THE FIRST SLAM DUNK
AND SO I RAN.
I RAN UP AND DOWN EVERY COURT
AFTER EVERY LOOSE BALL FOR YOU.
YOU ASKED FOR MY HUSTLE
I GAVE YOU MY HEART
BECAUSE IT CAME WITH SO MUCH MORE.
I PLAYED THROUGH THE SWEAT AND HURT
NOT BECAUSE CHALLENGE CALLED ME
BUT BECAUSE YOU CALLED ME.
I DID EVERYTHING FOR YOU
BECAUSE THAT’S WHAT YOU DO
WHEN SOMEONE MAKES YOU FEEL AS
ALIVE AS YOU’VE MADE ME FEEL.
“DEAR BASKETBALL” – KOBE BRYANT
—
Rasanya kehadiran The First Slam Dunk sebagai film sudah lama dinantikan, terutama oleh para fans komik Slam Dunk itu sendiri. Adaptasi layar lebar ini melanjutkan cerita dari serial anime TV Slam Dunk yang tayang dari tahun 1993 hingga 1996, dan sempat tayang di Indonesia melalui TV7 dan RCTI.
Namun, anime Slam Dunk sendiri tidak pernah mengadaptasi bab-bab penutup komiknya. Maka menjadi kejutan ketika komikus Slam Dunk, Takehiko Inoue, mengumumkan bahwa film layar lebar anime Slam Dunk baru sedang dikerjakan. Terlebih lagi, Inoue sendiri-lah yang akan bertugas menjadi sutradara dan penulis cerita untuk film tersebut. Lantas dengan penantian para fans sejak sekian tahun lamanya, serta komentar dari produser Toshiyuki Matsui bahwa film ini sudah mulai direncanakan sejak 2009 lalu, apakah perjalanan panjang film ini hingga rilis berbuah hasil yang manis?
Hasilnya adalah film yang sangat memukau! The First Slam Dunk adalah pengalaman emosional yang dapat “menerawang” isi hati dan pikiran para pebasket di sela-sela pertandingan. Film ini sukses menjadi penutup cerita Slam Dunk dalam bentuk anime yang sudah ditunggu-tunggu para fans, dan juga film olahraga yang dapat berdiri dengan sendirinya. Rasanya, siapapun dapat menikmati film ini tanpa harus tahu tentang serial Slam Dunk sebelumnya, atau bahkan tanpa perlu tahu banyak tentang olahraga bola basket itu sendiri.
Secara visual, film ini adalah sebuah pencapaian dalam penggunaan kombinasi animasi 3DCG dan animasi 2D tradisional untuk menggambarkan pergerakan yang berkesan realistis. Penonton tidak akan menyadari perbedaan antara keduanya, terlebih ketika mereka ikut “terjun” dalam sengitnya pertandingan antara tim basket SMA Shohoku dan SMA Sannoh. Adegan di atas lapangan disajikan melalui pergerakan kamera yang dinamis, seakan-akan para penonton menjadi pemain ke-6 di atas lapangan. Hasilnya adalah adegan pertandingan yang sama menariknya dan sama serunya dengan pertandingan basket nyata. Melihat hasilnya, rasanya keputusan dari para pembuat film ini untuk menunggu agar teknologi animasi 3D sampai pada tahap di mana adegan-adegan seperti pada film ini dapat terwujud adalah pilihan yang tepat.
Satu keunggulan lain yang terlihat pada film ini adalah bagaimana ia bermain dengan waktu. Takehiko Inoue menunjukkan keahliannya tidak hanya dalam membuat rangkaian cerita dalam bentuk komik, tetapi juga di layar lebar. Pacing adegan dan tempo film ini selalu membuat mata para penonton terpaku pada layar, namun tetap memberi ruang bernafas untuk adegan-adegan yang lebih emosional. Cerita berpindah antara adegan pertandingan dan flashback para karakter di momen-momen yang krusial pada hidup mereka, namun tanpa pernah kehilangan momentum sedikitpun, hingga berujung pada klimaks film yang menegangkan. Hingga akhir, film ini dapat membuat para penonton di bioskop bersorak sorai seakan mereka sedang menonton pertandingan basket di kehidupan nyata.
Sedikit tidak disangka bahwa film ini memilih untuk fokus pada point guard Ryota Miyagi sebagai karakter utamanya, alih-alih protagonis Slam Dunk Hanamichi Sakuragi. Namun cerita Ryota dan bagaimana permainan basket memberinya kekuatan untuk terus maju melalui segala cobaan dan hal menyakitkan dalam hidupnya sangat cocok dengan tema film ini. Dalam pertandingan mereka, tim Shohoku benar-benar babak belur dan terus berada di ujung tanduk, namun mereka tetap berjuang melalui lelah dan cidera. Tiap anggota tim Shohoku, bahkan sebagian anggota tim lawan, mendapat momen pribadi tersendiri yang menceritakan bagaimana mereka dapat sampai ke titik ini dan mengapa mereka terus bermain. Hasilnya adalah para penonton dapat bersimpati penuh dengan para karakter, karena turut mengerti bagaimana berartinya bola basket bagi mereka hingga mereka rela untuk berjuang sampai titik darah penghabisan.
Untuk semua penggemar setia di Indonesia, apa kabar?
Terima kasih untuk dukungan hangat yang terus kalian berikan.
Dengan senang hati saya ingin menyampaikan bahwa film " #THEFIRSTSLAMDUNK " mulai tayang di Indonesia hari ini!
… pic.twitter.com/bRlHxpkWkZ— 井上雄彦 Inoue Takehiko (@inouetake) February 22, 2023
Takehiko Inoue mengirim pesan dalam bahasa Indonesia kepada para fans, dan menyebut bahwa film ini adalah tantangan baru dalam membuat “sesuatu yang belum pernah dibuat sebelumnya”. Rasanya label itu sangat cocok diberikan untuk The First Slam Dunk. Film ini adalah gebrakan baru bagi animasi 3DCG dalam mewujudkan bentuk ekspresi baru anime olahraga. Jadi walaupun “The First” mungkin menjadi contoh pertama film seperti ini, saya sangat berharap ini tidak akan menjadi terakhir kalinya.
KAORI Newsline | Oleh Caesar E.S. | Diterjemahkan dari Artikel The Indonesian Anime Times yang juga dibuat oleh Caesar E.S.