Selama 3 hari penyelenggaraan Popcon Asia 2015, 7-9 Agustus di JCC Senayan, tidak sedikit eksibitor dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Korea Selatan yang datang berpartisipasi. Beberapa di antaranya merupakan comic artist, mewakili Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun ingin berkolaborasi memajukan komik di negaranya.
Salah satu artis yang hadir adalah Jerry Hinds, Presiden dari Association Comic Artist Singapore. Jerry mengatakan bahwa ia datang ke Popcon Asia untuk memperluas pasar komik dan jasa sketching yang ia miliki. Menurutnya Indonesia memiliki potensi yang tidak dimiliki oleh Singapura.
“Indonesia memiliki banyak populasi penduduk, sehingga pasar komik pun bisa tumbuh semakin besar. Sedangkan Singapura tidak memiliki jumlah penduduk sebanyak Indonesia sehingga pasar di sana sulit berkembang,” kata Jerry.
Seperti halnya Jerry Hinds, Komikon, sebuah festival komik dari Filipina juga datang ke Popcon Asia 2015 untuk melihat potensi pasar di Indonesia dan juga memperluas relasi.
“Kami datang ke Popcon Asia untuk bertemu dengan rekan-rekan se-Asia. Ke depannya, kami ingin mengundang comic artist Indonesia untuk hadir pula di acara kami. Kami juga ingin belajar mengenai potensi komik kami di Indonesia, serta bagaimana berkolaborasi dengan para komikus Indonesia,” kata Lee Lagmadeo, Kepala Divisi Keuangan, Komikon.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Mior Azhar, perwakilan Pekan Kartun yang datang dari Malaysia. Mior mengatakan bahwa ia sengaja datang ke Popcon Asia selain untuk mempromosikan komik asal Malaysia di Indonesia, juga ingin melihat bagaimana kondisi industri komik di sini.
“Saya berharap atmosfer komik di Malaysia juga bisa seperti di Indonesia,” menurut Mior.
Ketiga eksibitor dari luar Indonesia tersebut mengatakan bahwa tujuan dan harapan mereka mengikuti Popcon Asia tercapai. Jerry Hinds mengatakan bahwa ia merasa sangat senang ketika banyak pengunjung datang ke booth dan mengenal karya-karyanya. Tidak hanya itu, pendapatan Jerry di Popcon Asia juga sangat bagus. Banyak pengunjung yang menggunakan jasanya untuk membuat sketch action figure.
Menurut Sunny Gho, Managing Director Kosmik Publishing dan salah seorang penggagas Popcon Asia, ajang ini merupakan sebuah marketplace yang mempertemukan antara pelaku industri dengan penggemar sekaligus pemangku kepentingan lain di industri. Ke depannya, ia berharap Popcon dapat menjadi wadah bagi lebih banyak pekerja kreatif dari seluruh dunia, untuk mengembangkan industri kreatif Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Sekilas Tentang Popcon
Popcon Asia atau Popular Culture Convention, adalah festival terbesar di Asia untuk konten terkait industri kreatif, terutama komik, mainan, film, dan animasi dari kreator lokal dan internasional. Popcon Asia bertujuan mengembangkan hak kekayaan intelektual para kreator Indonesia, dan mempromosikannya ke dunia. Pada tahun 2015 ini, Popcon akan diselenggarakan untuk yang keempat kalinya pada Jumat-Minggu, 7-9 Agustus 2015 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan. Acara ini merupakan proyek bersama antara beberapa perusahaan yang bergerak di industri kreatif seperti Revata, Fabula, Kibar, Kreavi, Layaria, Pionicon, dan Plastic Culture. Selama tiga hari, Popcon Asia 2015 yang juga didukung oleh oleh Korean Cultural Center (KCC), Institut Français d’Indonésie (IFI), dan Akademi Samali.
KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan merupakan dari sudut pandang pihak pemberi siaran pers sehingga tidak ada kaitannya dengan kebijakan editorial KAORI Newsline.