Sebuah kabar mengejutkan datang dari dunia pendidikan Jepang. Lebih dari 800 peserta ujian Bahasa Inggris di Jepang diduga terlibat dalam kasus kecurangan besar-besaran yang terjadi antara Mei 2023 hingga Juni 2025. Kasus ini menyeret nama TOEIC, ujian kemampuan Bahasa Inggris yang umum digunakan di dunia internasional.
Modus Kecurangan yang Tersusun Rapi
Pihak penyelenggara TOEIC, Institute for International Business Communication, menyebut bahwa para peserta menggunakan alamat palsu atau sama dengan pelamar lain untuk memanipulasi lokasi ujian. Hal ini dilakukan agar mereka dapat berkumpul di tempat ujian yang sama dan berkolaborasi dalam melakukan kecurangan. Beberapa peserta bahkan dilaporkan menggunakan alat komunikasi tersembunyi, seperti mikrofon di dalam masker, untuk membagikan jawaban saat ujian.
Dugaan Keterlibatan Kelompok Terorganisir
Salah satu tokoh yang ditangkap adalah Wang Li Kun, mahasiswa asal Tiongkok yang tengah menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Kyoto. Ia diduga menerima pesan dalam Bahasa Tionghoa yang menawarkan bayaran jika bersedia mengikuti ujian TOEIC dengan identitas orang lain. Wang juga dituding menggunakan mikrofon tersembunyi untuk membantu peserta lain, dan bahkan sudah pernah didakwa sebelumnya atas dugaan pemalsuan dokumen pribadi dalam kasus serupa.
Sanksi Tegas Diberlakukan
Sebagai langkah tegas, pihak penyelenggara TOEIC telah membatalkan hasil ujian para peserta yang terlibat dan menjatuhkan larangan mengikuti ujian ulang selama lima tahun. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran baru terhadap sistem pengawasan ujian Bahasa Inggris di Jepang dan mendorong evaluasi ulang terhadap prosedur keamanan yang ada.
Kekhawatiran Terhadap Kredibilitas Ujian
Kasus ini menjadi sorotan publik dan mencoreng kredibilitas sistem ujian Bahasa Inggris di Jepang. Selain merugikan peserta lain yang jujur, kejadian ini memperlihatkan celah yang bisa dimanfaatkan oleh jaringan kecurangan terorganisir. Upaya perbaikan sistem dan peningkatan pengawasan diharapkan mampu memulihkan kepercayaan publik terhadap ujian kompetensi Bahasa Inggris di Jepang.
KAORI Newsline | Sumber