Novel Ringan Fate/Apocrypha Diadaptasi Menjadi Seri Anime

0
© Yuichiro Higashide - TYPE-MOON/ FAPC

Satu lagi serial Fate yang akan diangkat menjadi sebuah anime di tahun 2017 ini. Studio A-1 Pictures  mengangkat novel Fate/Apocrypha ke dalam bentuk anime. Jika tidak ada halangan, maka anime ini akan memulai debutnya di Jepang pada tahun 2017.

Untuk menyambut anime tersebut, situs resmi untuk anime tersebut telah dibuka, lengkap dengan jajaran staf dan juga video teaser yang dapat dilihat berikut ini:

http://www.dailymotion.com/video/x56yi2d_fate-apocrypha-tv-anime-pv_tv

Dalam proyek produksi seri anime ini Yoshiyuki Asai didapuk sebagai sutradara. Sementara itu Yuichiro Higashide menangani naskah di anime Fate/Apocrypha ini. Yuri Yamada bertindak menangani desain karakter, dan Masaru Yokoyama ditunjuk untuk menangani musiknya.

Terkait dengan proyek dari franchise Fate ini, majalah Newtype edisi bulan Februari 2017 di Jepang menghadirkan beberapa kolom khusus terkait dengan beberapa proyek tersebut. Dalam majalah tersebut dimuat beberapa informasi mengenai adaptasi film Fate/Stay Night Heaven’s Feel, anime Fate/Grand Order -First Order-, seri anime Fate/EXTRA Last Encore, adaptasi anime dari novel Fate/Apocrypha serta film dari seri Fate/Kaleid Liner Prisma Illya 3rei.

Fate/Apocrypha merupakan seri novel ringan karangan Yuichiro Higashide dengan ilustrasi buatan Ototsugu Konoe. Seri novel ringan ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2013 di event Comiket ke-83. Di Jepang sendiri novel ringan ini telah terbit sebanyak 5 volume. Seri novel ringan ini juga diadaptasi menjadi komik oleh Akira Ishida yang pertama kali terbit pada tanggal 15 April 2016 di Jepang.

Kisah dalam seri Fate/Apocrypha sendiri mengambil tempat di dunia parallel dari seri Fate/Stay Night. Dikisahkan bahwa Holy Grail tidak lagi berada di Fuyuki City sejak selesainya Holy Grail War ketiga yang menyebabkan kejadian di seri Fate/Zero dan Fate/Stay Night tidak terjadi. Oleh karena itu Holy Grail War pun terjadi di tempat lain di mana peperangan yang berlangsung bukan lagi antara 7 master dengan 7 servant saja, namun terjadi perseteruan antara dua faksi, yakni faksi merah dan faksi hitam. Faksi merah merupakan para penyihir dari Asosiasi Penyihir Clock Tower sedangkan faksi hitam adalah sekelompok penyihir Rumania yang menyebut diri mereka sebagai Yggdmillenia, kedua faksi ini berperang demi memperebutkan Holy Grail, alat sihir yang bisa mengabulkan permintaan dari sang pemenang. Dalam perang antara dua faksi ini Holy Grail memanggil 7 servant bagi kedua faksi dan memanggil Jeanne D’Arc sebagai Ruler yang menengahi jalannya Holy Grail War.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses