Lanjutan dari halaman sebelumnya.

Grinding dan Progression System

Membahas mengenai senjata dan karakter sepertinya tidak asik jika tidak membahas bagaimana “grinding” dan Progression System berjalan dalam game ini. Secara garis besar sebenarnya ada banyak sekali hal yang harus diperhatikan ketika bermain Genshin Impact. Bisa dikatakan Progression System dalam gim ini berlaku dari urusan mikro hingga makro.

Contoh Progression System dalam lingkup mikro adalah mengenai manajemen susunan tim milik pemain. Saat bermain solo alias sendiri tanpa ditemani oleh pemain lain, pemain memiliki empat slot untuk anggota tim (party member) yang bisa diisi oleh karakter yang dimiliki. Masing-masing karakter memiliki level sendiri-sendiri yang bisa dinaikkan baik dengan melawan monster atau menggunakan item seperti EXP Scroll.

Selain itu masing-masing karakter memiliki satu senjata dan lima aksesoris yang bisa digunakan di mana masing-masing juga memiliki Item Level-nya sendiri. Untuk meningkatkan item level pemain bisa menggunakan Enhancement Ore yang didapatkan dari berbagai quest, ataupun menukarkan mineral tertentu kepada NPC Blacksmith di kota. Selain itu pemain juga bisa menaikkan item level dengan menggunakan item lain sebagai material upgrade.

Untuk Progression System dalam tahap makro, yang paling utama adalah Main Story Progression di mana ada beberapa fitur, lokasi, hingga karakter yang hanya bisa didapatkan setelah mencapai titik tertentu di Main Story yang dijalankan. Selain itu ada juga Adventure Rank, yaitu Rank milik pemain (bukan level karakter) yang bisa dinaikkan dengan mengumpulkan Rank EXP. Rank EXP ini bisa didapatkan dari menyelesaikan quest, maupun menjalani berbagai objektif dalam Adventure Book.

Tidak berhenti di situ saja, pemain juga diharuskan menaikkan level berbagai patung dewa bernama Statue of the Seven yang bisa ditemukan di berbagai tempat di alam liar. Selain memiliki fungsi sebagai Teleport Waypoint alias Fast Travel, patung ini bisa memberikan bonus baik item maupun bonus peningkatan stamina pemain jika levelnya dinaikkan. Untuk meningkatkan level patung ini pemain membutuhkan material khusus yaitu Anemoculus untuk patung dewa di kota Mondstadt dan Geoculus untuk patung dewa di kota Liyue.

Kemudian seiring dengan meningkatnya Adventure Rank pemain, di titik tertentu pemain bisa melakukan sebuah quest khusus untuk meningkatkan World Rank. Sesuai dengan namanya, World Rank adalah peringkat “dunia” tempat pemain berada. Saat World Rank ditingkatkan, ada berbagai perubahan di “dunia” milik pemain seperti musuh di alam liar yang menjadi lebih kuat, dan item yang didapat di tiap peti harta menjadi semakin lebih bagus.

Banyaknya hal yang harus diperhatikan dalam Progression System di gim ini menjadikan ada banyak sekali hal yang bisa dilakukan oleh pemain di gim ini. Pemain bisa fokus menjalani Main Story Quest, atau berhenti sejenak untuk grinding karakter dan item, atau hanya untuk berkeliling mencari material untuk upgrade equipment, memasak, atau mencari Anemoculus dan Geoculus untuk meningkatkan level Statue of the Seven.

Tidak melulu soal Action, ada juga Puzzle

Membahas mengenai elemen mengingatkan saya akan satu lagi hal lain yang ada di dalam game ini yaitu Puzzle. Seiring dengan perjalanan pemain akan menemukan berbagai puzzle, umumnya di dalam dungeon namun bisa juga ditemui untuk membuka peti rahasia di alam liar. Ada beragam puzzle yang harus dipecahkan oleh pemain untuk membuka jalan atau mendapatkan peti harta rahasia. Mulai dari yang paling sederhana seperti melakukan serangan elemen yang sesuai di titik tertentu, hingga mencari objek tersembunyi untuk menjalankan mekanisme tertentu.

Adanya puzzle ini semakin menambah lapisan gameplay yang sudah sangat kompleks dengan sistem pertarungan full action dan Progression System dari mikro hingga makro. Jika boleh berkeluh kesah, sebenarnya menemukan puzzle di dungeon itu jauh lebih mudah dibandingkan menghadapi “puzzle tak terlihat” untuk mengumpulkan material tertentu di alam liar. Sebut saja Anemoculus dan Geoculus, dua material yang dibutuhkan untuk menaikkan level patung dewa yang ada di berbagai tempat. Beberapa Anemoculus dan Geoculus ditemukan di tempat yang mudah terlihat, namun sulit digapai seperti melayang di tengah danau. Dalam kasus tersebut pemain tidak bisa begitu saja berenang ke danau karena saat sudah berenang pemain tidak bisa melompat. Berbagai cara yang bisa ditempuh adalah membekukan permukaan air dengan skill Cryo atau mencari tempat tinggi kemudian melakukan Gliding hingga sampai ke titik tersebut.

Online Co-Op yang tidak seperti yang dibayangkan

Selain “Open World”, sales pitch lain yang menjadi andalan dari Genshin Impact adalah adanya “crossplay online co-op” antara pemain di PC, ponsel, dan PS4. Namun jangan bayangkan “Open World Co-Op” dalam Genshin Impact ini seperti layaknya gim MMORPG. Memang gim ini memiliki dunia yang luas, dengan berbagai desa dan kota, sistem quest, material gathering dan semacamnya namun sistem co-op di gim ini tidaklah seperti MMORPG di mana masing-masing pemain bisa bertemu dengan pemain lainnya secara langsung di satu tempat secara ramai (massive).

Co-op dalam game ini hanya bisa dilakukan dengan mengunjungi “dunia” milik pemain lain dengan beberapa batasan. Batas maksimal pemain dalam melakukan co-op hanya empat pemain saja. Fitur co-op ini juga tidak bisa langsung diakses saat mulai bermain, pemain harus mencapai Adventure Rank 16 untuk bisa melakukan co-op.

Batasan lain yang harus dicermati dalam melakukan co-op ini adalah pemain tidak bisa mengunjungi “dunia” pemain lain yang memiliki World Level lebih tinggi. Pemain dengan World Level lebih tinggi bisa mengunjungi “dunia” pemain lain dengan World Level lebih rendah. Belum lagi ada beberapa fitur lain seperti Shop dan beberapa NPC yang tidak bisa diakses ketika melakukan co-op. Selain itu jumlah karakter dalam tim (party) milik pemain juga menjadi terbatas jika melakukan co-op. Saat bermain co-op dengan 2-3 pemain, masing-masing pemain bisa mengendalikan 2 karakter, dan jika bermain bersama 4 pemain masing-masing pemain hanya bisa mengendalikan satu karakter saja. Dengan melakukan co-op, meski hanya dengan berbagai keterbatasan tersebut, masing-masing pemain bisa bertualang bersama baik untuk melawan musuh tertentu, menyelesaikan dungeon, atau mengumpulkan material bersama.

Kerumitan co-op dan crossplay ini semakin bertambah rumit ketika bermain di PS4. Jika bermain di PC maupun ponsel, pemain bisa melakukan cross-save alias memakai satu akun untuk bermain di dua perangkat tersebut. Namun jika bermain di PS4, save data dan akun pemain tidak bisa dipindahkan baik ke PC maupun ponsel. Belum diketahui pasti apa penyebab Genshin Impact menerapkan sistem seperti ini mengingat beberapa gim yang bisa melakukan crossplay di PS4 seperti Fortnite dan Final Fantasy XIV bisa melakukan cross-save dengan PC. Satu hal yang jelas saat ini jika memilih bermain di PS4, pemain akan mendapatkan item khusus yang tidak ada di versi PC dan ponsel.

Fitur penting: Photo Mode

Sebagai sebuah game free to play, Genshin Impact memiliki berbagai macam fitur yang menarik. Salah satu fitur yang menarik perhatian saya adalah adanya Photo Mode. Seperti namanya, dengan menggunakan fitur ini pemain bisa mengambil foto untuk melakukan screenshot dengan layar bersih tanpa adanya UI alias User-Interface.

Tidak hanya untuk mengambil screenshot tanpa UI saja, menggunakan Photo Mode memungkinkan pemain untuk mengatur visual untuk menciptakan jepretan gambar yang beragam. Pemain bisa mengatur FoV serta intensitas background blur. Meski begitu harus saya akui fitur Photo Mode dalam Genshin Impact masih jauh dari kata sempurna karena fiturnya masih sangat terbatas. Saya berharap semoga nantinya Mihoyo bisa merilis fitur tambahan seperti mengatur pencahayaan, kontras warna, filter, hingga opsi pose karakter yang jauh lebih banyak. Karena mau bagaimanapun, fitur ini bisa menjadi fitur penting jika memang Genshin Impact ingin menonjolkan kemampuan grafis sebagai selling point.

Waktunya Bicara Gacha

Hasil gacha yang tidak patut ditunjukkan
© All Rights Reserved miHoYo Limited

Akhirnya sampai juga di bagian yang saya rasa paling pamungkas dalam ulasan Genshin Impact ini, yaitu mengenai Gacha dan bagaimana potensi Microtransaction akan berjalan dalam game ini. Sebelum berbicara lebih jauh mengenai ini, perlu dipahami bahwa hal ini sangatlah subjektif tergantung pengalaman, keberuntungan, dan disposable income masing-masing pemain. Bisa jadi apa yang saya kemukakan di sini berbeda dengan apa yang pembaca alami.

Kita mulai dari nomenklatur terlebih dahulu, game ini memiliki fitur Gacha yang disebut sebagai Wish. Pemilihan kata Wish ini sangatlah menarik karena kata dalam bahasa Inggris yang bisa diartikan sebagai “Berharap” ini benar-benar menangkap esensi dari apa itu Gacha bagi masing-masing pemain. Sejatinya setiap tarikan Gacha yang dilakukan oleh pemain adalah bentuk harapan dari hati terdalam. Harapan untuk mendapatkan karakter yang diinginkan, baik secara rarity, skill, maupun penampilan.

Wish ini juga bisa dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukan pemain ketika melakukan Gacha. Beberapa tahun belakangan ini ketika gim Gacha sudah menjadi staple hiburan di skena Jejepangan Indonesia, ada beberapa di antara kita yang melakukan “ritual” khusus sebelum melakukan Gacha. Ada yang melakukan gacha di jam tertentu, ada juga yang melakukan di tempat tertentu, atau dengan tangan orang tertentu. Gacha yang secara esensinya adalah judi nasib sudah bertransformasi menjadi sebuah kegiatan sakral dengan berbagai ritual yang menyelimutinya. Maka dari itu, saya sangat mengapresiasi tim Mihoyo yang menggunakan padanan kata Wish untuk menyebut fitur Gacha dalam gim ini, sebuah kata yang sangatlah tepat guna.

Secara garis besar Wish dilakukan untuk mendapatkan karakter serta senjata. Drop rate karakter jauh lebih rendah dibandingkan senjata meskipun ada juga beberapa senjata yang tergolong langka. Bahkan ada satu Wish khusus yang bisa dilakukan untuk mengincar senjata tertentu.

Pundi Rupiah saya tidak banyak, jadi saya masih gacha menggunakan Primogem saja
© All Rights Reserved miHoYo Limited

Untuk melakukan Wish ini diperlukan berbagai sumber daya, sebut saja mata uang yang berlaku di negara tempat pemain berada dan juga in-game currency. Selain menggunakan alat tukar resmi yang diakui oleh negara tempat pemain berada, pemain bisa melakukan Wish dengan menggunakan currency bernama Primogem. Namun Primogem ini tidak digunakan langsung untuk melakukan Wish, pemain harus mengumpulkan beberapa Primogem untuk membeli currency lain yang bisa digunakan untuk melakukan Wish. Primogem bisa didapatkan dengan menyelesaikan quest atau membuka peti harta di dungeon, dengan jumlah yang sangat sedikit tentunya. Sehingga jika ingin melakukan Wish, pilihannya antara harus grinding mencari Primogem sebanyak-banyaknya, atau grinding mencari pundi pundi Rupiah sebanyak-banyaknya.

Saya belum bisa memastikan apakah Gacha dan Microtransaction dalam game ini terbilang cukup “bersahabat” atau justru sangat “predatory” karena ulasan ini dibuat tidak lama setelah gimnya rilis, saat benar-benar belum banyak fitur dan karakter baru bermunculan. Namun setelah saya amati lebih jeli, di game ini ada fitur outfit di mana kemungkinan besar nantinya akan ada jalur Microtransaction lain selain Wish yaitu untuk mendapatkan kostum tertentu. Saat ulasan ini saya buat, saya baru bisa mengubah outfit hanya untuk tampilan alat Glider yang digunakan pemain saja.

Konklusi

Melalui Genshin Impact, Mihoyo sekali lagi menghadirkan game ponsel (yang dalam kasus ini juga rilis di PC dan konsol) “free to play” bisa hadir dengan kualitas grafis yang memukau dan gameplay yang kompleks. Saya masih ingat sekali saat pertama kali bemain Honkai Impact 3rd saya sempat berujar “Ini sih sudah bukan gim ponsel, ini sudah se-level gim konsol dan PC” dan kini saya melihat Genshin Impact dirilis bersamaan untuk PC dan juga konsol. Karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa gim ini membutuhkan spesifikasi yang mumpuni untuk PC dan ponsel, atau setidaknya dimainkan di PS4.

Dari sisi gameplay, banyak sekali hal yang bisa dilakukan saat bermain Genshin Impact. Mulai dari menjelajahi dunia yang luas, mencari material dan peti harta tersembunyi, atau menyusuri dungeon. Bisa dikatakan pengalaman bermain Genshin Impact rasanya benar-benar seperti bermain gim Action RPG dan eksplorasi Open World di PC dan konsol.

Plus:

+ Visual game yang tampil memukau

+ Sistem pertarungan full-action yang sangat seru

+ Dunia Open World yang sangat luas memungkinkan banyak hal untuk dilakukan saat bermain game ini

+ Cinematic Cutscene mampu membawa cerita generik menjadi sangat berkesan

+ Adanya fitur teks Bahasa Indonesia

Minus:

– Visual yang memukau ini membutuhkan spesifikasi yang cukup tinggi untuk perangkat PC dan ponsel

Open World yang tidak terlalu Open World, hanya sebatas eksplorasi saja

– Sistem stamina sangat membatasi eksplorasi di awal permainan

Co-op yang masih banyak keterbatasan, belum ada konten khusus co-op dan tidak adanya cross-save untuk PS4

  • Tidak adanya fitur dubbing Bahasa Indonesia

Final Verdict:

Dengan gameplay dan grafis yang memukau, rasanya terlalu sayang jika Genshin Impact hanya menjadi sebatas gim free to play gacha saja. Jika saja gim ini menjadi gim utuh yang harus beli untuk memainkannya tetapi pemain bisa mendapatkan semua karakter dan item yang dibutuhkan melalui gameplay, saya tidak akan berpikir dua kali untuk membeli dan bermain game ini.

KAORI Newsline | Teks oleh Rafly Nugroho

1 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses