Nostalgia 7 Tahun: Mengenang Kembali Memori AFAID 2012-2018

1

Kevin Wilyan – Mantan DU

“Saya selalu datang ke AFA setiap tahun tanpa absen dan entah kenapa, saya tidak memiliki kesan yang benar-benar bagus.

Bagi saya, tiket untuk exhibition merupakan masalah utama. Saya tidak terlalu berminat menonton konser musik maupun menyaksikan stage dan bintang tamu. Oleh karenanya, membayar 50 ribu (AFAID 2013) atau 100 ribu (C3AFA 2018) terasa memberatkan bagi saya. Masalah lain adalah barang yang dijual ternyata tidak ada atau tidak sesuai harapan. Saya berharap dengan kehadiran barang dan pernik original dengan harga yang terjangkau, sebab sangat sulit untuk mengakses barang tersebut kalau tidak pergi ke Jepang atau membeli barang bootleg (hal ini baru terwujud di C3AFA 2018).

Sebagian masalah, gosip yang beredar di internet, merupakan masalah yang telah ada dari beberapa AFA sebelumnya dan andai AFA hendak kembali lagi tahun 2019, semoga “break” kali ini bisa menjadi momen muhasabah dan evaluasi. Terbuka untuk semua masukan, berikan apa yang dibutuhkan pengunjung, dan tentunya harga tiket yang lebih terjangkau atau setidaknya sesuai dengan ekspetasi publik.”

Andira Indrawan – Staff (KAORI Newsline)

“Di AFAID ini adalah kali pertama saya menghadiri konser musik yang bukan acara pensi sekolah (yang musiknya bukan gue banget). Ada kesenangan tersendiri ketika mendengar artis favorit saya (pada tahun 2012 paling menunggu LiSA gara-gara SAO dan Angel Beats) menyanyikan lagu kesukaan saya. Pada tahun 2013 Kalafina, Fripside, Aya Hirano, Aoi Eir, Haruna Luna, May’n tampil di acara i love Anisong, yang membuat saya hadir 2 hari berturut. Antrian pada tahun itu seperti mengantri minyak karena ada ketidaksiapan sistem untuk redeem tiket.

Tahun 2013 merupakan khilaf terbesar saya di AFAID, karena saat itu anime Love Live! sedang dipromosikan dan merchandise-nya juga dijual. saya menyukai karakter Umi Sonoda, dan saya membeli pin dan T-shirt Umi Sonoda yang sampai sekarang masih saya pakai. Venue acara pindah ke JCC yang lokasinya sangat strategis karena akses yang mudah. Sekitar tahun 2015 venue acara pindah ke JIExpo lagi. Pada saat itu GARNiDELiA, FLOW, dan Maaya Uchida tampil di konser I Love Anisong. Yang paling ditunggu adalah FLOW, karena saya sendiri mendengar lagunya sejak saat SMP. Pada saat FLOW menampilkan lagu GO!!, semua penonton jejingkrakan karena lagu itu yang membuat FLOW terkenal sampai saat sekarang dan menjadi lagu pembuka ke-4 serial anime Naruto. Saya tidak rutin ke acara Anisong nya tiap tahun karena keuangan sedang tidak mendukung.

Pada tahun ini saya dapat menikmati acara konser anisongnya kembali yang sayangnya sebagai tahun terakhir AFAID. satu hal yang membuat saya bela-belain untuk datang di acara ini adalah penampilan dari Megumi Nakajima. Beliau adalah salah satu penyanyi favorit anisong saya. Saya mendengar lagunya sejak kelas 3 SMP, pada waktu itu saya baru saja nonton serial Macross Frontier. Seikan Hikou, What ‘bout my Star, Houkago Overflow, Ao no Ether, Anata no Oto. Itu adalah lagu yang memberikan rasa nostalgia pada saat masa awal menjadi wibu dan membuat saya mendalami serial Macross sampai saat ini. mungin penampilan Megumi Nakajima adalah penampilan terbaik pada AFAID terakhir ini.”

R Ikhsan Nur Akbar – Staff (KAORI Newsline)

“AFAID bagi pribadi saya sendiri merupakan event buat buang duit yang nggak pernah bikin kapok. Membawa berbagai hal-hal berbau wibu, yang tentu saja dapat dinikmati oleh semua kalangan (walaupun pada 4 tahun belakangan, mulai menyesuaikan dengan cluster kastanya masing-masing). Jujur saja, AFAID bagi saya titik core-nya terdapat di anisongnya, karena sampai saat ini jarang ada promotor yang membawa beberapa artis J-Pop yang sesuai dengan zamannya dalam satu paket konser. Akhir kata, AFAID merupakan awal kilas balik saya menikmati hal – hal berbau jepang.”

Tanto Dhaneswara – Editor (KAORI Newsline)

“Ada ungkapan yang mengatakan bahwa yang pertama biasanya akan selalu menjadi yang paling berkesan. Dari semua gelaran AFAID yang pernah saya kunjungi, yang paling berkesan adalah gelaran AFAID pertama. Mengapa? Pada waktu itu boleh dibilang saya masih baru mengenal dunia jejepangan alias wewibuan. Masih kelas 3 SMA, dan baru mencicipi rasanya menonton anime yang saat itu sedang tayang di Jepang via torrent karena ajakan teman ekskul (Sword Art Online, Chuunibyou demo Koi ga Shitai, AKB0048…). Dan karena ajakan teman-teman nongkrong juga lah akhirnya saya mengunjungi event AFAID 2012 dengan tujuan yang sederhana, ingin merasakan rasanya datang ke event jejepangan untuk yang pertama kalinya.

Setelah beberapa hari menyisihkan uang saku untuk membeli tiket kelas exhibitionnya yang terasa cukup mahal (dan semakin ke sini semakin mahal), akhirnya kami tiba di arena JIExpo yang menjadi TKP event ini. Saya merasa begitu takjub dengan berbagai hal di ranah wewibuan yang pada waktu itu masih terasa “baru”, mulai dari berbagai pernik khilaf, cosplayer, hingga mendengar judul-judul anime yang masih asing di telinga (judul anime yang saya kenal sebelum menjadi wibu hanya Doraemon, Digimon, dan Magical/Ojamajo Doremi). Karena event ini juga, akhirnya saya mengenal maskot Racing Miku, kultur itasha (mobil hias dengan livery bertema anime) dan dunia balap GT3 karena melihat model kit mobil BMW Z4 (E89) GT3 milik tim balap GoodSmile Racing yang dipajang di salah satu boothnya. Kunjungan di area event-nya pun hanya dihabiskan dengan cuci mata melihat berbagai pernik yang dijual (karena harganya yang tak terjangkau anak sekolahan) sekaligus berfoto bareng dengan cosplayer-cosplayer yang menurut saya dan teman-teman begitu menarik.

Walau tujuan jalan-jalannya tidak begitu neko-neko bila dibandingkan dengan gelaran AFA tahun-tahun selanjutnya (mulai dari khilaf, nonton konser anisong dengan sound system yang… “kurang mantap”, hingga mendapatkan tugas peliputan untuk KAORI), namun entah mengapa pengalaman berkunjung ke AFAID 2012 masih menjadi yang paling berkesan bagi saya.”

Berlanjut ke halaman selanjutnya.

1 KOMENTAR

  1. pastinya turut menyedihkan mengingatini salah satu event jejepangan yg selalu menarik untuk diikuti, semoga kedepannya afa bisa tetap hadir di indonesia

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses