Kaoriporter : Workshop Seiyuu Universitas Pakuan Bogor 12 Juni 2011

5

Ada banyak festival bertemakan Kebudayaan Jepang di Indonesia baik itu yang diselenggarakan oleh sekolah, universitas, sampai Event Organizer tertentu. Berbagai ragam acara disajikan dari peragaan Cosplay, pementasan musik Jepang, Bon Odori, workshop komik, hingga masakan Jepang. Namun masih jarang sekali acara yang mengangkat tema tentang pengisian suara atau dubbing. Padahal dubbing adalah elemen yang sangat penting dan vital dalam pengerjaan sebuah film animasi dan sangat menarik untuk diangkat menjadi salah satu jenis acara dalam festival kebudayaan Jepang yang terkenal dengan industri animasinya yang sudah mendunia.

San San Taru Matsuri Jindofesst 2011

Adalah San San Taru Matsuri Jindofest 2011. Festival Jepang yang berarti kecerahan bagi masa depan yang lebih baik yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang Universitas Pakuan (HIMJA) pada tanggal 11-12 Juni 2011 ini ikut mengadakan workshop bertemakan dubbing sebagai salah satu ragam acaranya. Dengan mengundang dua orang Seiyuu yang sudah berpengalaman dalam dubbing film-film asing termasuk Anime Jepang yakni Agus Nurhasan (Hikaru no Go, Eureka 7, The Song of Tentomushi) dan Hana Bahagiana (Naruto, One Piece, Digimon Tamers) serta Yunita Dian selaku penerjemah serial Doraemon dan TV Champion sebagai narasumber, acara ini diselenggarakan di Auditorium Universitas Pakuan jam 10.00 WIB sebagai bagian dalam Festival San San Taru Matsuri Jindofest 12 Juni 2011.

Penulis (kiri) Bersama Mi-chan (kanan) selaku penggagas acara

Adalah Mi-chan yang menggagas acara ini. Mahasiswi Sastra Jepang yang juga pengagum Rahmad Ilmanto ini sengaja mengusulkan workshop bertemakan dubbing supaya masyarakat bisa lebih mengenal dunia dubbing di Indonesia serta memberikan informasi begi mereka yang tertarik akan dunia dubbing. Awalnya acara yang diusulkan adalah lomba dubbing. Namun karena keterbatasan sarana dan masih kurangnya pengalaman acarapun akhirnya diganti menjadi workshop seminar mengenai dubbing. Didasari atas keinginan untuk memberikan sesuatu yang baru, pihak panitiapun segera menyambut usulan Mi-chan tersebut.

Jalannya Acara. Nampak Kak Agus selaku narasumber tengah memberikan materi

Sensei Dian tengah memberikan materi

Dalam acara yang berlangsung selama satu setengah jam ini Kak Agus dan Kak Hana sama-sama bercerita mengenai pengalaman mereka masing-masing sebagai seorang Seiyuu profesional berikut juga tips-tips dan ilmu dalam seni mendubbing seperti jalannya proses dubbing berikut tips untuk bisa terjun di dunia dubbing. Sementara itu Sensei Dian yang juga adalah Dosen Sastra Jepang ini memberikan materi berupa penerjemahan Anime ke dalam Bahasa Indonesia. Terdapat juga sesi tanya jawab kepada para narasumber dan sesi latihan di mana peserta diberikan kesempatan untuk melakukan tes dubbing. Bagi peserta yang bisa memberikan performa terbaik maka ia berhak mendapatkan doorprize dari panitia.

Pemberian Doorprize

Para peserta berfoto bersama Sensei Yunita Dian (mengenakan Haori warna kuning)

Kesan dan pesan

Tampak antusiasme peserta begitu besar dalam mengikuti acara ini. Bahkan pihak panitia yang pada awalnya hanya mencatat peserta sebanyak 80 orang justru mendapati acara dipenuhi sampai hampir 100 orang peserta. Sambutan peserta terhadap narasumberpun beragam. Banyak di antara mereka yang terkagum-kagum melihat langsung dari dekat orang-orang yang selama ini menyuarakan karakter anime di TV. Bahkan ada di antara mereka yang memiliki kesan mendalam seolah sedang berhadapan langsung dengan karakter anime itu sendiri.

Sertifikat keikutsertaan Workshop Seiyuu (Courtesy of Ida Lubis)

Penulis bersama Kak Hana dan Kak Agus seusai acara

Secara keseluruhan, acara yang berakhir pada jam 10.30 WIB ini dapat berlangsung dengan lancar. Para peserta masing-masing diberikan sebuah sertifikat sebagai tanda keikutsertaan workshop. Satu hal yang agak disayangkan adalah durasi acara yang terlalu singkat hanya satu setengah jam saja. Namun secara keseluruhan acara dapat berakhir dengan memuaskan sambil memberikan pelajaran dan pengalaman baru yang berharga bagi tiap-tiap peserta. Diharapkan acara seperti ini bisa diadakan lagi pada festival-festival selanjutnya.

KAORI Newsline | Teks oleh Dody Kusumanto

5 KOMENTAR

    • Tergantung ada yang mengundang atau tidak. Kalau ada saya dengan senang hati akan membantu sebisa saya. BTW rowkshop serupa akan diadakan di UGM sekitar September mendatang.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses