Beragam Reaksi Bermunculan: Antara “Sinetron”, “Tayangan Mendidik”, dan “Konten Berbahaya”
Terkait dengan langkah KPI yang memberikan teguran terhadap beberapa tayangan kartun menuai beragam reaksi dari masyarakat. Beberapa komentar di sosial media bermunculan terkait langkah KPI ini. Komentar-komentar tersebut datang dari kalangan penggemar kartun yang menyayangkan langkah KPI yang dikhawatirkan dapat mengehentikan penayangan kartun dan tidak akan ada lagi tayangan kartun untuk televisi Indonesia.
Beberapa pihak menyatakan bahwa KPI terlalu gegabah dalam mengambil sikap. Anggapan bahwa sebagian kartun memiliki unsur kekerasan yang dilontarkan oleh KPI menurut sebagian pihak adalah sesuatu yang berlebihan.
Tidak hanya unsur kekerasan, anggapan bahwa tayangan kartun tidak memiliki sisi mendidik pun kembali dipertanyakan oleh para penggemar. Beberapa pihak menganggap bahwa ada nilai positif dan mendidik yang dimuat dalam kartun.
Tagar #SaveSpongebob sempat meramaikan dunia maya, begitu juga beberapa meme yang mengutarakan bahwa tayangan kartun tidaklah berbahaya turut serta meramaikan jagat internet beberapa waktu lalu. Beberapa komentar dari pengguna media sosial turut menyayangkan langkah KPI untuk menghentikan tayangan kartun. Dari beberapa reaksi tersebut, tidak jarang juga yang menganggap bahwa justru tayangan seperti Sinetron lah yang harusnya diberi teguran. Sinetron dianggap lebih tidak mendidik dan memiliki berbagai unsur berbahaya bagi penonton nya. Reaksi tersebut juga turut disampaikan dalam bentuk Meme yang membandingkan antara suatu kartun dengan sinetron.
“Kalau misalkan benar keputusan KPI tersebut, menurut saya itu adalah suatu keputusan yang begitu egois. Jika kartun dihilangkan, apa yang akan ditonton oleh anak Indonesia? Menonton sinetron yang sarat akan konten percintaan? Jika memang alasannya karena penggunaan kata-kata kasar ataupun pornografi sepertinya itu alasan yang terlalu norak, terlalu berlebihan jika kata “bodoh” saja harus disensor. Apakah dengan mendengar kata “bodoh”, seorang anak bisa langsung menjadi bodoh? Sensor terhadap rokok di tayangan televisi juga terlalu berlebihan. Karena disensor seperti apapun, rokok sudah tidak asing lagi di lingkungan kita. Saya juga gagal paham kenapa tayangan seerti acara gosip, sientron, komedi kasar yang tidak mendidik justru dipertahankan dan jumlahnya semakin meningkat.” Ujar Tanuki , salah seorang penggemar kartun dalam laman media sosialnya.
Di sisi lain, langkah teguran KPI dianggap sebagai langkah pencegahan untuk mengantisipasi dampak buruk dari konten berbahaya yang terkandung dalam tayangan kartun. Kekhawatiran terhadap naturalisasi pada khalayak yang menonton tayangan kartun pun menjadi sorotan utama. Naturalisasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang menganggap suatu menjadi hal yang natural. Dalam hal ini, adegan kekerasan dikhawatirkan akan dianggap hal yang biasa saja oleh anak-anak yang menonton tayangan kartun dan khawatir akan muncul kecenderungan tindakan kekerasan tersebut ditiru oleh anak-anak.
Selain itu, pengawasan terhadap beragam bentuk siaran juga menjadi salah satu perhatian KPI karena setiap siaran menggunakan gelombang frekuensi. Gelombang frekuensi yang digunakan oleh setiap lembaga penyiaran pada dasarnya adalah meminjam kepada negara, kepada kepentingan masyarakat karena gelombang frekuensi merupakan sarana milik rakyat. Oleh karena itu, setiap bentuk siaran harus sesuai dengan kepentingan dan kesejahteraan bersama akibat penggunaan gelombang frekuensi milik rakyat.
Menurut penuturan Komisioner KPI, Agatha Lily, jika sebuah program tayangan mendapat teguran, program tersebut tidak akan secara otomatis dihilangkan dari siaran. Dalam setiap tegurannya, KPI selalu memberikan rekomendasi kepada pihak institusi media terkait apakah akan menghapus beberapa episode yang terindikasi berbahaya, melakukan editing pada adegan yang terindikasi berbahaya, atau memberikan opsi penghentian sementara. Selain berbagai opsi tersebut, KPI juga memberlakukan regulasi yang tidak jauh berbeda dari di Jepang, yakni perpindahan jam tayang siaran (dalam hal ini kartun) untuk tayang pada malam hari.
Tidak semua Berbahaya, Tidak semua Berhenti Tayang
Beberapa tayangan kartun yang diberikan teguran oleh KPI dianggap memiliki konten berbahaya untuk anak-anak. Tayangan-tayangan yang dianggap berbahaya pun terancam dihentikan penayangan nya di televisi.
Namun apakah semua tayangan kartun benar berbahaya? Dalam perhelatan Popcon Asia 2014 kemarin, KPI baru saja memberikan apresiasi terhadap seri kartun Adit & Sopo Jarwo besutan MD Animation karena dianggap sebagai tayangan yang mendidik. Beragam nilai moral dan sifat luhur berhasil dikemas dalam bentuk animasi yang cukup menghibur oleh MD Animation.
Di tengah kekhawatiran bahwa tayangan kartun akan hilang dari televisi Indonesia, RCTI baru-baru ini justru menayangkan sebuah seri anime ber-genre idol. Seri anime Aikatsu! ini sudah tayang selama beberape episode oleh stasiun RCTI. Kisah Ichigo dan Aoi yang berjuang keras untuk menjadi idola papan atas kini hadir setiap hari Sabtu pukul 06.30 untuk menemani anda yang merindukan tayangan anime di Indonesia. Bahkan di Jepang sendiri, seri Aikatsu! ini baru saja memasuki musim ketiga penayangannya pada musim gugur tahun ini.
Tidak sebatas Aikatsu! dan Adit & Sopo Jarwo, program Disney Club pun terus dihadirkan oleh RCTI. Berbagai macam judul kartun Disney disajikan pada hari Minggu mulai pukul 06.00 – 07.30 WIB. Indosiar pun kini memberikan porsi siaran untuk beberapa judul kartun tayang pada hari Sabtu, diantaranya adalah Detective Conan serta Digimon Xros Wars. Pertengahan tahun ini, Indosiar baru saja menayangkan seri Galaxy Kick Off yang tayang pada hari minggu pukul 08.30 WIB.
Stasiun Kompas TV juga kini turut meramaikan penayangan kartun di layar kaca. Beberapa kartun asal barat mulai disiarkan oleh Kompas TV, dan untuk kartun asal Jepang, Kompas TV juga menayangkan seri Knights in The Area pada hari Sabtu pukul 04.30 WIB. NET TV pun pada siang hari masih menayangkan beberapa judul kartun yang sebelumnya pernah disiarkan oleh stasiun TV Space Toon.
Dua bulan setelah pengumuman KPI terhadap berbagai siaran kartun yang berbahaya, namun hingga hari ini baik Spongebob, Tom & Jerry, dan bahkan Naruto pun tetap disiarkan oleh sebagian stasiun TV. Jika begitu apakah semua tayangan kartun benar berbahaya? Apakah kartun-kartun benar-benar akan dihapus?
KAORI Newsline | Oleh Rafly Nugroho
Njir mendalam sekali!
Sampe berani nyebut nama stasiun tv nya
Hadeh jadi inget masa jaya anime d tv
Semoga anime atau animasi lokal d masa depan bisa d nikmati masyarakat umum tanpa mengenal batas usia sebagai tuntunan atau sekedar hiburan
"ini masihlah menjadi suatu misteri"
– spongebob & patrick + poker faced flying dutchman
Setelah artikel yang ane dapat
Target sensor KPI adalah film yang mengandung unsur kekerasan fisik, sementara yang batin rada dkesampingkan.
Yang membuat moral jatuh bukanlah kekerasan fisik, tapi kekerasan batin,
Kekerasan batin -> Bully, Caci maki, ejek mengejek, merendahkan orang lain berdasarkan statusnya
dan semua kekerasan batin itu mendominan di Sinetron dan FTV,
Bila KPI wajib mencantumkan pedoman klasifikasi tayangan sesuai umur / konten (Anak-anak, Dewasa, Remaja, Semua Umur) kenapa semua sensor film diberlakukannya sama? Terus gunanya pemberian label konten buat apa? Adegan potongnya sama,sensornya pun di hal yang sama. ( ´_ゝ`)a
” dari 127 sanksi yang kami jatuhkan sampai dengan bulan September, hanya 10 saja yang dijatuhkan untuk kartun. Sisanya untuk FTV, sinetron, bahkan berita.”
Nah, kenapa penindakannya sangat lama untuk sisa 117 acara itu?
“keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”, indonesia emang adil banget. gak dari anak2 sampek orang tua cara nyensor filmnya pun disama ratakan. klasifikasi film kayaknya hanya berlaku untuk anak2 ma remaja aja (paling sering bimbngan ortu). jarang liat yang tulisannya D (dewasa).
kadang nonton film d tv pun rasanya jg gak srek, banyak banget kata yg disensor (contohnya kata bodoh).
mungkin KPI itu ibarat ortu yg protektif banget ke anak2nya, tp masa’ smua orang dianak kecilkan sama mereka.
kartun yg ditonton paling jg marsya, george, spongebob, shinchan. tontonan anak2 semua. tapi gimana lagi namanya jg pngen nonton tv.
tp klo bener2 pengen keadilan yang rata, kenapa KPI gk coba memperketat produksi sinetron dalam negri yg isinya semua cuma ngajarin hal2 yg gak penting.
semua isi sinetron di tiap chanel sama, kalo gak masalah pacaran, manusia jadi2an, menantu yang disiksa, kalo gk gt istri yg disiksa suami.
sebelum berani mengkritik karya orang coba perhatiin dulu karya dalam negri, udah pantas gak dibanggain?
maaf sebelumnya agak kasar (kebawa emosi)
Betul! Mungkin menurut kpi sinetron mendidik dan anime tidak mendidik
180derajat ama kenyataanya padahal anime itu mendidik lo kalo di teliti kata mutiara di dalam anime tu banyak banget lo! Emang sinetron punya? Sekian salam anime defender
Semoga di masa mendatang organisasi KPI dipegang oleh anak-anak yang lahir di tahun 90 an, yang pernah merasakan kegembiraan menonton anime non stop dari pagi sampai siang pada hari minggu maupun hari biasa pada sore hari tanpa terganggu akan urusan sensor bullshit. semoga… di masa yang akan datang anime anime ini ditayangkan kembali walaupun mungkin dengan jam tayang yang diatur dan disesuaikan jika memang tidak cocok dengan anak-anak. KPI harus pintar, sadar apakah anime dan kartun itu selalu identik dengan anak kecil??? tidaak!! orang dewasa pun juga menonton kartun, mereka kangen dan rindu akan anime dan kartun yang menghiasi harinya di masa kecil. sayang sekali generasi sekarang harinya diisi dengan acara televisi yang bullshit dan tidak mendidik. tolong untuk siapa saja yang memegang kendali siaran tv swasta tolong tayangkan kembali cardcaptor sakura!!!!! please
kurasa kpi cuma berisikan org” kolot, yg uda pantas diberi uang pensiunan -,-“)
nah ini maksudku , mereka ini benar” ga mau mengikuti jaman
hanya karena iming” ingin melindungi anak” indonesia bukan berarti mencampuri keinginan mereka semua
kenapa mereka mensensor kata” yg pasti akan didengar oleh anak” di tempat tinggalnya
kenapa mereka mencutscene adegan binatang yg hanya memukul pelan temannya yg bahkan mungkin tidak terasa amat sakit
ya karena itu orang” kolot yg sudah tua seharusnya sudah tidak layak untuk bekerja di KPI
anak kecil udah pada pegang gadget dan main cinta-cintaan…apa itu ulah kartun? bukan…tapi ulah sinetron dan FTV, jika KPI menganggap kartun itu sebagai tontonan negatif, maka bandingkan saja, moral dan etika mana yang lebih baik, generasi 90-an yang masih banyak dihiasi kartun, atau generasi sekarang yang didominasi sinetron, komedi kekerasan, dan acara hura-hura yang gak jelas?
apakah semua anime akan dihapus semua?,termasu pretty rhythm dan semua seri pretty cure?. Bagaimana dengan Sailor Moon?,kenapa tida dihapus?,itu wajib dihapus karena pakaiannya terlalu berdampak negatif…
tolong dijawab…
ah dasar otak nya pejabat indonesia kerjaan nya suka bikin aturan aturan yang ga bermutu kartun lah dianggap ga mendidik lah dianggap kekerasan tiap hari tuh sinetron banyak yang tanyang ga mendidik lagi malah banyak kekerasan nya nya sama ditambah pemain nya pada rada bego semua peran nya kaya gitu ga di sensor malah dikasih tanyang bilang aj mau nya uud (ujung ujung nya duit) lagian mana ada tanyangan yang mendidik yang menjadikan tanyangan mendidik itu nya kita sendiri sebagain penonton nya
nah ini contoh jelas level pendidikan tidak selalu mencerminkan tingkah dan perilaku…
Memang ada beberapa pake kekerasan,cuma kpi juga harus menyeimbangkan yang artinya dimana acara lain yang mengandung unsur kekerasan juga harus diberi teguran atau dapat tindakan yang sama dengan kartun kartun tersebut
Silahkan anda mengunjungi www.kpi.go.id. Semua teguran, peringatan, dan sanksi yang diberikan oleh KPI semuanya ada di sana dan diumumkan secara transparan. Masih mau bilang cuma kartun yang ditindak???
Halah sok bela diri, dari dulu tontonan kartun ga berdampak apa-apa dgn perilaku anak-anak. Buktinya kami semua yang pernah jadi anak-anak ga pernah bikin kekerasan karena meniru kartun tersebut. Jika KPI mau berkilah mau melindungi anak-anak, kami jawab anda cuma mematikan daya kreatifitas anak indonesia dan memaksa anak-anak dewasa sebelum waktunya.
susah emang nyadarin orang” di KPI soalnye isinye cman orang” tua yg kolot berteguh keras terhadap perinsip ” overprotective ”