pada acara tersebut. Bagaimana pengalaman Anizu hingga mencapai karirnya seperti sekarang? Yuk simak wawancara berikut ini!
Saya Ansel dari KAORI Nusantara. Kalau boleh tahu nama kakak siapa?
Saya Anizu Chie, asalnya dari Semarang.
Pada waktu itu mulai cosplay dari tahun berapa? Terus apa yang di-cosplay-kan pertama kali ?
Aku pertama cosplay itu tahun 2005, eh bukan 2005. Berarti pas masih SD dong? Hahaha …yang bener itu tahun 2015. Waktu itu masih cosplay random gitu. Kayak wig Miku pakai baju maid. Terus naik jadi Honoka. Itu pertama kali kayak bener-bener jadi cosplay gitu.
Kalau boleh tahu sekarang ini kakak cosplay jadi apa?
Sekarang aku cosplay-in Rin Tohsaka versi maid dari FGO
Bagaimana tanggapan kakak tentang drama-drama dunia cosplay di Indonesia?
Biasanya itu dari faktor personal seperti dari sosmed gitu kan. Terus satu lagi biasanya dari event atau ngejudge orang dihujat gitu kan. Menurutku kalau drama kayak gitu dikurangin lah, jadi cosplay itu nggak dianggap sebagai hobi yang toxic dengan adanya ujaran kebencian kayak gitu. Jadi kayak, “oh yaudah kamu cosplay ya cosplay aja”. Lalu satu lagi, gak usah neko neko di sosmed dengan nyinyir. Nyinyir juga salah satu pemicu drama. Jadi jaga kredibilitas sosmedmu, semua itu kayak menandakan attitude-mu. Nyinyir, ghibah itu sama aja gitu. Attitude-nya kurang, walaupun dia secara personal baik.
Menurut kakak sendiri, suka dukanya cosplay itu apa kak?
Sukanya sih kayak kita bisa kenal dunia secara luas sih, terus kita bisa mengasah skill menjahit, make up, rasa pede kita di depan stage, dan mengasah public speaking juga. Jadi cosplay itu mencakup semuanya gitu.
Ada kesibukannya apa kak selain cosplay ?
Aku ini seorang mahasiswa semester 5, mungkin kesibukannya cuman kuliah sama cosplay aja.
Apa impian kakak di dunia per-cosplay-an?
Aku sih gak muluk-muluk, minimal sih bisa sampai ICGP. Sebelum ke WCS kan kita di seleksi dulu di ICGP, trus di ICGP aja udah susah apalagi ke WCS. Aku sudah pernah ikut CLAS:H bandung kan, itu persiapannya setengah tahun. Setengah tahun itu kayak dikorbankan demi acara itu. Itu kayak pengorbanan waktu, energi, tenaga.
Bagaimana cara kakak membagi waktu antara kuliah dan kerja?
Jadi salah satu itu harus dikorbankan sama aku hahaha … Jadi dulu pas semester 1 itu aku mengorbankan kuliah demi job, pas itu kan lagi rame-ramenya kuliah daripada job. Trus awal tahun ini, aku jarang keliatan kan, pas itu aku lagi fokus kuliah, trus sekarang aku lebih ke balance sih.
Ada tips untuk menjadi cosplayer pemula?
Kalo saranku sih harus siap mental soal apa yang dia cosplay-kan.
Apa pesan dan saran kakak tentang dunia per-cosplay-an di tanah air?
Semoga semua cosplayer bisa saling mendukung. Please jangan ada konflik juga. Emang pada dasarnya cosplay itu buat senggang, tapi kalau cosplay itu menjanjikan dan bisa ngedapetin income, ya why not? Entah itu caranya menjadi performer, bounty hunter, cosmaker atau restyling wig. Ya sudah, easy going aja. Pokoknya dengan itu kita bisa membimbing coser baru.
Oke kak, terimakasih atas waktunya semoga sukses!
Oke, sama sama~
KAORI Newsline