Jenggot Tak Mau Dicukur, Malah Tunjangan Gajinya Yang Dicukur

1
Ilustrasi | Sumber: unmissablejapan.com

Dua masinis kereta subway di Osaka pada hari Rabu (9/3) lalu menyatakan gugatan kepada pemerintah kota Osaka. Gugatan tersebut dilayangkan kedua masinis ini karena tunjangan gaji mereka dipotong. Pemotongan ini dilakukan dengan alasan para masinis ini menolak untuk mencukur jenggot mereka.

“Menumbuhkan jenggot merupakan kebebasan individu seperti ketika memilih pakaian atau gaya rambut. Ketentuan tersebut telah melanggar kebebasan yang telah dijamin oleh konstitusi.”, sebuah gugatan yang disampaikan ke Pengadilan Distrik Osaka.

Kedua masinis tersebut telah memiliki jenggot selama lebih dari 10 tahun. Namun, pada 2012 sebuah kebijakan baru dibuat tentang pelarangan jenggot bagi laki-laki. Kebijakan ini diusulkan oleh Walikota Osaka pada waktu itu, Toru Hashimoto.

Karena masinis tersebut menolak untuk mematuhi aturan dan tetap memelihara jenggot mereka, akhirnya mereka mendapatkan nilai evaluasi yang rendah. Hal tersebut berakibat berkurangnya tunjangan gaji dari jumlah yang seharusnya diterima.

“Saya tidak pernah lupa untuk merapikan jenggot saya dan tidak pernah sekalipun ada penumpang yang melakukan komplain tentang hal tersebut. Saya tidak terima jika dikatakan tidak merawat diri hanya karena memiliki jenggot”, kata salah satu masinis.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan bahwa standarnya adalah membuat para penumpang menggunakan kereta api subway dengan nyaman dan tidak ada hal yang berlebihan.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses