Dunia anime berduka ketika “Raja AnisongIchiro Mizuki, kerap dikenal dengan panggilannya, “Aniki”, meninggal dunia pada 6 Desember, 2022 lalu.

Source: mizuki-spirits.com

Saya ingat betul bagaimana terpukulnya saya ketika berita kepergian beliau diumumkan pada tanggal 12 Desember, 2022. Beliau dikenal sebagai penyanyi anisong yang selalu menyanyikan lagu-lagu yang pernuh semangat dan energi. Di awal tahun 2022, staf beliau mengumumkan bahwa beliau sedang bertarung melawan penyakit kanker paru-paru, namun seperti beliau pada umumnya, ia menyatakan bahwa walaupun diterpa penyakit berat, ia akan terus melanjutkan aktifitas menyanyinya sebagai “misi seumur hidup” yang akan ia emban. Bagi para fans dan mereka yang pernah mendengar nyanyian beliau (yang muncul di ratusan judul baik anime maupun tokusatsu), beliau adalah figur yang sama hebatnya seperti para pahlawan yang lagu temanya ia nyanyikan. Karir beliau terbentang sepanjang lima dekade, dan ia menjadi inspirasi bagi begitu banyak penyanyi anisong yang datang setelahnya.

Salah satunya, dan orang yang juga menjadi teman dekat beliau adalah Shoko Nakagawa, yang terkenal sebagai penyanyi lagu opening anime Gurren Lagann, “Sorairo Days”. Nakagawa menjadi teman beliau dalam bermain video game, dan juga menggambar ilustrasi sampul album anniversary 50 tahun Aniki. Dalam sebuah eulogi untuk Aniki, Nakagawa menulis: “Saya tidak ingin percaya bahwa saya kini hidup di dunia tanpa Aniki. Beliau adalah sosok yang menyinari dunia layaknya mentari. Rasanya tidak mungkin kalau beliau sudah tidak ada.”

Rasanya, saya dan banyak dari fans beliau merasakan hal yang sama dengan Nakagawa, di bagaimana sosok yang besar dan tidak ada duanya seperti beliau di dunia anime, kini tiada. Bagaimana tidak, beliau adalah sosok yang memberi semangat dan kebahagiaan ke ratusan ribu orang di seluruh dunia lewat lagu-lagunya; yang di tahun 1999 di umur 51 tahun melakukan konser 24 jam dengan total 1000 lagu; serta menjadi salah satu anggota pendiri grup JAM Project, yang turut memopulerkan anisong ke seluruh dunia sejak tahun 2000’an. Beliau adalah anisong itu sendiri. Tidak mungkin rasanya, kalau beliau suatu hari berhenti bernyanyi, dan lagu-lagunya akan terlupakan. Tapi apakah dengan kepergian beliau, akan datang hari di mana hal itu menjadi kenyataan?

Terkadang tapi realita bekerja dengan cara yang tidak terduga, dan pertanyaan tersebut terjawab dengan sendirinya.

The Perfect and Ultimate “Getter”

Cerita ini dimulai di April 2022, saat anime Oshi no Ko, diadaptasi dari manga karya Aka Akasaka & Mengo Yokoyari, beserta lagu pembukanya yang berjudul Idol oleh YOASOBI & REAL AKIBA BOYZ, mulai populer. Dilansir dari Nicopedia, beberapa pengguna Twitter mulai menuliskan opini bagaimana mereka merasa kalau chorus lagu “Idol” terasa mirip dengan lagu STORM oleh JAM Project, yang menjadi lagu pembuka OVA Shin Getter Robo vs Neo Getter Robo (2001). Lagu tersebut dinyanyikan oleh duet Ichiro Mizuki dan “Pangeran Anisong” Hironobu Kageyama. (Cha-la Head Cha-la dari Dragon Ball, Soldier Dream dari Saint Seiya, dan masih banyak lagi lainnya.)

Akun Twitter 輝² (Teruteru) lalu meng-upload video edit yang menggabukan kedua lagu tersebut.

Meme tersebut, yang kini dikenal sebagai “The Perfect and Ultimate Getter”/”君は完璧で究極のゲッター”, lantas di-remix, digubah, dan dijadikan fanart. Mungkin bagi banyak orang (termasuk saya) terhibur dengan kontras antara imej pop dari Idol/Oshi no Ko dan imej Getter Robo yang liar dan sangar. Tetapi para fans juga tergerak dengan lagu STORM itu sendiri, yang menampilkan vokal terbaik Ichiro Mizuki dan Hironobu Kageyama. Lagu tersebut adalah salah satu terbaik di diskografi JAM Project bagi saya pribadi, jadi melihat STORM dinikmati kembali oleh fans generasi baru, di manapun mereka berada, turut membuat saya bahagia.

Terjadi hal menarik disaat akun Twitter YOASOBI dan REAL AKIBA BOYZ ikut berpartisipasi menyebarkan meme tersebut, dan situs Niconico mengumumkan kalau mereka akan mengadakan watch party untuk ke-empat episode OVA Getter Robo. Akun Twitter staf Ichiro Mizuki juga menyadari tren tersebut, dan walaupun mereka menyayangkan kalau pada saat itu lagu STORM sendiri belum tersedia di layanan streaming musik (hanya tersedia versi 2021 dari lagu tersebut yang tidak menampilan vokal Aniki), akun Twitter tersebut juga menyebut bahwa mereka yang tertarik dengan lagunya dapat membelinya lewat CD atau digital download.

Yang terjadi berikutnya mengejutkan semua orang- lagu yang sudah berumur 20 tahun tersebut lantas menjadi #1 di papan atas digital download mingguan Oricon, bahkan mengalahkan penjualan digital download dari lagu Idol.

Untungnya, cerita ini tidak berakhir begitu saja, karena pada 2 Juli 2023, semua orang dapat mendengar lagu STORM (beserta lagu penutupnya) di berbagai platform streaming musik online. Sungguh hasil yang tidak terduga dari sesuatu yang berawal dari meme dan candaan, namun tetap hal yang bagus.

The STORM Rages On

Bagi saya, cerita ini menunjukkan bagaimana budaya anime adalah budaya yang kolaboratif dan bagaimana berbagai elemen dari budaya anime baik dari masa lalu maupun masa kini dapat bergabung untuk menciptakan hal yang menarik dan baru. Misalnya, ini bukanlah pertama kalinya “idol” dan “mecha” bergabung untuk menciptakan hal yang baru- misalnya, Macross, dan rasanya bukan terakhir kalinya hal seperti in idapat terjadi.

Lebih dari itu, cerita ini juga bukti kalau hal yang kita cintai dapat hidup dan dikenang terus, walaupun mereka yang menciptakannya sudah tiada. Saya teringat bagaimana di Macross, terdapat lagu Do You Remember Love?, yang dalam ceritanya dibuat sebagai lagu yang diturunkan dari budaya yang sudah tiada ribuan tahun lamanya. Namun, lagunya tetap ada. Sama seperti dalam ceritanya, serial Macross baru pun menampilkan versi baru dari lagu tersebut, dan mempopulerkannya kembali ke generasi baru fans.

Dan cukup membuat saya bahagia melihat bahwa lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Aniki masih dikenang hingga sekarang, 20+ tahun sejak rilisnya. Bagaimana lagu beliau masih dapat mencapai audiens dan popularitas baru, dan tetap memberi kita semangat bahkan walaupun beliau sendiri sudah tidak ada.

Berbicara tentang diri saya pribadi, saya sendiri sejak kecil tidak merasa memiliki kepribadian yang percaya diri maupun penuh semangat. Namun jika saya terlihat seperti itu bagi orang lain, saya rasa itu adalah karena semangat yang saya “pinjam” dari Aniki dan berbagai penyanyi anisong lainnya. Saya cukup beruntung bisa melihat beliau di atas panggung saat Anime Festival Indonesia 2012, yang akan terus saya kenang selamanya. Di konser tersebut, saya melihat betul bagaiman beliau selalu memberi 100% untuk tiap penampilannya. Beliau sendiri pernah bercerita mengenai asal gaya bernyanyinya yang penuh semangat, bagaimana ia selalu mencoba menjiwai perasaan para pahlawan dari serial anime yang ia nyanyikan lagunya- kenapa mereka harus terus berjuang, dan seterusnya. Masuk akal, rasanya; kata-kata seperti “cinta” atau “keadilan” yang sering muncul di lirik lagu mecha atau tokusatsu yang heroik akan terasa seperti kata-kata yang naif belaka jika tidak dijiwai penuh ketika dinyanyikan. Mungkin kata-kata tersebut terdengar seperti omong kosong belaka, tetapi ketika dinyanyikan oleh Aniki, kata-kata tersebut mempunyai arti. Ketika Aniki bernyanyi “kamu bisa” atau “jangan menyerah”, rasanya tidak mungkin yang mendengar tidak mempercayainya.

Namun, kini beliau sudah tidak ada.

Tapi saya masih di sini, masih disemangati oleh lagu-lagu beliau. Rasanya mustahil, tapi “jiwa” beliau masih hidup dan terdengar begitu nyata tiap lagu beliau diputar. Ketika dihadapkan dengan realita seperti itu, rasanya saya tidak bisa menyerah begitu saja dan harus menjaga baik-baik “jiwa” dan semangat yang dipinjamkan oleh Aniki lewat lagu-lagunya.

Hingga kini, raungan badai dari STORM yang dituai oleh Ichiro Mizuki & Hironobu Kageyama masih bergema, masih ada untuk “meniup habis api kejahatan” dan menyemangati kita semua. Dan rasanya “badai” itu takkan pernah mati.

KAORI Nusantara | Oleh Caesar E.S | Diterjemahkan dari Artikel The Indonesian Anime Times

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses