Comic Frontier (Comifuro XX) kembali digelar di ICE BSD, Pagedangan, Kab. Tangerang. Acara pasar komik yang digelar untuk yang ke-20 kali ini rupanya masih tetap mengundang minat masyarakat, meski dihimpit beberapa event besar dalam waktu berdekatan.

Sudah Bisa Redeem Lebih Awal

Foto: Aldin Firgiawan

Pantauan KAORI, hari pertama pengunjung telah ada yang antre mulai pukul 3:30 pagi. Fenomena antrean pengunjung ini tetapi mengalami perbaikan, karena pengunjung sudah dapat melakukan penukaran gelang tiket mulai pukul 8:00.

Pengalaman lebih detail seputar pengalaman mengantre dan menukar tiket dapat dibaca pada artikel berikut ini.

Foto: Aldin Firgiawan

Gerbang masuk venue Comifuro tidak lagi dibuka dari selasar hall luar, tetapi sudah dimajukan menjadi pintu pertama yang dibuka tepat pukul 9:30. Ini berarti pengunjung yang mengantre sejak subuh tidak lagi dijemur panas-panasan di luar, tetapi sudah bisa menikmati tempat menunggu yang lebih nyaman di dalam selasar hall.

Pada pukul 9:30, tim KAORI bergabung untuk menukarkan gelang tiket. Terdapat himbauan untuk tidak membeli tiket dari calo, beserta kode QR untuk membuka situs pembelian tiket. Antrean pun tidak terlalu lama. Pukul 10:04, tim KAORI berhasil masuk ke dalam venue. Hanya saja suasana panas pagi sangat menantang, dan sangat disarankan untuk membawa air yang cukup.

Pengunjung yang masuk dengan cepat di awal pembukaan acara membuat area di depan hall 10 terlihat cukup lengang. Tidak tampak adanya antrean yang parah.

Pengalaman dalam Venue Secara Umum Lebih Baik

Pengalaman masuk ke dalam venue pun terlihat lebih baik. Pengunjung langsung berbelanja dan mengantre di booth pelapak masing masing. Terdapat sejumlah komplain yang sifatnya minor. Salah satu circle mengeluhkan panitia yang membiarkan calon pembeli menyerobot antrean. Di sisi lain, tampak pula antrean panjang di booth cosplayer dikarenakan sang cosplayer yang bersangkutan belum kunjung datang.

Bushiroad Expo kembali hadir dalam Comifuro XX. Sejumlah pengunjung yang mengantre sejak subuh mengaku bahwa mereka rela mengantre sejak subuh demi mendapatkan kesempatan raffle untuk bertemu Yuzuki Watase, seiyu karakter Mutsubi Wakaba (dan Mortis) dari seri BanG Dream! Ave Mujica.

Foto armada shuttle bus Comic Frontier XX (Foto: Yogi A.)

Untuk menampung lonjakan pengunjung yang datang pada hari pertama Comifuro, panitia menyediakan 8 unit bus dari perusahaan Lorena. Bus gratis ini mengangkut pengunjung dari stasiun Cisauk – Terminal Intermoda BSD menuju ICE. Pantauan KAORI, bus selalu terisi penuh. Tidak dibutuhkan waktu terlalu lama untuk menunggu naik bus ini, dengan headway berkisar 10 menit.

Comic Frontier Comifuro XX
Area selasar ICE BSD (Foto: Tanto D.)

Kenyamanan di dalam venue juga meningkat dengan baik. Kini, AC terasa dingin di dalam area. Ada lebih banyak tempat bagi pengunjung untuk beristirahat dan menikmati kegiatan. Pelarangan penggelaran lapak fotografi dengan gear berukuran besar membuat area yang sebelumnya habis dipakai untuk kegiatan photo session menjadi dapat dipergunakan pengunjung untuk beristirahat. Meski sempat menuai pro-kontra, beberapa pengunjung yang diamati KAORI mengapresiasi langkah ini.

Namun Masih Perlu Peningkatan

Walau secara acara telah terdapat peningkatan kenyamanan secara signifikan, masalah yang sama masih menghantui. Kualitas sinyal jaringan telekomunikasi sejumlah operator masih sangat buruk. Pengunjung yang akan membayar secara cashless terpaksa keluar dari area venue ke loading dock untuk menyelesaikan pembayaran. Sinyal 5G yang disediakan Telkomsel menyala penuh, namun tidak dapat dipergunakan, khususnya di area hall 8 dan 9, tempat di mana circle sebagian besar berada.

Terdapat keluhan dari pengunjung Comifuro XX terhadap fasilitas. Pengunjung mengeluhkan di mana musala di area Nusantara yang awalnya bisa dipergunakan, menjadi tidak bisa dipergunakan dengan alasan sterilisasi. Kondisi toilet secara umum juga terjaga dengan baik. Telah dipasang tulisan larangan mengganti baju di dalam toilet dan mewajibkan pengunjung untuk menggunakan ruang ganti cosplay yang telah disediakan panitia.

Tindak kriminalitas juga menjadi masalah, meskipun tidak besar. Calo, walau masih nampak, tidak lagi seramai seperti calo di Comifuro sebelumnya. Sementara itu, terdapat video viral di mana seorang partisipan yang berkostum Iofi (karakter vtuber hololive ID) tampak menghajar copet yang tertangkap basah sedang beraksi.

Toilet cubicle di area loading dock ICE (foto: Andira I.)

Perilaku pengunjung yang kurang terpuji juga dialami seorang pengunjung pria. Berdasarkan interview langsung dengan KAORI, ia mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan saat menggunakan toilet di area loading dock. Jejak kegiatan tidak terpuji tersebut berceceran di area duduk. Sang pengunjung dalam kondisi benar benar kebelet, sehingga tidak sempat benar-benar membersihkan dudukan toiletnya. Saat ia duduk,  ia mendapati bekas jejak cairan. Ia mengira cairan tersebut adalah jejak pada biasanya, namun semakin lama, ia semakin sadar bahwa cairan tersebut adalah “an exact kind of specific body fluid”. Tak berkutik, ia tidak bisa berbuat banyak selain membersihkannya dengan tisu basah yang ia bawa. Ia mewanti kepada pengunjung untuk bertindak sesuai akal sehat. Sang pengunjung sebenarnya tidak terlalu peduli dengan kegiatan personal yang dilakukan, asal setelah selesai dibersihkan lagi.

Elo mau ngocok, threesome, atau ngapain, that’s your own business. Tapi, please, clean up. Kan nggak lucu kalau intel masuk situ. Kalau punya teman sangean, tolong dikawal. Untung nggak kena perempuan” ujarnya saat ditelepon.

comifuro comic frontier xx
Sudwi Karyadi, Ketua Pelaksana Comic Frontier XX (Foto: Kevin Wilyan)

Ketua Pelaksana Comic Frontier, Sudwi Karyadi, menyebut bahwa hari pertama Comifuro XX lebih ramai dari hari pertama Comifuro 19. Per jam 12 siang, sudah terpantau ada 14 ribu tiket ditukar. Sudah melewati angka CF sebelumnya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas fasilitas yang kurang maksimal untuk para partisipan, khususnya kepada circle.

Menanggapi isu mengenai fotografer cosplay yang tidak dapat lagi menggelar lapak, ia menyatakan bahwa masih ada area untuk menggelar sesi fotografi di luar.

“Di Comiket kan juga masih sama, mas. Foto-foto pada di area luar,”

Terkait insiden di toilet, Sudwi menghimbau kepada seluruh pengunjung untuk selalu menjaga nilai dan norma kesopanan selama acara. Seluruh pengunjung agar menjaga nilai kesusilaan.

“Jangan aneh aneh lah,” ujarnya.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses