BEKRAF Usung Archipelageek: Hadirkan 12 Game Developer di Popcon Asia 2017

3

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) kembali berpartisipasi pada event Popcon Asia 2017, sebuah ajang promosi dan pemasaran pop culture terbesar dan berskala internasional. Kegiatan ini diselenggarakan pada 5-6 Agustus 2017 di Jakarta Convention Center. Popcon ASIA 2017 ini akan dimeriahkan oleh berbagai produk game dan komik dan mechandise terbaru hasil karya para pelaku kreatif dari Indonesia, Jepang, Amerika, Perancis, Singapura, Korea, Thailand, Malaysia, Australia dan Belanda.

Selama 2 tahun terakhir BEKRAF hadir di Popcon Asia dan tahun ini BEKRAF memberikan kesempatan kepada 12 pembuat game yang dikoordinir oleh Asosiasi Game Indonesia (AGI) dengan mengusung label Archipelageek. Sebelumnya BEKRAF telah melakukan Open Call bekerjasama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) menghasilkan total 48 peserta yang dikurasi menjadi 12 pelaku dalam waktu kurang lebih 1 bulan yang berasal dari Jakarta, Bandung, Tangerang dan Surabaya. Ada 12 pengembang game yang dihadirkan oleh BEKRAF, yaitu:

Kategori PC dan Console:

Fallen Leggion (Wilson Tjandra, Founder)

Celestial Tales Howl of the Ravager (Cipto Adiguno, Founder)

Orbiz (Made Wira Aditya & Hendrianto Kusuma, Founder)

Psyburst (Samuel Sugiarto)

Kategori Mobile:

Bumbu Cinta (Arief Widhiyasa, Co Founder)

Bubur Ayam Rush (Romi Fauzi, Co Founder)

Bunbu Dance Tour (Anthony Wibisono, Founder)

CHIPS: Monster Tap! (Victorio Primadi, Founder & CTO)

Kategori Upcoming:

Forged of Blood (Joe, Executive Producer & Chief Geek; Igor, Creative Director; Milo, Lead Game Designer)

Legrand Legacy (Henry William Winata, Founder Game Designer, Creator)

Hollywhoot (Boy Dozan, Founder; Joseph Putra, Co-Founder)

NOCTN (Adrianus Kevin Kusuma, Founder)

Pada tahun 2016, dari sekitar 50 karya game yang dihasilkan perorangan, kelompok dan perusahaan yang mendaftar terseleksi 8 pengembang game yang mempunyai kesempatan memamerkan produknya melalui bendera Indische Partij.

Archipelageek – sebagai nama program keseluruhan keikutsertaan BEKRAF di Popcon Asia 2017 menjadikan Indonesia yang sudah terkenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state) yang diasosiasikan dengan sebutan slang atay panggilan pekerja kreatif teknologi. Konsep Archipelageek ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai ikon potensi bidang teknologi dan digital yang secara aktif menginisiasikan beberapa produk-produk aplikasi digital.

Menutur Direktur Pemasaran BEKRAF Josua Mulia Simandjuntak industri game Indonesia akan sejajar dengan produk impor. Untuk itu perhelatan Popcon Asia ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan, sekaligur sebagai wadah pertemuan antar sesama gamer di dalam dan luar negeri.

Aplikasi dan pengembang permainan atau sering disebut dengan aplikasi dan pengembang game merupakan salah satu  subsektor prioritas fokus BEKRAF untuk dikembangkan baik dari segi promosi, publikasi maupun citra pelaku kreatif itu sendiri. Terbentuknya BEKRAF merupakan optimisme pemerintah bahwa ekonomi kreatif pasti akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.