Summer 2017 Anime: Centaur no Nayami

0
© 2017 Kei Murayama / Tokuma Shoten · Hekki city thought board of education

Sinopsis

Centaur no Nayami bercerita tentang Himeno, gadis centaur yang manis dan pemalu. Di dunianya semua orang adalah Ajin (demi-human) dan semua teman sekolahnya adalah makhluk yang beraneka ragam, mulai dari memiliki tanduk, sayap, ekor, halos atau bagian tubuh supernatural lainya. Meskipun memiliki elemen demikian Himeno bersama sahabatnya Nozomi dan Kyouko, menjalani kehidpan sehari-hari dan sekolahnya yang menyenangkan

Komentar

Belakangan ini judul anime dengan perpaduan antara genre monster girl dan slice of life sedang naik daun. Lihat saja pada summer 2015 ada Monster Musume no Iru Nichijou (Momunsu) dan Jitsu wa Watashi wa, sedangkan pada winter 2017 ada Demi chan wa Kataritai dan Kobayashi-san Chi no Maid Dragon. Pada musim ini hadir Centaur no Nayami dengan genre serupa, namun tidak serta merta sama. Para penyuka monster girl kemungkinan langsung mendaftarkannya sebagai tontonan musim ini.

Dari segi cerita anime ini terasa ringan, tidak absurd namun tidak monoton. Fan-service? tentu ada, bahkan di detik pertama episode dimulai saja langsung “nge-gas” namun tidak se-saru dan sesering momunsu. Bagi yang berharap ini anime ecchi jangan kecewa dulu karena nilai jualnya bukan di adegan fan-service. Seperti judulnya yang diartikan “Kekhawatiran si Centaur” alias protagonisnya, Himeno si gadis setengah kuda yang manis dan super polos, episode perdananya dibagi menjadi skit-skit yang menonjolkan problematika masa SMA tiap tokohnya:  Himeno yang khawatir akan berat badannya, perasaan si draconid, Nozomi terhadap himeno serta fisik si manusia kambing, Kyouko yang tidak punya daya tarik dan gampang ngos-ngosan.

Perbedaan besar judul ini dengan genre serupa sebelumnya adalah keabsenan manusia. Semua warga dunianya adalah Ajin yang merupakan produk evolusi dari mamalia bertungkai 6 sedangkan manusia yang seharusnya berasal dari mammalia bertungkai 4 telah punah, tidak pernah ada dan dianggap sebagai mitos.  Sehinga tidak ada konflik yang disebabkan perbedaan kultur antara manusia dengan Ajin yang berusaha beradaptasi dan menempatkan diri di tengah masyarakat. Bagaimana dengan antar-rasnya sendiri? Nampaknya perdamaian dan kerukunan antar ras sangat dijaga, bahkan ditunjukkan ketika Kyouko yang kecapaian, menolak tawaran Himeno untuk menungganginya karena bisa dianggap perbuatan persekusi. Suatu nilai moral yang dapat dipetik demi menjaga persatuan bangsa ajin.

Meski secara visual, kualitas gambarnya terasa agak kurang di beberapa adegan, terutama penggambaran karakter figuran dan lingkungannya nampak kasar dan kaku, penggambaran tokoh nya cukup menarik dan dapat menonjolkan sifat dan karakter mereka.

Tertarik mengikuti keseharian Himeno dan kawan-kawan melewati kekhawatiran mereka? Nantikan Centaur no Nayami untuk 11 episode ke depan.

Fakta dan Data

Judul Lain セントールの悩み~Centaurs Worries~
Karya Asli Manga dari Centaur no Nayami karya Murayama Kei
Pengisi Suara Akane Kiryu sebagai Shino
Atsumi Tanezaki sebagai Chigusa Mitama,Chiho Mitama,
Chinami Mitama
Daisuke Motohashi sebagai Chidori Hyappo
Emi Miyajima sebagai Mitsuyo Akechi
Haruka Shiraishi sebagai Kyōko Naraku
Honoka Kuroki sebagai Inukai
Seria Fukagawa sebagai Himeno Kimihara
Takaki Ōtomari sebagai Makoto Komori
Tomoya Yano sebagai Yutaka Nekomi
Yūki Kuwahara sebagai Nozomi Gokuraku
Yuna Kamakura sebagai Manami Mitama
Yuu Ayase sebagai Quetzalcoatl Sassassul
Sutradara Konno Naoyuki (togainu no chi – Bloody Curs)
Penulis Skenario Touko Machida (DIVE!!, Akame ga KILL!, Lucky Star)
Desain Karakter Hidenori Shibuya (Kimi ni Todoke)
Lagu Pembuka “Oshiete Darwin” oleh Purely Monster
Lagu Penutup “Edelweiss” oleh Asaka
Studio Haoliners Animation League
Situs Resmi http://centaur-anime.com/
Twitter @Centaur_anime
Mulai tayang pada 9 Juli 2017 (1300 GMT / 2000 WIB / 2200 JST)

Screenshot dan Trailer

© 2017 Kei Murayama / Tokuma Shoten · Hekki city thought board of education
© 2017 Kei Murayama / Tokuma Shoten · Hekki city thought board of education
© 2017 Kei Murayama / Tokuma Shoten · Hekki city thought board of education
© 2017 Kei Murayama / Tokuma Shoten · Hekki city thought board of education
© 2017 Kei Murayama / Tokuma Shoten · Hekki city thought board of education

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.