Acara pasar komik terbesar di Indonesia, Comic Frontier (Comifuro), kembali digelar. Memasuki penyelenggaraan keduanya di venue Indonesia Convention Exhibiton (ICE) BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, telah banyak perbaikan-perbaikan dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya.

Persiapan antrean telah terlihat sejak semalam sebelumnya. Berbeda dari Comifuro sebelumnya, pada lapangan antrean di parkir ICE telah tersedia rambu penunjuk yang jelas dan alur antrean yang jelas. Tetapi mengantre masuk Comifuro tetap membutuhkan persiapan khusus, dengan lama antrean bisa selama 1 sampai 2 jam.

Reza telah mengantre sejak pukul 5 pagi dan telah membeli tiket online beberapa hari sebelumnya. Antrean telah cukup ramai, namun penukaran tiket baru dimulai pukul 9 pagi. Akibatnya, ia baru dapat memasuki venue pukul 10 siang.

Staf KAORI, Tanto, mengantre mulai pukul 10 pagi. Antrean sempat mengular, namun hanya memerlukan waktu dua jam saja untuk menukarkan tiket online.

“Kendalanya hanya saat scan, ada yang cepat, ada yang berkali-kali dahulu (sampai berhasil dipindai),”

Kondisi antrean secara umum cukup terkendali, meskipun terjadi bottleneck saat penukaran tiket online. Antrean terlihat teratur dan tersedia cukup banyak petugas yang sigap mengarahkan pengunjung untuk mengantre. Namun tingginya antusiasme pengunjung menyebabkan antrean tidak dapat tertampung di lapangan parkir ICE dan mengular hingga ke depan Hall 5. Tetapi secara umum antrean berlangsung kondusif dan tidak terjadi chaos atau keributan seperti di Comifuro sebelumnya.

Terdapat juga pengunjung yang datang dari jauh. Rian telah datang sejak jam setengah 4 pagi dari Garut. Ia berhasil mengamankan tiket di barisan pertama dan berhasil memasuki venue Comifuro tepat pada 9:30 pagi.

Sudwi Karyadi, ketua panitia Comifuro 16 saat diwawancarai KAORI mengatakan pada hari pertama seluruh tiket Comifuro telah terjual sebanyak 25 ribu. Untuk melayani penukaran tiket, pihak Comifuro telah menyiapkan 16 buah booth untuk melayani pengunjung.

“20 ribu online, 5 ribu OTS. OTS kita buka dua booth.”

Bus perantara (shuttle bus) untuk pengunjung Comifuro. (Kevin W)

Untuk melayani mobilitas pengunjung yang menggunakan transportasi umum, Comifuro telah menyediakan bus perantara (shuttle bus). Sebanyak enam buah bus dari PO Lorena disiapkan untuk melayani pengunjung yang wara-wiri dari stasiun KRL Cisauk ke Terminal Intermoda BSD. Waktu tempuh dengan bus ini hanya 15 menit dari Terminal Intermoda ke venue ICE. Pemantauan KAORI, selalu tersedia bus yang siap mengangkut pengunjung di Terminal Intermoda.

Calo masih menjadi masalah laten event Comifuro. Sepanjang jalur antrean penukaran online, terlihat calo menjajakan tiket dengan harga 100 sampai 150 ribu rupiah. Kondisi sinyal telekomunikasi dari sejumlah operator seluler tampak terasa lebih baik dibandingkan Comifuro sebelumnya. Pantauan KAORI, tidak ada kesulitan berarti untuk mengakses internet walau dengan kecepatan lambat. Kecepatan internet dengan operator seluler tertentu terpantau di 2-3Mbps.

Keberadaan musala juga menjadi aspek lain yang mengalami perbaikan. Kini tersedia dua area musala, di loading dock dan di area mezzanine. Begitu pula toilet, kini pengunjung juga dapat mengakses toilet yang tersedia di lantai mezzanine dan di kawasan loading dock. Tersedia 12 unit toilet portabel yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.

Comifuro 16 diselenggarakan pada 5-6 Mei 2023.

Simak laporan langsung KAORI dari hari pertama Comifuro 16 melalui tautan ini.

KAORI Newsline | oleh Kevin W | dengan informasi tambahan oleh M Razif Kurniawan, Tanto Dhaneswara, dan Dean Astarada.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses