Sinopsis
Setelah insiden dalam upacara pemilihan Nise-emon berakhir, Yasaburo kembali hidup dengan santai bersama keluarganya, sementara Benten pergi berkelana ke luar negeri. Tetapi, keadaan kembali terusik ketika putera Profesor Akadama kembali ke Kyoto, dan mereka berdua nampak masih tidak akur dengan satu sama lain.
Komentar
Kembali ke Kyoto, staf dari musim pertama kembali menggambarkan seluk beluk kehidupan dan relasi sosial masyarakat tanuki dan tengu yang tersembunyi dari pengamatan manusia dengan kaya dan hidup. Hubungan dan konflik keluarga tetap menjadi drama utama ceritanya, tapi kali ini bukan hanya di antara kakak-beradik Shimogamo, melainkan juga antara Profesor Akadama dan anaknya. Hal-hal tersebut digambarkan dengan halus melalui presentasi visual dan dialognya. Bagi penggemar musim pertamanya dapat berharap untuk menemukan kembali hal-hal yang disukai dari musim pertamanya di sini.
Fakta dan Data
Judul lain | The Eccentric Family 2 |
Karya asli | Novel karya Tomihiko Morimi |
Pengisi suara | Ayane Sakura sebagai Kaisei Ebisugawa Hideyuki Umezu sebagai Profesor Akadama Hiroyuki Yoshino sebagai Yajirō Shimogamo Junichi Suwabe sebagai Yaichirō Shimogamo Junji Majima sebagai Nidaime Kikuko Inoue sebagai Tosen Shimogamo Kosuke Hatakeyama sebagai Ginkaku Ebisugawa Mai Nakahara sebagai Yashirō Shimogamo Mamiko Noto sebagai Benten Shūya Nishiji sebagai Kinkaku Ebisugawa Takahiro Sakurai sebagai Yasaburō Shimogamo Takehiko Higuchi sebagai Professor Yodogawa Yōko Hikasa sebagai Gyokuran Yūichi Nakamura sebagai Kureichirō Shimogamo |
Sutradara | Masayuki Yoshihara (The Eccentric Family, Mai no Mahō to Katei no Hi) |
Penulis naskah | Ryo Higaki (Another, Kuromukuro) |
Desainer karakter | Kousuke Kawazura (The Eccentric Family) |
Lagu pembuka | “Nasugamama, Sawagumama” oleh milktub |
Lagu penutup |
|
Studio | P.A. Works |
Situs resmi | http://www.natsume-anime.jp/ |
https://twitter.com/Uchoten2_EN | |
Mulai tayang pada | 9 April 2017 (1300 GMT, 2000 WIB, 2200 JST) |
Screenshot dan Video Trailer



KAORI Newsline | oleh Halimun Muhammad