Setelah Tamako –Love Story dan A Silent Voice, Free! –Timeless Medley– The Bond menjadi film animasi terbaru dari Kyoto Animation yang tayang di bioskop Indonesia. Film kali ini dibesut oleh Eisaku Kawanami dari Animation Do (studio cabang Kyoto Animation di Sakai, Prefektur Osaka), dengan tetap mempertahankan desainer karakter Futoshi Nishiya dan penulis naskah Masahiro Yokotani dari seri dan film sebelumnya. Berlanjut dari seri televisinya, film ini mampu berdiri sendiri dengan baik dengan mengeksplorasi alasan-alasan tokoh-tokohnya untuk melanjutkan berolahraga renang.

Tim Renang SMA Iwatobi menghdapi tahun yang kritis. Haruka dan Makoto sudah kelas tiga, yang berarti mereka akan segera lulus dan harus memikirkan masa depan mereka. Sementara tim renang tetap berlatih dan bertanding untuk mencapai kompetisi tingkat nasional sebelum waktunya tiba untuk berpisah.

Dalam situasi tersebut, pertanyaan mengenai impian masa depan menjadi ujian bagi alasan-alasan para tokohnya untuk berkecimpung dalam olah raga renang, khususnya bagi Haruka. Bagi Rin, rival Haruka dari SMA Samejima, masa depan itu sudah jelas; ia sudah bertekad akan terus menjalani dunia renang kompetitif setelah SMA, untuk terus menjadi yang terbaik. Makoto awalnya bimbang; hasil tantangannya pada Haruka membuatnya yakin bahwa ia tidak cukup baik untuk melanjutkan ke dunia renang kompetitif. Namun ia dapat menemukan jalan lain untuk menjaga kecintaannya pada renang tetap hidup, dengan mengajarkan orang lain untuk bisa menyukai renang.

© 2017 Kōji Ōji · Kyoto Animation / Iwatobi Swimming Club TM kB

Haruka menghadapi konflik yang paling sulit. Walaupun kemampuan renangnya yang mengagumkan membuatnya mendapat tawaran dari berbagai universitas sebagaimana Rin, Haruka berupaya mangkir dari semua itu. Biarpun semua pihak termasuk teman-teman dan guru-gurunya percaya bahwa Haruka mampu untuk terbang lebih tinggi di dunia renang kompetitif, Haruka menganggap ekspektasi-ekspektasi untuk menang, memecahkan rekor, atau menghibur penonton sebagai beban yang bertentangan dengan falsafah berenang dengan bebas yang ia pegang.

Ironisnya, falsafah berenang dengan bebas itu justru jadi membatasi dunia Haruka begitu-begitu saja. Bagi orang-orang di sekeliling Haruka yang terinspirasi oleh renang Haruka, baik Makoto, Rin, Nagisa, hingga Rei, stagnasi itu yang membuat mereka gundah. Bagi mereka Haruka seharusnya merengkuh dunia seluas-luasnya dengan renangnya, menjelajahi kebebasan-kebebasan baru di luar sana. Tantangannya bagi mereka adalah bagaimana mereka dapat memandu Haruka untuk menemukan arti baru dari berenang dengan bebas itu dari keinginan hatinya sendiri, dengan mengikuti pola pikir Haruka sendiri agar ia mau bekerja keras untuk mengejar kebebasan itu.

© 2017 Kōji Ōji · Kyoto Animation / Iwatobi Swimming Club TM

Konflik batin dalam menemukan kembali arti berenang yang dialami karakter-karakternya tergambar dengan baik termasuk dari animasi adegan berenangnya. Kondisi perasaan karakter saat berenang dapat terasa baik pada penggambaran interaksi antara gerak tubuh dengan air pada adegan-adegan yang lebih realistis, maupun pada adegan-adegan yang menggambarkan perasaan-perasaan itu dengan metafora visual.

Ada kesan mono no aware yang ikut terasa dari cerita yang disampaikan di atas, suatu perasaan bahwa berenang seperti yang dilakukan oleh karakter-karakternya di masa SMA itu sebagai sesuatu yang tidak abadi dan akan berakhir dengan singkat. Kesan mono no aware itu semakin terasa melalui penggambaran kehidupan sehari-hari yang dihadirkan di sela-sela latihan dan pertandingan berenang, dari bunga-bunga sakura yang berjatuhan didera hujan saat Haruka, Makoto dan Rin membahas rencana setelah lulus di awal-awal, hingga festival obon dengan acara menghanyutkan lilin dan kembang apinya. Begitu pun interaksi antar karakter yang dihadirkan dengan animasi karakter yang lembut, menunjukkan sisi-sisi rapuh dari karakter-karakternya dalam menghadapi perubahan yang dibawa oleh berjalannya waktu.

© 2017 Kōji Ōji · Kyoto Animation / Iwatobi Swimming Club TM

Perjalanan menemukan kembali alasan berenang itu tergambar secara utuh dalam film ini, sehingga tidak ada perasaan menggantung di akhir film walaupun ini merupakan film pertama dari serangkaian film baru seri Free! (berbeda dari perasaan di akhir menonton film Nanoha Reflection, misalnya). Dan sekalipun ada flashback dengan menggunakan kembali adegan-adegan dari seri sebelumnya, penggambaran interaksi karakternya memudahkan untuk mengikuti konflik dalam film itu sendiri yang sedang dihadapi oleh karakter-karakternya bagi yang kurang mengikuti seri Free!. Singkat kata, Kyoto Animation dan Animation Do kembali menghadirkan anime renang sekaligus drama remaja yang menyenangkan sekaligus menggugah perasaan untuk ditonton.

Karya Asli Novel karya Koji Oji
Pengisi Suara Akeno Watanabe sebagai Gou Matsuoka
Daisuke Hirakawa sebagai Rei Ryugazaki
Mamoru Miyano sebagai Rin Matsuoka
Nobunaga Shimazaki sebagai Haruka Nanase
Satsuki Yukino sebagai Miho Amakata
Tatsuhisa Suzuki sebagai Makoto Tachibana
Tsubasa Yonaga sebagai Nagisa Hazuki
Sutradara Eisaku Kawanami
Penulis Skenario Masahiro Yokotani (All Out!!Sakura Quest)
Desain Karakter Futoshi Nishiya (Hyouka, A Silent Voice)
Musik Tatsuya Kato
Lagu Tema RISING FREE oleh STYLE FIVE
Studio Kyoto Animation/Animation Do
Situs resmi tm.iwatobi-sc.com
Twitter https://twitter.com/iwatobi_sc
Mulai tayang pada 22 April 2017 (Jepang); 18 April 2018 (Indonesia)

Free! –Timeless Medley– The Bond dapat disaksikan di bioskop-bioskop berikut:

Sambut Film Free! – Timeless Medley – The Bond di CGV Cinemas Indonesia, Cinemaxx & Platinum Cineplex!

KAORI Newsline | oleh Halimun Muhammad

1 KOMENTAR

  1. Jujur karakter Makoto lebih ke jiwa mendidik atau cocok jadi role model bagi teman-teman yang ingin jadi pengajar atau minimal Guru SD. Cocok sekali, sifat penyabar, tegas, dan mudah bergaul, tata Krama yang naturalis.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses