Hitsugi no Chaika atau dalam bahasa Inggris nya disebut Chaika the Coffin Princess. Seri anime ini mengambil genre aksi dengan tema fantasi ala game-game RPG (Role Playing Game). Seri anime ini diadaptasi dari novel ringan yang ditulis oleh Ichirou Sakaki dan juga seri manga yang juga ditulis oleh penulis yang sama. Durasi dari seri anime ini adalah sekitar 23 menit dengan jumlah episode yang akan ditayangkan sebanyak 12 episode. Jika dilihat dari judulnya, cerita ini mengisahkan pertemuan seorang saboteur bernama Tooru Acura dengan seorang perempuan berusia 14 tahun yang memikul peti mati di atas punggungnya yang bernama Chaika Trabant. Pertemuan keduanya terjadi secara kebetulan saat Tooru sedang berkelana di dalam hutan. Merasa bahwa Chaika tersesat di dalam hutan, Tooru pun memutuskan untuk menolong Chaika yang terlihat seperti anak perempuan yang sedang kebingungan di dalam hutan tersebut agar bisa keluar dari hutan dan menuju kota. Namun, di hutan tersebut, mereka bertemu dengan seekor unicorn yang bersiap-siap memangsa mereka.
Tooru pun membawa Chaika untuk pergi menyelamatkan diri dari unicorn tersebut. Tetapi, pelarian mereka berhasil dikejar oleh unicorn tersebut. Tooru pun terpaksa bertarung melawan unicorn tersebut dengan kekuatan ajaib yang dimiliki oleh nya. Ditengah pertempuran itu, Tooru pun menyadari bahwa Chaika bukanlah anak perempuan biasa. Di dalam peti mati yang dibawa olehnya, tersimpan satu set Gundo (alat sihir) berbentuk senapan. Dengan kekuatannya sebagai penyihir, Chaika pun berhasil mengalahkan unicorn tersebut.
Sesampainya di kota, Chaika pun bertemu dengan Akari Acura, adik perempuan dari Tooru. Chaika pun memberikan tugas kepada kakak-beradik yang tidak memiliki pekerjaan tersebut. Tugas tersebut adalah untuk membantu Chaika mencari benda yang berharga bagi dirinya. Alasan Chaika mencari benda tersebut karena benda yang ia cari adalah bagian tubuh dari sang ayah, dan Chaika ingin berbakti kepada ayahnya yang telah tiada tersebut dengan memakamkannya dengan cara yang layak. Ditengah pencarian benda tersebut, mereka pun dihadang oleh pasukan yang ingin mencegah tujuan Chaika. Mereka berusaha menghentikan Chaika karena benda yang dicari olehnya dapat membangkitkan raja kegelapan dan dapat memicu terjadinya perang di dunia yang sudah damai tersebut. Karena merasa dunia yang damai itu membosankan, Tooru beserta Akari memutuskan untuk tetap membantu Chaika untuk mencari benda berharga miliknya tersebut.
Studio Bones bertanggung jawab dalam pengerjaan adaptasi seri anime ini. Sebelumnya, Bones pernah mengerjakan proyek seri anime Angelic Layers, Darker Than Black, dan Eureka Seven. Selain itu, flying DOG juga terlibat dalam produksi seri anime ini. FlyingDOG sudah berpengalaman dalam seri anime Accel World, Inari KonKonKoi Iroha, dan Kore wa Zombie Desu Ka. Dilihat dari sisi cerita yang diangkat seri anime ini, terbilang cukup unik dan anti-mainstream. Karena disaat banyak cerita anime maupun novel fantasi yang menceritakan pahlawan penyelamat dunia, Hitsugi no Chaika justru menyajikan perjuangan Tooru, Akari, dan Chaika yang justru berpotensi dapat membawa kehancuran dunia. Karakter Chaika yang polos pun berhasil membawa unsur komedi yang cukup dapat mewarnai cerita aksi fantasi ini, cara berbicara nya yang terbata-bata menjadikan daya tarik komedi dari seri anime ini. Suasana fantasi ala RPG pun terasa cukup kental dengan didukung oleh setting dunia yang terlihat seperti abad pertengahan yang dipenuhi kesatria dan sihir. Musik latar yang digunakan dalam seri anime ini juga memiliki irama ala musik-musik game RPG, sehingga unsur fantasinya bisa terasa dengan jelas. Desain karakter dalam seri anime ini juga menambah sisi aksi dan fantasi dari anime Hitsugi no Chaika ini. Penggunaan efek CG dalam penggunaan sihir di anime ini cukup memukau mata dan dapat menjadi sedikit nilai tambah dari seri anime ini.
Disamping nilai tambah dari seri anime ini seperti yang sudah dijelaskan diatas, ada hal yang menjadi kekurangan dari seri anime ini. Karena mengambil tema fantasi, penggunaan banyak istilah asing dalam anime ini dapat menyulitkan mereka yang tidak terbiasa dengan tema fantasi ala game-game RPG. Selain itu, pewarnaan yang digunakan juga terlihat datar dan biasa-biasa saja. Poin penting yang menjadi perhatian dari adaptasi anime ini adalah, banyak cerita yang ada di versi novel ringan dan manga nya yang tidak diangkat dalam seri anime nya. Celakanya, cerita yang tidak diangkat itu menjadikan alur cerita yang berjalan dalam seri anime nya terkesan terlalu cepat karena banyak cerita yang dilompati. Selain itu, meski mengambil tema fantasi, namun terdapat beberapa adegan kekerasan dalam seri anime ini yang tidak cocok ditonton oleh anak-anak maupun kalian yang tidak suka adegan kekerasan.
Pesan moral yang dapat diperoleh dari seri anime ini adalah bakti seorang anak kepada orang tuanya. Meski dikhawatirkan dapat merusak kedamaian dunia, namun Chaika tetap berusaha mencapai tujuannya untuk memakamkan sang ayah dengan cara yang seharusnya.
Menutup ulasan ini, bagi kalian yang gemar dengan kisah-kisah fantasi epik ala RPG, seri anime ini cocok untuk masuk daftar tonton kalian pada musim ini. Aksi dan kisah yang ditampilkan kisah anime ini cukup menawan. Anime ini juga patut ditonton bagi kalian yang suka karakter loli, mengingat Chaika yang terlihat loli dengan segala kepolosan dan keluguan yang ia miliki. Namun karena adanya adegan kekerasan didalamnya, sekali lagi seri anime ini tidak disarankan bagi kalian yang tidak suka melihat adegan kekerasan.
Berikut ini adalah beberapa cuplikan episode-episode awal dari seri anime Hitsugi no Chaika :
KAORI Newsline | Oleh Rafly Nugroho