Progres pembangunan transportasi umum berbasis rel di Jakarta atau yang biasa dikenal dengan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berjalan cukup baik. Hingga kini, hampir 75% pekerjaan fisik MRT sudah terselesaikan. Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat berharap pihak MRT Jakarta dapat menyelesaikan pekerjaan fisik ini hingga 90% pada Mei 2018 mendatang.
Djarot telah menjamin bahwa semua pekerjaan sipil yang berkaitan dengan proyek MRT Jakarta ini akan terselesaikan pada bulan April hingga Mei 2018. Selain itu, dirinya berharap agar sarana kereta untuk MRT Jakarta ini datang pada sekitar bulan Mei hingga Juni 2018 sehingga kereta-kereta tersebut dapat segera diuji coba dan dioperasikan saat Asian Games berlangsung.
“Sehingga waktu Asian Games belum bisa dibuka untuk masyarakat. Tapi untuk official menikmati masih bisa. Untuk masyarakat belum,” ujar Djarot seperti dilansir dari Berita TRANS.
Walau progresnya positif, namun masih ada kendala yang terjadi dalam proyek ini, salah satunya adalah kendala pada Stasiun Haji Nawi mengenai pembebasan lahan yang masih stuck dalam perundingannya. Opsi lain pun disiapkan apabila masalah tersebut tidak selesai.
Djarot menegaskan akan kembali melaksanakan banding mengenai keputusan PTUN yang memenangkan penggugat atas tanah Stasiun Haji Nawi. Penggugat tersebut mematok harga tanah di sana hingga 60 juta rupiah per 1 meter persegi, namun Djarot meyakini harga tanah di sana paling tinggi hanya 30 juta per 1 meter persegi.
Proyek MRT Jakarta ini diharapkan selesai tepat pada waktunya agar masyarakat dapat segera menikmati transportasi umum baru dan juga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jalanan Ibukota.
Cemplus Newsline by KAORI