Com2uS (CEO James Song) mengumumkan bahwa CBT global Summoners War: Lost Centuria (selanjutnya disebut Lost Centuria) telah berakhir dengan sukses pada tanggal 1 Desember.
Lost Centuria adalah sebuah game yang dikembangkan berdasarkan universe Summoners War. Game ini ditampilkan untuk pertama kalinya melalui CBT pada tanggal 21 – 30 November.
Fans di seluruh dunia berpartisipasi pada CBT tersebut dan memperlihatkan antusiasme yang tinggi untuk Lost Centuria.
Menurut Com2uS, Lost Centuria mendapatkan evaluasi yang positif dari segi permainan secara menyeluruh berdasarkan analisa saran dan masukan berbagai pemain di seluruh dunia termasuk Korea, Asia, Amerika Utara, dan Eropa. PvP dianggap sebagai konten yang paling menarik, hal ini membuktikan bahwa elemen utama Lost Centuria yaitu pertarungan real-time penuh strategi berhasil memenuhi harapan para pemain.
Selain itu, berbagai influencer dari Korea dan negara lain memberikan komentar positif terkait serunya pertarungan di Lost Centuria. Mereka juga menunjukkan antusiasme tinggi untuk perilisan resmi yang akan datang.
Berdasarkan evaluasi dan saran yang diberikan pemain dari seluruh dunia saat CBT, Com2uS berencana untuk memulai tahap pengembangan akhir sebelum meluncurkan Lost Centuria di kuarter pertama tahun depan.
Lost Centuria adalah sebuah game dengan pertarungan real-time dimana kamu bisa summon dan mengembangkan berbagai monster untuk bertarung 8 vs 8 melawan pemain lain. Game ini memaksimalkan keseruan pertarungan real-time dengan sistem pertarungan yang unik seperti counter dan Summoner Spell.
Dengan adanya berbagai konten dari universe Summoners War seperti rune dan monster yang dioptimalkan untuk pertarungan real-time, Lost Centuria akan memberikan pengalaman bermain baru bagi fans Summoners War lama atau pun yang baru.
Untuk melihat berbagai video dan informasi lebih lanjut tentang Lost Centuria, silakan kunjungi channel YouTube Lost Centuria (https://www.youtube.com/SummonersWarLostCenturia).
KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.