Akomodasi 1 Juta Penumpang, KCJ Tambah 186 Vending Machine Baru

0
Isi Ulang Minimal Kartu Multi Trip
(Dari kiri ke kanan) Vending Machine khusus KMT dan yang khusus THB di stasiun Juanda. Untuk yang KMT memiliki ukuran yang lebih kecil. | Foto: Fasubkhanali

Pada pertengahan bulan Mei 2017, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memecahkan rekor terbarunya dalam jumlah penumpang sehari. Pada tanggal 15 Mei 2017, jumlah penumpang KRL dalam sehari mencapai lebih dari 1 juta penumpang, tepatnya 1.032.878 penumpang dalam sehari. Jumah yang sangat fantastis jika melihat keadaan infrastruktur penunjang yang masih harus banyak diperbaiki.

Demi mengakomodasi jumlah penumpang yang terus meningkat, KCJ akan melakukan penambahan 186 Commuter Vending Machine (C-Vim). Jumlah ini akan terus bertambah hingga 400 unit sepanjang tahun 2017. C-Vim baru ini digadang-gadang lebih baik secara sistem daripada C-Vim yang lama. Salah satunya adalah sensor pembaca uang yang kini lebih baik karena dapat membaca uang asli atau palsu maupun membaca kerusakan pada uang. Hal ini dikarenakan pada alat yang lama, uang sobek maupun yang ditempelkan kembali masih dapat diterima oleh alat C-Vim yang lama. Selain itu, untuk C-Vim khusus KMT memiliki ukuran yang lebih kecil.

“Pengembangan C-Vim baru ini dilakukan secara bertahap mulai 2017. Kami akan terus menambahkan unitnya seiring dengan peningkatan volume penumpang KRL. Hal ini tentu telah kami perhitungkan dengan matang guna optimalisasi pelayanan,” jelas Direktur Utama KCJ Muhammad Nurul Fadhila.

Mesin C-Vim baru ini merupakan produksi tahun 2017. Alat tersebut dibuat menjadi 2 jenis, yaitu C-Vim khusus untuk Kartu Multi Trip (KMT) dan C-Vim khusus Tiket Harian Berjaminan (THB). Pemisahan ini dilakukan agar tidak ada percampuran antrian antara pengguna THB dengan KMT. Sebelumnya, pengguna KMT sering mengeluhkan mereka harus ikut antrian top up pengguna THB sehingga menambah waktu perjalanan yang seharusnya lebih singkat.

Daftar Stasiun

Sudah Dilengkapi C-Vim Akan Dilengkapi C-VIm
Jakarta Kota Kebayoran Jayakarta
Juanda Serpong Jatinegara
Manggarai Parungpanjang

Cilebut

Pondok Cina Maja Bojong Gede
Bogor Depok Univ. Indonesia
Sudirman Cibinong Lenteng Agung
Pondok Ranji Tanjung Barat Tebet
Palmerah Univ. Pancasila Pasar Minggu
Pondok Ranji Pasar Minggu Baru Tanah Abang
Bekasi Duren Kalibata Sudimara
Kranji Cawang Kalideres
Tangerang Cikini Cisauk
Poris Gondangdia Karet

Sawah Besar

Grogol
Mangga Besar Pesing

 

Dengan bertambahnya jumlah C-Vim, maka jumlah stasiun yang memiliki fasilitas C-Vim juga bertambah. Sejak awal digunakannya C-Vim pada akhir 2015, sebanyak 13 stasiun telah dilayani 50 alat C-Vim. Setelah adanya penambahan 186 C-Vim, secara keseluruhan akan ada 43 stasiun yang dipasangkan alat C-Vim. Selain itu, fasilitas C-Vim yang sudah ada di beberapa stasiun akan ditambah dengan alat yang baru.

Stasiun yang akan mendapatkan tambahan C-Vim yaitu Stasiun Bogor dari 8 unit menjadi 17 unit, Stasiun Jakarta Kota dari 9 unit menjadi 12 unit, Stasiun Manggarai dari 3 unit menjadi 4 unit, Stasiun Bekasi dari 3 unit menjadi 4 unit serta stasiun Tanah Abang akan dipasangkan 4 unit. Unit-unit ini akan melengkapi unit-unit C-Vim yang sebelumnya telah ada di stasiun.

“Dengan menghadirkan C-Vim di semakin banyak stasiun, kami berharap pengguna terbiasa melakukan transaksi e-ticketing di mesin ini.”, ungkap Fadhil.

Seiring penambahan fasilitas ini, KCJ juga akan secara bertahap mengurangi jumlah loket dan paling tidak hanya menyisakan 1 loket. Sisa loket ini akan melayani penjualan KMT serta layanan informasi. Pengurangan loket sebelumnya telah dilakukan di beberapa stasiun yang telah terlayani oleh C-Vim, seperti Bogor, Manggarai, Bekasi dan beberapa stasiun lainnya.

Penumpang mencoba membeli THB di C-Vim yang baru | Foto: Fasubkhanali

Kebijakan tentang pengurangan loket ini sejalan dengan perilaku kebutuhan pengguna di stasiun-stasiun tersebut yang semakin paham menggunakan C-Vim serta bertambahnya pengguna KMT. Untuk jangka panjang, stasiun-stasiun KRL akan dilayani alat C-Vim dan 1 loket ini akan menjadi contoh dukungan sektor faslitas publik khususnya operator dan para pengguna KRL terhadap program pemerintah mewujudkan masyarakat non-tunai dan moderinisasi sistem transaksi.

Berbagai pengembangan dalam pelayanan KRL masih akan terus dilakukan KCJ guna menjadi pilihan utama dalam transportasi perkotaan. Pembaruan sejumlah fasilitas di atas diharapkan memberi semakin banak kemudahan bagi masyarakat yang bertransportasi dengan KRL.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses