Kereta api di Jepang boleh tidak mengalami kasus seperti penumpang di atas maupun penumpang tanpa karcis. Masalahnya adalah, "grepe-grepe" alias chikan di dalam KRL ini seakan sudah menjadi tradisi, dan hal ini selalu dicoba untuk dihilangkan.
Intel pun dikirim, dan mulai Senin (14/09) lalu, kampanye "Stop pegang-pegang" di dalam KRL pun dijalankan. Kampanye ini mulai dijalankan di jalur perusahaan JR Saikyou Line dan sejumlah jalur rawan pelecehan lainnya.
Meski jelas-jelas sudah diperingatkan (dan diberitahu akan ada razia), tetap saja ada yang membandel. Di hari pertama operasi ini, masih saja ada yang membandel dan nekat "pegang-pegang".
Tsutomu Yamane (30), pekerja di koran Tokyo Shimbun ini tertangkap basah sedang melakukan tindakan tidak sehat ini. Yamane ketahuan melakukan aksinya terhadap anak SMA (perempuan!) berumur 15 tahun di dalam jalur JR Saikyou Line saat berada di stasiun Shinjuku. Polisi yang bertugas menyatakan, kalau memang dia benar melakukannya, kali ini dia akan mendapat ancaman hukuman yang cukup serius.
Bukan hanya nakal karena nekat melanggar meski tahu ada razia, namun dia termasuk "residivis" dalam bidang ini, setelah pada Desember 2007 lalu juga tertangkap basah polisi karena memegang-megang anak SMA (perempuan!) di jalur KRL yang sama, saat dia masih menjadi seorang fotografer. Ketika itu, kasusnya tidak sampai ke tahap persidangan, karena dia bersepakat damai dengan korbannya.
Bandel!
KAORI Newsline | Sumber Mainichi via http://www.cartoonleap.com/2009/09/15/japan-police-we-warned-and-still-you-grope/
wah wayooo yg suka chikan …… biasanya kayak gini nih