Integrasi Antarmoda di Stasiun Tebet Semakin Solid

0
Di hall arah Kampung Melayu yang terintegrasi dengan bus pengumpan Transjakarta rute 5B (St. Tebet - Kp. Melayu - St. | Foto: Fasubkhanali

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator Kereta Rel Listrik (KRL) beberapa waktu lalu telah menyelesaikan pembangunan tiga hall baru di Stasiun Tebet. Pembangunan hall baru ini dilakukan dalam rangka memudahkan akses antara Stasiun Tebet dengan moda transportasi lainnya, salah satunya Transjakarta.

Sebelumnya, Stasiun Tebet hanya memiliki satu akses masuk-keluar di sisi Utara yang mengarah ke Casablanca. Kini, sudah dibangun dua hall baru yang mengarah ke Kampung Melayu dan Jalan Tebet Raya sehingga penumpang memiliki 3 akses masuk maupun keluar di Stasiun Tebet.

Hall yang mengarah ke Kampung Melayu dan Casablanca merupakan akses langsung yang menuju pemberhentian bus pengumpan Transjakarta. Untuk yang menuju Kampung Melayu, terdapat bus Transjakarta rute 5B (St. Tebet – Kampung Melayu – St. Tebet). Untuk arah Casablanca terdapat 3 variasi rute bus Transjakarta, yaitu 6C (St. Tebet – Kuningan – Karet – St. Tebet), 6D (St. Tebet – Underpass – Karet – St. Tebet) dan 6E (St. Tebet – Mega Kuningan – Karet – St. Tebet).

Dengan beroperasinya 3 hall baru tersebut, saat ini masyarakat pengguna jasa KRL yang khususnya turun dan naik di Stasiun Tebet mencapai angka sekitar 70.000 penumpang per hari. Pengguna KRL di Stasiun Tebet kini memiliki akses untuk keluar dan masuk stasiun yang akan langsung menuju ke angkutan lainnya untuk berpindah moda transportasi.

Hal ini sesuai dengan koordinasi bersama antara KCI, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Pemda terkait perihal penataan ulang Stasiun Tebet. Stasiun Tebet bisa menjadi contoh implementasi konsep penataan kawasan dengan mengedepankan integrasi antarmoda transportasi.

Dengan bertambahnya area hall keluar-masuk penumpang, maka fasilitas transaksi untuk penumpang seperti gate dan perangkat loket juga bertambah sehingga alur keluar masuk penumpang lebih baik. Sebelumnya, Stasiun Tebet hanya meiliki satu area untuk keluar-masuk stasiun dengan fasilitas sebanyak 12 gate dan 3 loket. Dengan pembangunan 3 area baru ini, secara total saat ini Stasiun Tebet memiliki fasilitas 24 gate, 4 loket dan 9 unit perangkat transaksi tiket mandiri atau biasa disebut Vending Machine. Selain itu, sejak pertengahan 2017 mulai dibangun terowongan bawah tanah sebagai akses penumpang berpindah peron.

Seluruh penataan ulang tersebut diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan pengguna jasa yang mengalami peningkatan cukup tinggi di Stasiun Tebet ini. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, jumlah pengguna jasa di Stasiun Tebet saat ini meningkat hingga 50 persen dibandingkan tahun 2017. Setelah implementasi yang dilakukan dilakukan di Stasiun Tebet, KCI akan terus menyiapkan sejumlah stasiun lainnya untuk mendukung integrasi antarmoda.

Cemplus Newsline By KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses