PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sebagai penyedia layanan Bus Rapid Transit (BRT) kedatangan 15 armada baru. Seluruh armada tersebut berasal dari operator PT Pahala Kenaca (PK) dengan nomor lambung PK-101 hingga PK-115. PK sebagai salah satu operator “baru” di Transjakarta mulai mengoperasikan armadanya sejak pertengahan Januari 2018. Bus dari operator PK sudah dapat ditemukan di beberapa koridor seperti Koridor 2 (Pulogadung – Harmoni), Koridor 10 (Tanjung Priok – PGC 2) dan Koridor 12 (Tanjung Priok – Penjaringan).
PK membeli 15 unit bus BRT Transjakarta dengan spesifikasi yang sedikit berbeda dari armada Transjakarta yang sudah ada. PK mempercayai Mercedes Benz OH 1626 NG M/T sebagai sasis bus mereka. Sasis bus tersebut sebenarnya sudah pernah dipakai oleh armada swakelola dari Transjakarta. Bedanya, untuk bus yang digunakan oleh PK menggunakan transmisi manual, sedangkan untuk armada swakelola Transjakarta menggunakan transmisi matic.
Kesamaan spesifikasi juga dapat dilihat dari interior maupun eksterior bus yang sama dengan armada swakelola Transjakarta. Hal ini salah satunya dikarenakan karoseri yang membuat badan bus merupakan karoseri “langganan” dari Transjakarta. Laksana sebagai karoseri yang membuat bus ini menggunakan model bus CityLine2 yang sudah umum digunakan di armada BRT Transjakarta.
Sebelumnya, PK pernah bergabung menjadi salah satu operator Transjakarta dengan membuat konsorsium yang bernama PT Jakarta Mega Trans (JMT). Konsorsium ini PK buat bersama PT Mayasari Bakti, Perum PPD dan PT Steady Safe. JMT sangat dikenal pada saat itu karena menjadi operator yang mengoperasikan bus Dandong Huanghai DD6182SO2. Bus Huanghai tersebut menjadi sejarah awal beroperasinya bus gandeng pertama di layanan BRT Transjakarta.
Cemplus Newsline by KAORI