Bosan Hidup, Seorang Pria Tusuk 6 Orang di Akihabara

0

Tokyo, Kabar Anime Indonesia – Seorang pria yang dilaporkan merasa bosan dengan kehidupannya menikam secara membabi-buta beberapa pejalan kaki di Tokyo sehingga menewaskan 6 orang dan menciderai 12 orang lainnya. Serangan yang dilancarkan pada jam makan siang di Tokyo, Minggu (8/6), berlangsung setelah Tomohiro Kato (25) mengendarai sebuah truk dan melindas 3 orang di distrik Akihabara.

Sambil mengerang penuh amarah, pria ini membabat dan menikam kerumunan orang yang sedang berbelanja di distrik Akihabara yang lengkap dengan produk elektronik setelah keluar dari truk yang dikemudikan. “Ia berteriak saat menikam orang di sekitarnya secara serampangan,” aku salah satu saksi mata ke NHK.

Polisi memastikan 6 orang tewas, 5 diantaranya pria dan satu lainnya adalah perempuan. Namun, polisi tidak dapat menjelaskan apakah korban tewas akibat tikaman atau dilindas oleh truk yang dikendarai Tomohiro Kato.

NHK melaporkan korban cidera ke-7 meninggal dunia. Namun, polisi belum dapat memastikan laporan tersebut. Polisi telah meringkus Tomohiro Kato di lokasi kejadian pembantaian.

“Tersangka mengaku datang ke Akihabara untuk membunuh orang. Ia merasa bosan dengan kehidupannya dan muak terhadap segala sesuatu,” jelas juru bicara Kepolisian Metro Tokyo.

Laporan beberapa kantor berita setempat semula menyebut Tomohiro Kato sebagai salah satu anggota geng. Namun, NHK menerangkan pria tersebut bukan anggota geng.

Si penikam yang menewaskan tujuh orang di keramaian kawasan bisnis elektronik dan game di Tokyo ternyata susah sesumbar lebih dulu sebelum beraksi. Niat membantai orang sudah di-post di internet beberapa jam sebelum ia beraksi.

Tomohiro Kato, si penikam 17 orang, kata polisi, mengabarkan niatnya itu di layanan forum internet, yang ia kirim melalui telepon selulernya. Pada pesan pertama ia menulis,”Aku akan bunuh orang di Akihabara.”

Pesan berikutnya yang ia tulis berbunyi,”Aku akan menabrakkan mobil ke orang-orang. Jika cara ini gagal, aku akan menggunakan pisau. Selamat tinggal, semuanya.” Begitu pesannya yang dikutip kantor berita Kyodo.

Tak lama kemudian, Kato mengirim pesan lagi melalui ponselnya saat ia berada di Akibahara, persis di kawasan yang ia tuju. Pesannya berbunyi: “Saatnya sudah tiba.”

Benar. Selang 20 menit kemudian, truk 2 ton yang ia kendarai ia tabrakkan ke kerumunan orang. Kawasan pertokoan dan hiburan yang menjadi pusat nongkrong anak-anak muda Tokyo yang gemar internet dan game itu pun jadi kacau-balau.

Sejumlah orang terkabar seketika setelah tertabrak truknya. Lantas Kato keluar sambil membawa pisau. Dengan cepat ia menikam orang-orang yang masih panik itu. Setidaknya, sudah tujuh orang yang tewas, lainnya masih berada dalam perawatan rumah sakitnya.

Polisi berhasil membekuk Kato. Dari pemeriksaan sementara, Kato mengaku sudah muak dengan kehidupan dunia. Namun, polisi masih mendalami motif amuk Kato itu.

Yang pasti, ulah Kato yang gemar game komputer itu menggegerkan Jepang. Perdana Menteri Yasuo Fukuda, Senin, sampai menggelar sidang kabinet terbatas untuk membahas kasus itu, yang tercatat sebagai salah satu tindak kriminal terburuk dalam sejarah pasca-Perang Dunia II di Jepang.

Kasus ini jelas menggegerkan mengingat angkat kriminalitas di Tokyo, dan Jepang pada umumnya, sangat rendah. Di negeri ini tak boleh rakyat punya senjata api. Namun, ulah Kato ini bukan yang pertama.

Pada Maret silam, seorang pria juga menikam serampangan di sebuah mal di daerah timur Jepang, yang mencederai delapan orang. Pada Januari, seorang remaja pria 16 tahun menikam dua orang di kawasan pertokoan.

Semula jarang terjadi, peristiwa penikaman mulai kerap kali terjadi di Jepang beberapa tahun terakhir pada saat meningkatnya angka kasus kriminal kekerasan. Salah satu kasus terburuk diantaranya adalah saat satu pria yang mengalami gangguan kejiwaan menyerang sebuah sekolah dasar di Jepang pada 2001 dan menewaskan 8 murid. Pelaku pembunuhan tunggal itu telah dihukum mati pada tahun 2004.

Dikutip dari Kompas Online dengan sedikit perubahan. Gambar: Getty Images | Akihabara News

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses