Cross Ange: Tenshi to Ryuu no Rondo
Jumlah Episode: 25
Pengisi Suara: Nana Mizuki (Ange), Tusk (Mamoru Miyano), Hilda (Yukari Tamura), Toshihiko Seki (Embryo), Yui Horie (Salamandinay)
Sutradara: Yoshiharu Ashino
Produser: Mitsuo Fukuda
Penulis Skenario: Tatsuto Higuchi
Musik: Akiko Shikata
Studio: Sunrise

Cross Ange merupakan anime baru buatan Sunrise yang sebelumnya dikenal sebagai studio yang sudah dikenal membuat anime bergenre mecha yang fenomenal seperti Code Geass dan tentunya Gundam. Kali ini Sunrise membuat anime mecha original terbarunya yang berjudul Cross Ange: Tenshi to Ryuu no Rondo. Anime ini menempatkan Mitsuo Fukuda yang dulunya sukses sebagai sutradara Gundam SEED dan sekuelnya Gundam SEED Destiny sebagai produser dan creative director anime ini.

Di dunia dimana perang dan polusi sudah hilang, orang-orang menggunakan sebuah energi bernama “Mana” yang bisa membuat orang tersebut berbagi informasi dengan sekitarnya tanpa ada batasan alat dan juga menggunakan teknologi tersebut untuk memindahkan barang tanpa menyentuhnya. Orang-orang yang tidak bisa menggunakan Mana disebut “Norma” dan mereka adalah orang yang mempunyai kasta terendah di masyarakat. Putri pertama dari Kerajaan Misurugi, Angelise Ikaruga Misurugi atau singkatnya Ange adalah orang yang paling sering menindas Norma, tidak sampai ulang tahunnya yang ke-enam belas dimana kakaknya membuka rahasia bahwa Ange adalah seorang Norma juga. Ange pun dibuang ke Arzenal dimana dia harus membasmi naga yang menyerang Arzenal dan mengikuti hidup sebagai Norma.


Anime ini merupakan anime Fukuda yang pertama setelah mengerjakan Gundam SEED, bayang-bayang Gundam SEED bisa terlihat dari robot yang dipakai oleh Norma untuk melawan Dragon, Para-Mail. Desain robot yang dipakai Ange untuk bertarung, Vilkiss sangat mirip dengan Strike Freedom Gundam yang muncul di Gundam SEED. Kemiripan karakter juga muncul di anime ini, karakter protagonis laki-laki satu-satunya Tusk mirip dengan Kira Yamato dan mereka pun berbagi takdir yang sama, Tusk dan Kira sama-sama bisa hidup lagi setelah disangka mati. Hal-hal yang bermunculan di anime ini sudah muncul di banyak anime seperti Code Geass dimana motif balas dendam Ange hampir mirip dengan Lellouch, mereka sama-sama dibuang oleh keluarga kerajaan, berniat membalaskan dendamnya dengan menyerang kerajaan tersebut dan membuat dunia baru yang ideal bagi dirinya. Code Geass dan Cross Ange juga menambahkan unsur supranatural di dalam animenya meskipun keduanya mempunyai landasan mecha dan science fiction yang kuat. Anime ini juga hampir sama dengan Symphogear (yang pengisi suara utamanya sama yaitu Nana Mizuki) dimana lagu andalan akan dinyanyikan jika ingin mengaktifkan suatu kekuatan tertentu.
Anime ini mendiskreditkan perempuan dengan menggangap bahwa perempuan hanya menjadi objek pemuas untuk laki-laki seperti Ange yang selalu disiksa dan menjadi alat pemuas nafsu Embryo dan juga banyaknya adegan yuri yang sedikit berlebihan serasa menonton soft porn. Plot hole menjadi hal yang tidak dapat dielakkan dalam anime ini terutama di ketidak jelasan bagaimana Tusk yang bisa hidup kembali setelah ditembak dan konsep time travel yang kurang masuk akal. Cerita di Ange sendiri dibangun dengan kurang terstruktur sehingga cerita terkadang bisa langsung bergerak ke bagian berikutnya tanpa menjelaskan penyelesaian cerita sebelumnya. Anime ini ingin sekali membuat cerita yang membuat penonton terkejut dengan menambahkan twist, sayangnya twist di anime ini alih-alih membuat terkejut twist di anime ini malah terkesan jadi angin lalu saja. Cerita di anime ini awalnya mempunyai premis yang cukup lumayan meskipun dihantam dengan fanservice yang berlebihan tiap minggunya sehingga fanservice seolah menutup landasan awal cerita anime ini.

Cross Ange kurang bisa mengontrol cerita dengan baik sehingga anime ini banyak sekali menemui plothole dan fanservice berlebihan yang muncul di hampir setiap episode yang memancing lawakan di dunia maya. Anime ini juga dikerjakan dengan terburu-buru, terbukti waktu memasuki paruh kedua Cross Ange Fukuda sempat kewalahan menangani Ange karena stafnya banyak yang mengambil liburan panjang di hari Natal dan menggunakan kembali adegan pembuka paruh pertama karena adegan pembuka paruh kedua belum rampung dan baru selesai setelah paruh kedua berjalan selama empat episode. Semua hal di atas menjadikan Cross Ange: Tenshi to Ryuu no Rondo masuk ke tontonan yang so bad namun semua itu bisa menjadi suatu guilty pleasure ketika kita menonton anime ini seperti yang Embryo-sama katakan dalam gambar di bawah ini.
KAORI Newsline | oleh Luthfi Suryanda Atmojo | Penulis adalah mahasiswa Sastra Jepang Universitas Padjajaran. Saat ini aktif menulis tentang musik pop Jepang dan indie/alternative music di situs creativedisc.com
At least, pada akhirnya, ceritanya tentang dapatkan batu akik bonus super robot wwww
bagaimana Tusk yang bisa hidup kembali setelah ditembak dan konsep time travel yang kurang masuk akal.
> karena dia keturunan Kira Jesus Yamato. ‘Kan kelihatan banget mereka ingin membuat Tusk seperti Kira.
> di mana-mana konsep perjalanan waktu ga ada yg masuk akal karena itu fiksi.