Setelah sebelumnya diumumkan bahwa INKA yang akan menggarap rangkaian LRT Jabodebek yang akan dikelola KAI, pada Kamis (18/1) bertempat di pabrik INKA Madiun, ditandatangani kontrak sebesar Rp 3,9 Triliun untuk pengadaan 31 train set LRT Jabodebek. Tiap 1 train set LRT terdiri dari 6 kereta. Target waktu pengerjaan pengadaan LRT Jabodebek akan rampung dalam waktu 15 bulan ke depan, sehingga dapat langsung dilakukan uji coba sebelum target operasi komersial pada Oktober 2019 mendatang.
Awalnya nilai kontrak pengadaan LRT Jabodebek sebesar Rp 4,1 Triliun kemudian dapat ditekan sehingga menjadi Rp 3,9 Triliun, hal ini dijelaskan oleh Menteri Kordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat berada di pabrik INKA di Madiun. Menurutnya, hal ini dilakukan agar lebih efisiensi dalam pengadaan sarananya.
Baca juga: KAI Mendapatkan Pinjaman Untuk Proyek LRT Jabodebek Sebesar 19 Triliun.
Luhut juga meminta kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untung mengaudit keuangan proyek pengadaan LRT. Dikarenakan proporsi anggaran proyek ini terdiri dari 30% menggunakan APBN dan sisanya berasal dari pihak swasta.
Sementara itu Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro menjelaskan bahwa proyek pembangunan LRT kali ini salah satu proyek strategis pemerintah dalam menciptakan transportasi masal yang mudah dan cepat bagi masyarakat. Dan dalam BUMN sendiri ada sinergitas yang terbangun untuk mendukung INKA seperti Inalum, Krakatau Steel. Selain sinergi antar BUMN, nanti diharapkan perguruan tinggi di tanah air juga turut memberi kontribusi dalam pengerjaan rangkaian LRT Jabodebek ini.
Dengan adanya kontrak pengadaan LRT Jabodebek ini, artinya INKA menggarap rangkaian untuk dua proyek kereta ringan di dalam negeri. Sebelumnya, INKA juga menggarap pengadaan kereta LRT Palembang di Sumatera Selatan guna mendukung perhelatan Asian Games 2018 mendatang.
Cempus Newsline by KAORI Nusantara. | Oleh Restu Tri Laksana