Halo sobat #Kaoreaders! Beberapa beberapa waktu yang lalu saat kami mengunjungi studio dubbing MCPro untuk melihat kelas seiyu dari Dubber and Writer, kami mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai salah satu seiyu senior yang cukup populer, yaitu Kak Muhammad Sofyan atau biasa dikenal dengan nama Kak Ian Saybani. Nah beliau ini adalah salah satu seiyu sekaligus mentor di Dubber & Writer yang lebih dikenal sebagai seiyu dari Sasuke dan Kakashi hingga seiyu P-Man dan kini mendubbing Koshi Sugawara di Haikyu GTV hingga menjadi seiyu Mr. Beast terbaru.

karakter-karakter yang diperankan oleh ian saybani

Dalam kelas yang sedang digelar oleh Dubber and Writer ini, beliau mengisi kelas dubbing sekaligus mengajarkan kepada calon-calon seiyu masa depan yang sedang belajar. Beliau juga jadi salah satu mentor bersama dengan kak Tisa Julianti dan Kak Eko Afianto yang kebetulan diundang. Di kelas seiyu ini, kami akhirnya berkesempatan mewawancarai seiyu satu ini. Jadi, inilah wawancara KAORI bersama kak Ian Saybani:

Wawancara penulis dengan kak Ian Saybani (foto: Dody K)

Kak Ian Saybani, apakah improvisasi memiliki peran penting atau harus mengikuti skrip?

Kalau menurut aku, ada beberapa naskah yang perlu diimprovisasi karena misalnya lipsyncnya kurang atau kelebihan, itu perlu diimprovisasi. Terutama skrip-skrip di zaman sekarang itu bisa dirubah dan bisa diimprovisasikan supaya kalimatnya terdengar lebih ngobrol dibandingkan dengan bahasa tulisan.

Kak Ian Saybani, apakah penyesuaian emosi sangat penting diajarkan di kelas Dubbing, karena itu berkaitan dengan cerita yang didubbing?

Sangat penting, karena paling utama dalam dubbing itu adalah akting. Tentu saja akting membutuhkan emosi yang sesuai dengan adegannya.

Jika ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar, apa tips yang dibagikan kepada peserta kelas untuk menghindari gangguan selama proses dubbing?

Kalau gangguan dari luar, misalnya kita lagi stres, tapi tetap harus bagus di studio, itu harus dikesampingkan dulu problem-problem di luar dubbing. Kalau internalnya, misalnya alatnya rusak, itu semua dipersiapkan terlebih dahulu supaya proses dubbingnya lancar.

Apa tips dan trik yang dibagikan jika mendapatkan karakter yang memiliki ekspresi suara ekstrem dan belum tentu ada seiyu yang memiliki suara sesuai?

Kalau sekarang ini, misalnya ada karakter yang diberikan pada kita, itu ada casting, itu disesuaikan dengan suara kita. Terus ke depannya kita terus mengeksplorasi suara kita sendiri, berani coba-coba harus keluar dari zona nyamannya kita, harus latihan terus menerus.

Bagaimana kualitas seiyu-seiyu di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain?

Kalau kualitas seiyu-seiyu kita sebenarnya tidak kalah. Mau itu yang senior atau junior, kita punya kekuatan sendiri untuk secara kualitas dubbing, terutama kalo menonton anime atau film Drakor yang dibahasa Indonesiakan, itu sangat-sangat menjaga kualitas dubbing. Jadi tidak kalah sama negara-negara tetangga.

Bagaimana proses penerjemahan dialog sebelum melakukan dubbing? Atau mungkin kita melakukan improvisasi jika ada penerjemahan yang dirasa aneh?

Seorang seiyu harus punya kemampuan “mentranslasikan”, supaya jika ada penerjemahan-penejemahan yang jelek, kita bisa sesuaikan, bisa diubah supaya masuk akal, supaya bisa dimengerti oleh penonton kita.

Apa tips yang dibagikan jika mendapat karakter yang tidak biasa, seperti karakter chibi, anak kecil atau monster?

Eksplorasi, lalu menganalisis perannya seperti apa, meniru, impersonate, terus kita latihan, itu aja sih. Kalau gak begitu cocok pasti gak dapet perannya.

Apakah platform streaming juga ikut andil dalam proses perekrutan seiyu atau cuma peran studio saja?

Kadang-kadang platform ikut andil, kadang-kadang hanya studionya. Jadi berbeda tergantung proyeknya.

Lalu tips dan trik apa saja yang mau dibagikan kepada mereka yang mau menjadi seiyu?

Banyak ikut pelatihan, banyak ikut komunitas, latihan, liat di media sosial, branding di media sosial, itu yang paling penting.

Lalu jika tidak bisa mengikuti kelas dubbing karena keterbatasan dana, trik apa saja yang bisa dilakukan untuk melatih vocal?

Sekarang sudah banyak pelatihan-pelatihan gratis di media sosial media, di YouTube, banyak tuh. Kalau secara gratis itu banyak, pokoknya kalau mau ada kemauan, bisa search di google, di YouTube, di Instagram, di Tiktok, banyak tuh pelatihan, vocalizing gratis tuh banyak, jadi tidak ada alasan lagi.

KAORI Newsline | Terima kasih kepada Ian Saybani

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses