#Kaoreaders, beberapa waktu yang lalu kami mengunjungi studio dubbing MCPro untuk melihat kelas seiyu dari Dubber and Writer. Kami mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai salah satu seiyu yang cukup senior, yaitu kak Eko Afianto. Beliau adalah salah satu seiyu senior yang sempat mengisi karakter di Haikyu!!, yaitu Ryunosuke Tanaka.
Beliau sedang mengisi kelas Dubbing dari Dubber and Writer bersama dengan kak Tisa Julianti dan kak Ian Saybani. Di sela-sela sesi kelas, kami akhirnya berkesempatan mewawancarai seiyu yang satu ini.
Penasaran? Inilah wawancara KAORI bersama kak Eko:

Sebelumnya sudah mengisi karakter apa dan karakter apa saja berkesan?
Saya sudah men-dubbing dari 1994. Kalau bicara kartun sudah banyak ya, kebanyakan film-film realist, seperti telenovela dan mandarin. Yang booming terakhir itu seri Mahabharata, di mana saya men-dubbing Arjuna dan Bisma, dan sekarang establish di karakter-karakternya Shah Rukh Khan. Selain itu saya juga seorang voice over iklan dan juga company profile. Kegiatan voice acting ini memang meliputi berbagai jenis pekerjaan, bukan cuma dubbing.

Bagaimana kesannya ketika mengajar peserta kelas dubbing dengan salah satu role karakter utama yang pernah dimainkan??
Kita mencoba melakukan pendekatan secara keaktoran, karena basic dari dubbing itu adalah keaktoran. Gampangnya itu dengan impersonate karakter suatu program atau film, jadi kita mengikuti atau meniru peran yang disampaikan suatu karakter di program itu.
Melihat antusiasme yang sangat besar untuk kelas dubbing, bagaimana pandangan kak Eko dengan potensi para peserta di dunia Dubbing?
Bangus banget dengan banyaknya peserta. Hal in memang kebutuhan karena dubbing ini makin luas, maka dibutuhkan regenerasi. Yang dilakukan di kelas dubbing ini Insya Allah bisa memenuhi kebutuhan orang-orang baru untuk bisa mengisi suara ke depannya.
Melihat semakin banyak proyek-proyek anime dan non-anime yang telah didubbing ke dalam bahasa Indonesia, hal apa yang ingin dibagikan untuk peserta dubbing?
Yang ingin dibagikan adalah kebutuhan untuk mengisi proyek anime dan non anime. Kemudian untuk mendubbing sesuai dengan gaya dan tuntutan seperti kita berbicara sehari-hari, dibutuhkan keahlian, kemapuan serta sharing pengalaman dari rekan seprofesi. Pengalaman saya mudah-mudahan bisa terbagi kepada para peserta yang sekarang mengikuti pelatihan.
Apa sih momen paling berkesan bagi kak Eko untuk dibagikan kepada peserta kelas Dubbing?
Tentu semua film memiliki kesulitan masing-masing. Tapi kalau mendapatkan peran dan cerita yang menarik dan sesuai dengan karakter kita, nanti membuat kita semangat. Jadi ketika kesulitan dan keasikan-keasikan bisa kita lewati dalam pekerjaan, hal itu pasti hal yang membahagiakan banget
Apa sih persiapan yang harus diperhatikan ketika para peserta kelas dubbing ingin mengikuti casting?
Yang pertama berangkat dari rumah dengan kondisi yang sehat. Kondisi fisik dan mental, harus dipersiapkan baik-baik untuk mendapatkan casting yang kita inginkan.
Yang kedua, kita harus fokus untuk mengikuti casting, sebisa mungkin mencoba untuk mendapatkan karakter yang dicasting.
Apa sih peran penting sinkronisasi bibir dalam dubbing, dan tantangan apa saja yang dihadapi dalam proses dubbing, dan bagaimana cara mengatasi adanya ketidaksesuaian gaya ucapan yang menjadi problem?
Untuk mengatasi sinkronisasi, kita harus mendapatkan gitifikasi secara visual dan audio. Gitifikasi artinya ada kesesuaian antara apa yang kita ucapkan dengan kata yang berakhiran “A” atau berakhiran “U” atau berakhiran “O”, jadi kita ubah sesegera mungkin untuk menyesuaikan videonya atau gambarnya atau visualnya.

Dengan semakin banyaknya studio dubbing seiring dengan media streaming yang semakin banyak menyediakan fitur audio bahasa indonesia, bagaimana prospek karier dubbing di indonesia?
Jadi begini, dengan semakin bertambahnya platform-platform streaming atau OTT yang menayangkan program-program bahasa asing, memang di situ ada fiktur penggunaan bahasa lain, sejauh itu dibutuhkan. Maka sejauh itu pula pekejan dubbing tetap ada. Tugas kita adalah memenuhi kebutuhan OTT itu untuk memenuhi kebutuhan dubbing. Kalau sementara mereka masih ada dan tetap ada, dan mereka butuh untuk dubbing, maka pekerjaan ini akan tetap ada tentunya.
Mengingat semakin banyaknya seiyu pedatang baru yang muncul belakangan ini , selain itu mereka juga harus bersaing dengan seiyu senior yang punya pengalaman, bagaimana cara kak Eko untuk membagikan kepada calon seiyu untuk menghandle situasi ini?
Teman-teman junior ini harus yakin akan kemampuan mereka, harus yakin bisa melakukan dubbung dengan baik, tapi tetap harus fokus, jangan menyerah. Bahwa kesempatan itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin, dan kalau kita berusaha pasti ada hasilnya.
Dengan semakin masifnya proyek yang telah didubbing dalam bahasa Indonesia, bagaimana metode yang dibagikan untuk menjaga ekspektasi orang-orang yang menonton dengan fitur bahasa Indonesia?
Ekspetasi itu berhubungan dengan selera. Jadi jika itu berhubungan dengan selera, agak sulit bagi kita untuk memukul ratakan selera orang. Tapi kalau saya pribadi adalah berusaha untuk berkarya, berkerja sebaik mungkin. Mudah-mudahan dengan apa yang kita lakukan itu, orang-orang akan menerima apa yang telah kita lakukan.
Bagaimana prospek karir yang dihadapi para peserta kelas Dubbing setelah kelas selesai?
Ini akan kembali pada peserta masing-masing. Diharapkan memang mereka bisa mengeksplorasi keilmuan dari materi yang sudah dibagikan di kelas ini, dan diharapkan bukan hanya untuk dubbing, tapi juga kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan voice acting. Misalkan untuk podcast, untuk MC, untuk pembacaan dongeng, banyak sekali yang bisa dilakukan dari kelas dubbing ini, karena dubbing berhubungan dengan voice acting.
Bagaimana materi yang diajarkan untuk persiapan mereka menghadapi tantangan yang sesungguhnya: Bersaing dengan suara dari para seiyu lainnya untuk kecocokan dengan karakter yang nanti didubbing?
Kalau bicara materi dan kecocokan, setiap seiyu itu punya pasarnya masing-masing. Karena tidak semuanya butuh suara yang bagus, tidak semuanya butuh suara yang cantik, tidak semuanya butuh suara yang ganteng. Jadi jangan merasa minder dengan suara sendiri. Karena realitanya dalam suatu film animasi tidak semuanya bagus. Melainkan akan dibutuhkan suara-suara yang beragam. Jadi jangan takut, pasti ada posisinya, ada tempatnya. Yang penting yakin dan mau belajar serta fokus.
KAORI Newsline | Terima kasih kepada Eko Afianto