Demo menentang diresmikannya Omnibus Law di sekitar Istana Merdeka – Sudirman – Thamrin semakin mencekam. Akibat massa pendemo yang semakin tidak terkendali, layanan transportasi di Jakarta menjadi Terganggu
INFO I Mohon Maaf, Mengingat situasi yang tidak kondusif, saat ini seluruh layanan Transjakarta sementara tidak melayani pelanggan. #JAKI #perlutahu
— Transportasi Jakarta (@PT_Transjakarta) October 8, 2020
Untuk Transjakarta, seluruh rute layanan Transjakarta stop beroperasi mulai pukul 16.45 WIB. beberapa halte pun tidak luput menjadi korban Vandalisme. Halte-halte yang terkena perusakan antara lain Tosari, Bundaran HI, Sarinah, dan Bank Indonesia

Vandalisme pada halte Bundaran HI ini pun dimulai sekitar pukul 16.30 WIB, dengan merusak Pintu Pengaman Penumpang (Platform Screen Doors/PSD). Pagar halte pun tak luput dari aksi vandalisme. Namun, hal ini menjadi liar dan mulai membakar halte Bundaran HI. Tak jauh berbeda kondisinya dengan halte Bundaran HI seperti halte Bundaran HI, halte Sarinah pun ikut Terbakar. Sementara itu untuk halte Bank Indonesia dan Tosari nasibnya masih lebih baik dibandingkan Bundaran HI dan Sarinah karena hanya mengalami kerusakan akibat vandalisme saja tanpa dibakar massa.

Armada bis Transjakarta juga tidak luput dari aksi vandalisme massa. Setidaknya terdapat 3 bis Transjakarta dengan nomor lambung PPD-0369, PPD-0489, dan SAF-070 yang menjadi korban aksi vandalisme. Belum diketahui berapa kerugian akibat kejadian tersebut. Sampai saat berita ini dipublikasikan, PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) belum bisa memberikan keterangannya.

Selain Transjakarta, layanan MRT Jakarta pun juga terganggu akibat demo penolakan Omnimbus Law ini. Mulai pukul 17.30 WIB, MRT Jakarta hanya melayani penumpang Lebak Bulus Grab – Blok M BCA. Akibatnya, stasiun bawah tanah (Bundaran HI – Senayan) dan stasiun ASEAN ditutup dan tidak melayani penumpang. Tidak hanya itu, massa yang sebelumnya menyerang halte Transjakarta juga turut menyerang Stasiun MRT Bundaran HI sehingga mengalami kerusakan pada area tangga masuk stasiun.

Pekerjaan proyek MRT Fase 2 pun ikut terganggu dikarenakan aksi ini, 2 buah Mini Excavator milik kontraktor area project CP201, yakni Adhi Karya-Shimizu Corporation JV pun ikut terbakar akibat aksi ini. Namun, sudah dipastikan bahwa hal tersebut tidak mengganggu target penyelesaian CP201 pada Maret 2025.
Cemplus Newsline by KAORI