RADWIMPS kembali sukses mengguncang Jakarta Convention Center (JCC) pada 19 Mei 2024 dalam rangka RADWIMPS WORLD TOUR 2024: The way you yawn, and the outcry of Peace. Di konser ini RADWIMPS tidak datang sendirian. Kali ini, mereka membawa penyanyi muda berbakat, Toaka, sang penyanyi di balik lagu tema film “Suzume”, untuk memeriahkan tur konser mereka.

Toaka, penyanyi muda asal Tokyo, Jepang, mencuri perhatian para penggemar RADWIMPS di tur konser dunia tahun ini. Kehadirannya sebagai kolaborator spesial, membawakan lagu tema film “Suzume” bersama RADWIMPS, menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton.

Baca juga: Pindah Tempat, Konser RADWIMPS 2024 Indonesia akan Digelar di JCC Jakarta!

KAORI Nusantara mendapatkan kesempatan oleh promotor PK Entertainment untuk mewawancarai Toaka pada Sabtu, 18 Mei 2024 di Hotel Mulia, Senayan. Bersama para awak media lainnya, kami mengulik serba-serbi dan lika-liku karirnya sebagai penyanyi.

Penasaran dengan wawancaranya? Inilah petikan wawancara kami bersama Toaka yang di terjemahkan oleh penerjemahnya.

Toaka
Foto: Dean Astarada

Mengapa Anda tertarik untuk bergabung dalam proyek anime Suzume?
Pada awalnya saya hanya mengunggah video saat dia bernyanyi di TikTok, lalu staf dari proyek animenya menemukan videonya dan mereka meminta saya untuk mengikuti audisi. Akhirnya saya mengikuti audisi tersebut dan akhirnya lolos audisi.

Ini kali pertama Anda konser di Indonesia, Bagaimana perasaan Anda dan apa saja yang sudah dipersiapkan?
Saya merasa gugup tapi saya sangat menantikannya. Saya sudah mempersiapkan diri dengan menjaga kondisi kesehatan dan suaranya agar bisa bernyanyi dengan sebaik mungkin.

Bisakah Anda memberi tahu kami mengenai EP pertama “Boku dake no ai”, dan kenapa Anda merilisnya di tahun 2024 ini?
Alasan saya merilis EP “Boku dake no ai”, karena keseluruhan lagu di EP ini berisi tentang ketidakpercayaan dirinya yang saya alami. Saya juga masih sangat muda dalam soal pengalaman, tapi saya ingin menulis lagu untuk mendefinisikan cinta melalui lagunya.

Kita tahu Anda sudah lama bergabung dengan RADWIMPS. Adakah hal menarik yang pernah Anda alami saat bekerja dengan RADWIMPS?
Saya merasa melihat wajah para fans merupakan pemandangan yang luar biasa dan inspiratif bagi saya. Terlebih ketika mendengarkan penampilan RADWIMPS dari belakang panggung dengan meriahnya suara penonton itu membuat saya merasa ingin bisa tampil bersama mereka suatu hari nanti.

Toaka
Sesi foto bersama Toaka dengan awak media (Foto: Dean Astarada)

Apakah Anda pernah membayangkan bisa bekerja dengan Yojiro sebelumnya? Lalu, menurut Anda beliau seperti apa?
Saya sangat mengaguminya dan bagi saya, Yojiro adalah sesosok yang ramah. Beliau juga banyak membantu, beliau selalu memperhatikan saya dan sangat memahami kebutuhannya.

Bagaimana Anda memisahkan pesona Anda saat tampil sebagai artis solo dan saat tampil bersama RADWIMPS atau dengan musisi lain, karena di Indonesia, Anda tampil bersama RADWIMPS dan proyek anime Suzume?
Saya tidak melakukan itu dengan sengaja, pada saat bergabung di anime Suzume saya merasa semuanya berjalan seperti apa adanya, begitu natural seakan seperti dirinya sendiri. Di sisi lain saat tampil dengan lagu sendiri, saya merasa “ini bukan diri saya” bahkan terkadang Toaka berpikir “harusnya ini tidak seperti ini”.

Anda menyebutkan sebelumnya, Anda bermula dari TikTok, jadi apakah ada musisi atau band yang mempengaruhi gaya musik Anda?
Jika musisi yang menginspirasi dari Jepang, sudah tentu RADWIMPS karena saya sangat mengaguminya. Selain itu juga ada Ringo Shiina dan Yoeko Kurahashi yang juga saya kagumi. Jika artis luar negeri ada Billie Eilish dan Melanie Martinez, aku sangat menyukai karya-karyanya. Merekalah yang menjadi inspirasinya.

Bisakah Anda beritahu kami sedikit tentang album baru berjudul “New Era” yang dirilis pada bulan April lalu dan apa yang Anda harapkan ke depannya dari lagu “New Era”?
Lagu “New era” adalah lagu yang baru yang belum pernah ada. Konsep dari lagu “New Era” ini menyasar orang-orang yang sedang mengejar mimpi. Toaka harap dengan lagu ini setiap orang bisa terus melangkah dan bisa menemukan era dirinya sendiri.

Di Indonesia ada opini, jika orang dewasa menonton anime atau kartun itu dianggap seperti kekanak-kanakan oleh seseorang yang tidak pernah menonton anime. Kalau menurut Anda itu bagaimana?
Sebagai sesama masa kecilnya yang terbiasa dengan anime, saya mengerti kalau itu terkesan kekanak-kanakan. Tapi saya berpendapat kalau anime Jepang itu sebenarnya memiliki cerita yang kompleks, terlebih ketika menonton di saat sudah dewasa dan di saat kita masih kanak-kanak itu memiliki keseruan dan sudut pandangnya masing-masing.

KAORI Nusantara | Wawancara oleh Dean Astarada dan Muhammad Naufal Widiyantama

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses