Ulasan Drama: Legal High & Legal High 2

0

Legal_High_2-p2

 

Bila wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak neko-neko membela kepentingan rakyat, simak Komikado Kensuke (diperankan oleh Sakai Masato, Hanzawa Naoki) yang berani memutar logika siapapun dengan caranya sendiri demi kemenangan kliennya.

Legal High adalah seri drama Jepang (dorama) bertema hukum yang telah ditayangkan di Fuji TV pada April-Juni 2012 lalu. Cukup unik untuk drama dengan genre yang “berat” seperti ini, musim kedua Legal High tayang pada Oktober-Desember 2013, tidak lama setelah Hanzawa Naoki melambungkan nama Masato Sakai.

Premisnya simpel: Mayuzumi Machiko (diperankan oleh Aragaki Yui) adalah pengacara muda yang awalnya bekerja di firma hukum Miki. Suatu hari ia ditugaskan menangani kasus Tsubokura Yuuichi (Nakamura Aoi) yang diduga membunuh bos di SPBU tempat ia bekerja. Karena firma hukum Mayuzumi tidak ingin mengurus kasus remeh seperti ini, dengan jiwa pembela kebenarannya ia mendatangi Komikado Kensuke, pengacara kondang yang tidak pernah kalah dalam pengadilan apapun dan mau melakukan apa saja demi uang.

Sang pengacara kondang meminta uang cukup mahal, 30 juta yen (sekitar 3,6 miliar rupiah) untuk membebaskan Tsubokura. Entah dapat uang dari mana, Mayuzumi datang membawa uang yang dijanjikan dan dimulailah perjalanan mereka berdua bergelut dalam lika-liku pengadilan.

Membolak-balik Logika

Bagi penonton kartun Jepang (anime) khususnya yang terbiasa menonton kartun dengan cerita simpel, mungkin tidak pernah mendengar seri Aoi Bungaku. Dalam kartun yang mengadaptasi beberapa karya sastra modern Jepang ini, Sakai Masato berperan sebagai pengisi suara untuk karakter utama sekaligus sebagai navigator cerita.

hrtyhrtrhjurjuhrehuj54

Bila terbiasa melihat penampilan serius dan keren Sakai baik di Aoi Bungaku maupun di Hanzawa Naoki, drama terpopuler di Jepang selama dua dasawarsa terakhir, seketika hancur lebur saat melihat ia memerankan diri sebagai Komikado Kensuke. Komikado di sini adalah pengacara dengan kelakuan nyentrik, gagal membina rumah tangga (dengan sesama pengacara pula), mata duitan, dan berani melawan apapun termasuk orang tua dan Mahkamah Agung. Hanya satu orang yang tidak bisa ditaklukkannya: hakim Beppu (Hirosue Ryoko) yang memiliki sifat do-S (dari sini dan di akhir musim kedua, terlihat kepribadian do-M Komikado yang sesungguhnya.)

Sikap nyentrik dan logika berpikir yang aneh namun masuk akal Komikado akan sangat bertabrakan dengan sifat Mayuzumi yang selalu ingin membela yang lemah dan yang (menurutnya) baik. Salah satu contohnya adalah pada episode 4, dalam kasus sengketa warga dan pengembang apartemen, Komikado mengarang cerita yang cukup legit mengenai seorang kontraktor yang mengalami kesulitan hidup, sampai-sampai Mayuzumi nyaris percaya.

Ada banyak kutipan-kutipan yang bisa menggugah pikiran penonton, membuat penonton berpikir, “benar juga apa kata Komikado,” dan meski terlihat berat, eksekusi dalam Legal High-lah yang membuatnya berbeda dengan drama bertema hukum lain.

Simak setiap permasalahan yang dekat dengan keseharian dan ternyata hampir semuanya relevan dengan situasi di Indonesia. Contoh pada episode pertama, Komikado membaca raut muka Mayuzumi yang sepertinya terlihat was-was apakah ia justru malah membebaskan seorang pelaku kejahatan kembali ke masyarakat. Atau pada episode 4 ketika Komikado mengungkap motivasi finansial di balik penolakan akan pembangunan apartemen dari masyarakat. Atau pada episode 5 musim kedua, persengketaan antara seorang sutradara studio anime kenamaan (bukan Ghibli, yak) dengan salah satu stafnya.

Sembari berteriak, “Igi ari! (異議あり!)” -dengan gaya seolah meniru Battler dari seri kartun Umineko, Komikado menelanjangi kelemahan argumentasi lawan, terkadang sampai membuat saksi yang dikonfrontasi olehnya menangis dan lari meninggalkan ruang sidang. Gayanya sungguh vulgar sampai pada tahapan mempertanyakan, “apa yang salah dengan *****?”, di dalam ruang sidang yang terhormat.

Gaya mendebat Komikado pun sering dilakukan dalam dialog-dialog panjang (terbayang berapa kali satu adegan harus diulang kalau saja ada kesalahan sepele) yang membuat penonton tertawa. Hakim Beppu dengan Do-S-nya berhasil menjinakkan Komikado (in denial karena Komikado menolak meminta maaf pada Beppu sampai akhirnya dipaksa oleh Mayuzumi.)

Puncak membolak-balik logika ala Komikado terjadi pada episode 10 ketika Mayuzumi merasa bahwa kasus yang mereka berdua tangani berhasil dimenangkan berkat sakit yang ia rasakan, namun ia baru sadar telah masuk perangkap tipu daya yang disiapkan oleh Komikado, berkongkalingkong dengan dokter yang merawatnya di rumah sakit. Rasanya jauh lebih menyedihkan dari sekadar di-PHP.

Legal High dengan banyak pesan terselubungnya, tetap mampu menyajikan lawak dan tawa (atau setidaknya, senyum lebar) bagi penontonnya. Bermula dari dandanan Mayuzumi yang “nggak banget”, staf yang bekerja untuk Komikado seperti pembantu serbabisa Hattori (Kotaro Satomi), pengangguran banyak acara Kaga Ranmaru (Taguchi Junnosuke), Sawachi (Koike Eiko) dan Miki (Namase Katsuhisa), dan pada musim kedua, Hanyu Haruki (Okada Masaki.) Ini hal yang sangat berperan penting sehingga Legal High bisa berlanjut ke musim keduanya.

yjtyktkgu

Keseimbangan Lawak, Pesan Moral, dan Musik

Beberapa tahun lalu Kompas TV pernah menayangkan drama bertema hukum dengan nama Antologi Hukum. Konsepnya bagus, namun karena nilai-nilai yang dibawanya terlalu ideal, saat ditonton terasa cliche dan jadi garing.

Secara umum Legal High mampu mengemas segi lawak dan melakukan transisi dari bagian lawak ke pesan moral tanpa terasa menggurui, tentu saja bukan Komikado kalau tidak menghancurkan apa yang dikatakannya beberapa menit yang lalu dengan dalih, “itu cuma demi uang.”

Tipe lawak dalam definisi Legal High tentunya bukan slapstick yang mudah dicerna banyak orang, melainkan lebih ke arah black comedy, bisa dimaklumi melihat basis cerita seri ini.

Hal lain yang sebenarnya bisa diperdebatkan apakah bisa jadi bahan lawak atau tidak ada pada bagian ironi Komikado yang tidak merasa kesepian waktu ditinggal Mayuzumi sampai hampir dilempar kol (episode 7 musim kedua) atau pada bagian Komikado yang saking gugupnya, sampai mengingat kembali nama-nama Kaiju (monster dalam seri Ultraman) dengan baik, benar, dan runut, pada kondisi depresi pula!

Tidak kalah menarik diperhatikan adalah sisi musik. Lagu latar dalam dua musim ini ditangani oleh Hayashi Yuuki (Gundam Build Fighters, Dramatical Murder, Shibatora) dan cukup mendukung suasana walau biasa saja. Lagu pembuka musim keduanya bertajuk Re: dan dibawakan oleh grup idola 9nine.

jtyjki5ryhrtg

Kesimpulan

Dunia drama di Jepang sebenarnya tidak jauh berbeda dari dunia kartun atau dunia sinetron di Indonesia. Legal High lebih cocok disebut pengecualian ketimbang gambaran umum: berhasil mengeksekusi tema hukum yang berat menjadi menyenangkan dan mudah ditonton tanpa perlu berurusan dengan jargon hukum yang berat, membuat penontonnya tidak merasa terasingkan. Perilaku dan pola pikir Komikado (khususnya bagi yang dasar filsafatnya lemah atau lemah iman) bisa mengguncang kepribadian orang yang menontonnya.

Plus:

  • Tidak banyak istilah hukum yang berat
  • Eksekusi lawak dan bagian serius yang mulus
  • Penjiwaan karakter yang maksimal, terutama dari Sakai Masato yang sebelumnya selalu memerankan peran “seigi no mikata”

Minus:

  • Latar Mayuzumi maupun pemeran pembantu lain kurang diungkap dan sebenarnya bisa menjadi penguat cerita secara umum
  • Aragaki Yui bermain bagus…. bagus memerankan tokoh dengan kepribadian acak adut seperti Mayuzumi (?)

Yang disayangkan:

  • Tenggelam di bawah bayang-bayang Hanzawa Naoki plus genre awalnya yang memang kelas berat, hampir mustahil mengharapkan musim ketiga dari drama ini.

KAORI Newsline | oleh Shin Muhammad

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses