Setelah pada tahun 2013 lalu muncul Petualangan Si Adi, kini hadir satu lagi anime karya anak-anak SMK yang kali ini dikabarkan akan hadir di layar kaca. Inilah Pasoa dan Sang Pemberani.
Dibuat oleh para siswa SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Pasoa dan Sang Pemberani bercerita tentang seekor hewan mitologi bernama Pasoa yang berwujud paduan dari beberapa hewan di Indonesia. Dia hadir untuk melindungi kekayaan khayati di Indonesia. Film ini memiliki pesan bahwa semua orang harus menjaga kekayaan alam Indonesia sekaligus memperkenalkan kekayaan dongeng tradisional yang berakar di masyarakat Indonesia. Sementara soundtrack dari film animasi ini dilantunkan oleh Isyana Sarasvati.
Anime ini rencananya tayang di salah satu televisi nasional antara bulan Juli atau Oktober mendatang dengan durasi 30 menit.
Pembuatan anime itu sendiri, dilakukan di studio yang dibangun di SMK RUS. Studio yang diberi nama RUS Studio Animation itu untuk mendukung kurikulum kejuruan animasi yang ada di sana. Studio tersebut berdiri juga karena didukung Djarum Foundation dan Autodesk dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H Serad mengutarakan, studio animasi ini nantinya menerapkan kurikulum yang dikembangkan, sesuai dengan kebutuhan industri animasi. ”Yakni pembuatan film animasi tiga dimensi atau 3D animation, yang berbasis film kebudayaan atau sejarah,” katanya.
Dalam peresmian RUS Animation Studio, hadir Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI Triawan Munaf, Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud RI Mustaghfirin Amin, Direktur Perum Produksi Film Negara (PFN) Shelvy Arifin, Bupati Kudus H Musthofa, Program Manager or Indonesia Autodesk Education Yuli Setiawati, Managing Director SMBC Ryuji Nishisaki, dan Vice President Director Djarum Foundation Agus Siswanto Wibawa, serta Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H Serad.
”Studio ini mampu mengerjakan seluruh rangkaian proses pembuatan film animasi 3D. Mulai daripembuatan naskah, storyboard, dan desain karakter,” papar Serad.
Dia melanjutkan, setelah persiapan selesai dilakukan, maka dilanjutkan dengan tahap produksi. Mulai pembuatan model karakter, tekstur, gerakan, hingga efek visual dan pencahayaan.
Serad mengatakan, dengan adanya studio tersebut, tentunya dapat membekali talenta dalam hal penggunaan piranti lunak desain 3D, untuk membuat ide.
”Yang penting ialah kami melakukan ini untuk menyiapkan para siswa menuju karir yang cemerlang pada industri media dan hiburan dunia,” katanya.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI Triawan Munaf yang hadir dalam acara itu mengatakan, dengan adanya studio pembelajaran animasi ini, nantinya bisa mendongkrak ekonomi bagi lulusan SMK Raden Umar Said.
”Selain bekerja di bidang film animasi, pendidikan animasi ini nantinya juga bisa mendongkrak ekonomi. Yakni mereka bisa bisa membuat aksesoris, pernak-pernik, games, dan sejenisnya. Sehingga produk tersebut akan bisa menghidupkan seseorang,” katanya.
Triawan mengatakan, bila disangkutpautkan dengan ekonomi kretaif, itu memang bisa. Yakni di mana kreativitas tersebut dapat menimbulkan nafas perekonomian. Sehingga perekonomian mereka didasari dari kreativitas diri yang sudah diasah saat masih sekolah.
Dengan adanya kurikulum perfilman animasi itu, pihaknya sangat berharap supaya nantinya lulusan SMK Raden Umar Said ini, bisa berkreativitas sesuai dengan ilmu yang diajarkan.
”Ya, setidaknya dengan ilmu mereka, nantinya ribuan siswa lulusan ini bisa terhidupi. Yakni berkreativitas yang baik, serta kreativitas tersebut bernilai dan berharga,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk kelanjutan kreativitasnya, maka siswa dibimbing dengan maksimal oleh ahlinya. Supaya saat lulus dapat mengaplikasikan ilmunya.
KAORI Newsline | Courtesy of Gatra, Kompas, Koran Muria, & Tribunnews