Meski pemerintah pusat telah menyatakan tidak akan meneruskan proyek kereta api supercepat, rupanya masih ada peluang Shinkansen untuk dibangun di Indonesia.
Dari pembicaraan dengan Dubes Jepang Yasuaki Tanizaki studi kelayakan yang dilakukan JICA pada proyek tersebut tetap berlanjut. “Kalau FS-nya rampung kita lihat nanti ,” katanya sebagaimana dilansir harian Bisnis Indonesia, Rabu (4/2/2015).
Menurut rencana, pihak JICA akan merampungkan studi kelayakan pada Maret 2015 ini. Isi studi kelayakan akan membedah soal mungkin tidaknya shinkansen melaju dari Jakarta-Bandung maupun sebaliknya dalam waktu tempuh 37 menit. “Mudah-mudahan Maret kajian finalnya sudah ada,” katanya.
JICA juga akan mengkaji besaran biaya yang harus dikeluarkan dalam pembangunan tersebut, terlebih proyek ini membutuhkan pembebasan lahan yang cukup besar.
Pemprov Jabar sendiri berharap proyek tersebut masih bisa dilanjutkan meski realiasasi fisik belum tentu dimulai pada 2018 mendatang. “Saya pikir ini untuk lima atau enam tahun ke depan,” katanya.
Jabar menurutnya membutuhkan moda transportasi modern untuk mengimbangi makin tingginya arus penumpang antarkota. Dari hasil pra-FS yang dilakukan JICA, proyek ini sangat potensial dikerjakan karena rute yang ditempuh memungkinkan. “Ini sudah dikembangkan 50 tahun di Jepang dan tidak pernah ada kecelakaan,” ujarnya.
Kepala Bappeda Jabar Denny Juanda Puradimadja mengatakan FS yang dilakukan JICA akan menjadi penentu kelangsungan proyek tersebut. Menurutnya, pemaparan kedua kalinya dari JICA di depan pihaknya masih dalam tataran memaparkan keunggulan dari proyek kereta api cepat tersebut.
Pihak Jepang, menurutnya, juga menjelaskan soal studi yang sudah dilakukan terkait rute Bandung-Jakarta yang bisa dilalui kereta setingkat shinkansen. “Mereka memaparkan hasil kajian sekaligus kereta shinkansen,” ujarnya.
Semenjak masih menjabat sebagai direktur PT. Kereta Api Indonesia, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan bahwa KA supercepat belum diperlukan saat ini dan merasa lebih baik membangun kereta api di daerah-daerah yang belum terjangkau kereta api.
KAORI Newsline | sumber foto
sebaiknya Tinjau dulu Permukaan Tanah di Indonesia
cocok gak buat shinkansen
soalnya permukaan Tanahnya terlalu labil apalagi jalur Cikampek – Padalarang merupakan jalur Pegunungan